Minggu, 21 November 2021

Resensi – A Sky Full of Stars by Nara Lahmusi

 

source: goodreads


Judul: A Sky Full of Stars

Penulis: Nara Lahmusi

Penyunting: Irna Permanasari

Penyelaras aksara: Vania Adinda

Desain sampul: Bella Ansori

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2019)

Jumlah halaman: 240 hlm.

Baca via: Ipusnas

 

Hi! Udah lama yaa nggak nulis di blogku. Setahun ini aku sibuk banget jadi nggak terlalu banyak baca buku. Kalau baca pun nggak ada niat buat bikin resensi hehe.

Tapi kali ini aku mau banget nulis review buat novel teenlit terbitan GPU yang baru aja aku selesain beberapa waktu lalu. Karena menurut aku buku ini bagus banget isinya.

A Sky Full of Stars bercerita tentang Raya, seorang anak yatim yang cerdas dan pekerja keras. Demi nambah-nambah uang buat keluarganya, Raya yang udah kelas 3 SMA ini bela-belain ngelamar kerja jadi tutor private.

Dari situ, akhirnya dia ketemu sama Dika, cowok yang berusia setahun di bawahnya untuk jadi muridnya. Nggak cuma Dika, ternyata Raya juga harus berurusan sama Dirga, kakak Dika yang bandel dan terkenal di sekolahnya. Ditambah lagi, ternyata Raya dan Dirga satu sekolah.

Dikelilingi oleh dua kakak beradik yang diam-diam tertarik sama Raya, nggak bikin Raya balik tertarik sama mereka karena sebenarnya Raya sendiri udah punya cinta pertamanya. Cowok yang beliin dia buku waktu SMP.

Tapi, apa jadinya kalau cinta pertama Raya ternyata adalah salah satu dari kakak beradik itu?

Ini pertama kalinya aku baca novelnya Nara Lahmusi, dari novel-novel beliau, aku paling tertarik sama A Sky Full of Stars ini karena cover-nya cakeeep. Meskipun sebenarnya aku sangka novel ini bakal bertema agak kelam dan diakhiri dengan acceptance tokoh utamanya. Emang guenya aja yang pikirannya kemana-mana.

Ternyata novel ini hanya teenlit biasa dengan bumbu romance dan nilai moral yang baik. Aku berharap cover-nya bisa lebih unyu aja gitu haha.

Dari gaya penulisannya, aku suka karena nggak terlalu berat dan mengalir. Konfliknya ringan dan disampaikan dengan baik, nggak bertele-tele, nggak loncat-loncat, pokoknya padet. Ini salah satu hal yang bikin aku betah bacanya.

Selain konflik cinta Raya yang masih teka-teki, di sini pun ada konflik tentang bahaya merokok buat remaja, hubungan orangtua-anak, dan pentingnya belajar serta cita-cita. Aku bersyukur karena konfliknya nggak ditambah-tambahin ini itu lagi, jadi ceritanya bener-bener fokus. Alurnya juga dibuat maju dan sederhana dengan POV orang ketiga.

Penokohan yang paling penting di sini cuma ada 4. Yaitu Raya, Dika, Dirga, dan Rila (adik Raya). Sesekali bapaknya double D muncul, ibu Raya, trus sama ada side story dua guru di sekolah yang aku skip ceritanya karena nggak penting menurutku haha jangan ditiru.

Tokoh favorit aku hmm..siapa ya. Kayaknya nggak ada. Semua peran berbeda-beda dan unik, tapi nggak ada yang sampe bikin aku nge-crush. Pada akhirnya mereka semua cuma remaja biasa.

Menurut dan seinget aku, Raya ini terlalu dewasa. Bahkan bisa dibilang dia hampir nggak punya kesalahan di sini. Dia baik, cantik, pinter, tegas, penyayang, peduli sesama, bla bla. Tapi ada satu sih yang bikin aku nggak terlalu suka, dia ini tukang ikut campur urusan orang.

Alasan kenapa aku bilang dia hampir nggak punya kesalahan..? Karena sifat ikut campurnya ini punya output yang bagus bagi tokoh-tokoh di sekitarnya, dan bikin konfliknya mengarah ke arah yang lebih baik.

Tapi bagi aku pribadi, sorry to say, ngeselin banget kalau sampe segala macem dikomenin Raya. Kalau blurb aslinya bilang Raya terpaksa terlibat, errr I disagreed. Just mind your own business deh Rayyy!

Lalu ada Dirga, cowok yang paling keliatan character development-nya. Ofc. Not surprised lah ya. Dirga ini selain punya father-issue, dia juga punya karakter yang ngeselin-gemesin, tukang ngerokok dan bolos jam pelajaran. Tapi di balik itu semua dia orang baik sie.

Lain Dirga, lain juga adeknya, Dika. Dika ini cowok manis yang sakit-sakitan. Dia orangnya tulus dan baik. Ah prince charming deh ya. Minor character development. Lalu ada Rila, sifatnya jauh dari kakaknya si Raya. Rila ini tipe yang lebih aktif dan ceria. No character development.

Bisa dibilang, novel ini adalah paket lengkap teenlit deh buat remaja-remaja yang mau nyari bacaan ringan gemes sekaligus metik hal yang berharga.

Anyway, karena aku bukan anak sekolahan lagi yang butuh edukasi kayak gini *ea* bagian favorit aku di novel ini tentunya kisah cinta Raya. Cinta segitiga emang paling ngeselin tapi menantang.

Di antara dua kapal ini, jujur aku bingung pilih siapa. Sebagai orang yang sering kena sub-complex, aku sebenarnya cenderung ada di pihak calon sadboy HAHA.

Pas lagi baca bener-bener dukung Dika, tapi ternyata..aku nggak bisa kena sub-complex karena aku ngerasa di sini semuanya nggak ada yang berhak jadi sadboy aaaak. Bener-bener terombang-ambing deh dibikin sama novel ini T_T Apalagi menuju ending, dahlah nyerah aku main kapal-kapalan, mending nyebur aja ke laut hiks.

Overall, novelnya cukup memuaskan. Hanya satu yang kurang bikin aku sreg, yaitu endingnya. Aku udah siap gagal move-on tauk! Hmm. Nggak ada yang salah sebenarnya di endingnya cuma aku prefer nggak usah dibikin tiba-tiba berubah haluan aja gitu. Akan lebih baik kalau dipelanin kayak alur keseluruhan.

3 dari aku buat nambah-nambahin bintang di langit mereka.

 

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)