Senin, 22 Januari 2018

[RESENSI] Autumn Rhapsody by Amarissa

“Bukankah seharusnya setiap cerita cinta berakhir bahagia?”

Dok.pribadi


Judul: Autumn Rhapsody
Penulis: Amarissa
Editor: Adhista dan Gita Romadhona
Penata Letak: Wahyu Suwarni
Desain Sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penerbit: KataDepan (2017)
Jumlah Halaman: 338 hlm.
ISBN: 978-602-6475-39-8

Blurb:

Bagian paling sulit dari mencintai adalah meyakinkan orang yang kau cintai bahwa cinta yang kau miliki benar-benar nyata.

Sepuluh tahun lalu, Keira Schward, gadis rapuh yang kesepian, jatuh cinta pada seorang Damian Alberhart. Pertemuan yang cuma sehari itu, membekas lama, lalu menumbuhkan cinta yang tidak sekadarnya.

Tiba-tiba saja, Damian datang, melamar Keira. Cinta masa remaja yang melekat, membuat Keira langsung menerima lamaran itu. Padahal, dia tidak tahu siapa Damian sebenarnya. Dia tidak tahu apa alasan laki-laki itu menikahinya. Dia hanya percaya, cinta yang dia punya tidak akan mengkhianatinya.

Namun, benarkah itu? Benarkah cinta tidak akan membuatmu kecewa, dan justru membuatmu menangis dalam luka? Damian yang dingin, ketus, dan tak berperasaan membuat perempuan itu pelan-pelan kehilangan harapan. Cukup kuatkah cinta yang dia bawa? Atau, memang sedari awal, dirinyalah yang salah menilai cinta.

Nikmati Autumn Rhapsody, sebuah cerita yang akan membawamu berkelana ke setiap sudut Frolenberg, sebuah kota yang dipenuhi jingganya dedaunan Maple pada musim gugur. Cerita yang membuatmu bertanya-tanya lagi tentang pengkhianatan, permusuhan, persahabatan, dan keberanian untuk terus percaya dan memperjuangkan cinta yang sebenarnya.

---

Novel ini diawali dengan adegan Keira Schward yang memandangi pantai dari balkon rumahnya, bosan dengan tiap orang yang hilir mudik mengunjungi rumahnya untuk melamarnya. Semuanya ia tolak karena hanya ada satu nama di hatinya. Damian Alberhart

Alur mundur ke sepuluh tahun yang lalu, ketika usianya empat belas tahun. Keira mengikuti outbond yang diadakan organisasi pecinta alam bergengsi di negaranya, Valisia, dan diikuti oleh pelajar dari negara lain.

Saat itu, Keira sulit meminta izin karena dia punya penyakit asma, belum lagi dia adalah putri tunggal keluarga Schward. Ketika akhirnya dia diizinkan untuk ikut, di sanalah ia pertama kali bertemu dengan Damian. Sosok itu adalah penyelamat jiwanya ketika dia harus terancam maut di pinggir jurang. Sejak saat itu, meskipun tanpa kabar selama sepuluh tahun kemudian, Keira menyimpan rasa cinta kepada Damian.

Di usianya yang ke-24 ini, tiba-tiba saja salah seorang pelamar membuatnya terkejut. Ayahnya bilang, pria tersebut bernama Damian Alberhart. Ayahnya ragu karena hanya sebagian kecil yang dia ketahui tentang Damian: pebisnis muda yang sukses di negara Frolenberg. Tapi Keira yang kepalang cinta mati, tidak berpikir panjang dan menerima lamaran Damian meski cowok itu mengungkapkan alasan yang tidak cukup kuat.

Setelah pernikahannya digelar, Keira diboyong Damian ke negaranya di Frolenberg. Di sana, Keira mulai menyadari bahwa Damian yang sekarang tidak terlihat seperti Damian yang dulu. Laki-laki itu begitu dingin, ketus dan tidak berperasaan. Hari pertama dia berada di rumah Damian pun, Damian tidak banyak bicara. Mereka bahkan punya kamar masing-masing.

Keira kebingungan dengan sikap Damian. Dia mencoba mencari tahu dari Margareth, pelayan setia Damian namun malah mendapat jawaban “lebih baik kau tidak tahu apa pun”. Kehidupan kelas Damian yang membuatnya bersikap seperti itu bukannya melunturkan rasa cinta Keira, melainkan membuatnya semakin kokoh meski tak jarang Keira menangis dan sakit hati.

Lalu muncul sosok Daniel, sahabat Damian yang ternyata satu kelompok dengan mereka ketika outbond sepuluh tahun lalu. Daniel sahabat yang mengimbangi Damian, jika Damian dingin maka Daniel hangat.

Damian yang tidak mengingat Keira berkebalikan dengan Daniel yang langsung mengenalinya. Sikap bersahabat Daniel membuat Keira sedikit lupa dengan sikap Damian. Daniel pulalah yang mengajak Keira berjalan-jalan untuk menghiburnya. Tetapi sayang, perasaan Daniel tidak terbalas karena Keira tetap menaruh hatinya pada Damian.

Hingga suatu hari Damian menjelaskan alasan kenapa dia memperlakukan Keira seperti itu, mereka menikah hanya karena bisnis. Damian perlu memperluas bisnisnya di Valisia demi membalaskan dendam lama kepada seseorang.

Keira yang sudah sering kali mendengar penekanan alasan itu akhirnya memilih pulang ke negaranya, mengurung diri, namun suatu rahasia kecil yang dibongkar pelayan setianya tentang sikap Damian waktu mereka mengunjungi orangtua Keira sebelum masalah ini akhirnya mengubah keputusan Keira. Dia kembali ke Frolenberg.

Kembalinya Keira membuat kedua hati itu sama-sama menyadari perasaan itu. Tetapi masalah belum selesai. Damian dan masalalunya merupakan inti utama dari cerita ini. Orang dari masalalu Damian terus mengusik hidupnya, dan dia takut Keira terkena imbasnya. Namun pada akhirnya setiap benang merah kusut yang menjadi bagian dari masalalu Damian mulai terurai.

Ending novel ini menjadi satu-satunya bagian yang begitu kompleks dan banyak terdapat kejutan.

---

Well. Novel ini aku selesaikan dalam waktu satu hari💃
Kita mulai dari kovernya, satu kata, cantik😍 sukaaaa.

Kedua, blurb. Oke, aku nggak begitu banyak menaruh ekspetasi pada blurbnya. Kebetulan juga, novel ini waktu masih di wattpad pernah direkomen temen, katanya seruuu. Aku sempat baca, tapi nggak selesai karena keburu sibuk di duta. Yang aku pikirkan setelah baca blurbnya adalah: cewek polos yang cinta mati sama cowok dingin, tapi nanti pasti luluh deh trus happy ending.

Nooo. Ini nggak sesimpel yang aku bayangin.
Halaman awal aku merasa seperti disihir masuk ke negeri dongeng. Tempat-tempat yang diceritakan semuanya fiksi. Negara Valisia dan negara Frolenberg. Keadaan keluarga Keira pun seperti putri raja yang banyak mendapat pinangan dari pangeran negeri seberang.

Yang membuatku agak ganjal adalah ketika Damian tiba-tiba datang melamar Keira, karena Damian pernah menyelamatkan hidup Keira dan Kei jatuh cinta sejak saat itu sampai sepuluh tahun kemudian, dia langsung nerima lamaran Damian tanpa pikir panjang. Menerima alasan simpel Damian. Ini agak..you know. Aku butuh setidaknya alasan yang lebih kuat😆 (Damian bohong juga gapapa)

Lalu Keira yang diboyong Damian ke Frolenberg juga tidak terlalu dieksplor tentang negara itu. Mereka cenderung sibuk masing-masing. Keira diam di rumah, sesekali mengobrol dengan Margaretha (pelayan Damian) dan mencoba mencari tahu tentang kenapa sikap Damian dingin. Sementara Damian diceritakan bekerja bekerja dan bekerja. Satu-satu yang penyegar ditengah dinginnya hubungan mereka adalah Daniel. (aku sukak orang ketiga lelaki😆)

Kebersamaan Kei dan Damian pun hanya ketika mereka saling mengobrol serius, tentang tujuan sebenarnya pernikahan tersebut, tentang bagaimana Kei begitu mencintai Damian.
Yang aku suka di sini adalah narasi yang dibuat penulis enak dibaca serta emosi karakter yang dijelaskan secara detail mudah untuk aku rasakan. Hanya saja aku merasa kurangnya interaksi mendebarkan antara Dam dan Kei sehingga chemistry mereka kurang dapet.

Anyway, aku suka kepolosan Kei yang ngegoogling FWB itu apa *ngakak*😂😂

Aku juga merasa perubahan emosi satu karakter kepada karakter lainnya cukup cepat berubah tanpa alasan yang cukup kuat. Perasaan Daniel, Keira yang makin cinta mati padahal Dam kayak gitu, Dam juga suka tiba-tiba baik tapi tiba-tiba jahat (di ending memang ketauan kenapa, tapi aku kurang srek aja pas bacanya hehe).

Ah ya, aku juga suka setiap penggambaran latar oleh penulis. Narasi yang nyaman bikin aku nggak sulit untuk membayangkannya😍 Namun, seperti negara Frolenberg yang kurang dieksplor, tokoh-tokohnya pun sama. Aku hanya mendapat emosi dari Keira, Damian dan sedikit Daniel. Tapi aku puas dengan flashback-flashback yang cenderung lebih padat.
Tokoh tambahan yang ada hanya benar-benar sebagai figuran saja.

Lalu, aku juga suka bagaimana penjelasan penulis tentang istilah-istilah perusahaan dan bisnis yang banyak diceritakan. Aku semangat membaca konflik perusahaan yang diceritakan cukup detail di novel ini. Meskipun Keira banyak menderita karena sikap Damian, aku mendukung penuh rencana yang sudah disusun Damian, bahkan gak sabar untuk membaca Damian "memulai peperangan".

Menuju ending, adalah bagian yang palingggg aku sukai dari seluruh rangkaian kejadian di hidup Kei dan Dam. Seluruh puncak konflik dipadu-padankan menjadi kejutan-kejutan yang hebat. Meskipun terlalu banyak hal yang terjadi, dan terkesan benang merah diurai sekaligus di akhir tapi aku sangat menikmatinya.😍

Inilah yang membuatku mengatakan bahwa Autumn Rhapsody nggak sesimpel yang kubayangkan. Aku sangat puas membaca ceritanya. Terutama endingnya yang sempurna. Epilognya juga sederhana namun berkesan😍

Overall, aku merekomendasi novel ini bagi para pecinta romance yang ringan namun mendebarkan. Meski awalnya kalian akan merasa klise, tapi semua terbayar dengan endingnya yang tjakep😍 3.5🌟
Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)