Tampilkan postingan dengan label Shiramedia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shiramedia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 September 2017

[RESENSI] Fearless by Queen Rex

“It’s not about being unafraid, it’s about being fearless.”



Judul: Fearless
Pengarang: Queen Rex (wattpad: queenrexx)
Tata Letak: Werdiantoro
Rancang sampul: Sukutangan
Editor: Puput Alvia
Penerbit: Aria Media Mandiri (shiramedia – 2017)
ISBN: 978-602-6657-53-4
Jumlah halaman: viii+468 hlm.

Blurb:
   Tahun 3012. Teknologi telah lenyap. Semua hal yang berbau kecanggihan tak lagi berkembang sejak lahirnya penemuan baru dari seorang professor, yang dengan nekatnya berusaha membangkitkan sistem saraf manusia yang telah mati.
   Mundur ke tahun 2995, di mana bentrok besar-besaran antara warga sipil dan pasukan penjaga perdamaian berlangsung. Namun, semua tahu tragedi tersebut tidaklah terjadi tanpa sebab. Kejadian terjadi mengacu pada keselamatan seorang remaja, yang misteri tentang tahun kelahirannya masih belum terkuak hingga detik ini.
It’s not about being unafraid, it’s about being fearless.


Zapher Shadiev, remaja tujuh belas tahun yang bersekolah di sekolah tanpa nama, terletak di luar gerbang kompleks yang tertutup otomatis ketika waktu menunjukan pukul enam sore. Hal itu dikarenakan tempat yang ditinggalinya, Long Island, terdapat para zombie yang selalu muncul ketika malam hari tiba. Zombie-zombie tersebut adalah hasil eksperimen gila seorang professor di masa lalu, yang akhirnya mengacaukan dunia.

Kisah dimulai dengan Zapher yang dikerjai musuh-musuhnya di sekolah, dia disekap di kelasnya ketika pulang sekolah, hal itu membuatnya nyaris menjadi santapan zombie di malam hari. Beruntung akhirnya dia bisa melepaskan diri, namun terlambat untuknya memasuki gerbang kompleks. Mesin itu sudah tertutup dan dia tertahan di depan gerbang dengan serbuan zombie.

Tidak ingin mati konyol apalagi menjadi zombie, Zap memutuskan untuk melawan, beberapa zombie berhasil dikalahkannya namun kakinya menjadi cedera, di saat itulah pasukan Vysteria (para pemburu zombie) datang secara kebetulan, menyelamatkannya dan membawanya ke dalam markas.

Tanpa mengulur waktu, Zap langsung ditawarkan untuk menjadi anggota Vysteria oleh sang Komandan, Pak Brian, mengetahui bagaimana aksinya saat melawan zombie. Setelah itu, dimulailah petualangan Zap menjadi calon Vysteria. Dia juga berteman dengan banyak anggota lain seperti; Miley, Logan, dan Joanne.

Zap dilatih oleh sosok lelaki yang cuek dan dikenal tidak berempati bernama Leo McZeagler. Leo seringkali membawanya latihan yang begitu rumit, membuat keduanya juga menjadi kian lama kian dekat, membentuk banyak momen baru penuh aksi yang keren.

Puncaknya, terjadi Hari Zom-E atau Zombie Explode Day –Ledakan Zombie, dimana populasi zombie memuncak. Hari itu mereka pergi berburu, hingga suatu kejadian membuat Zap, Leo dan Miley terpisah dan terpaksa melarikan diri ke belakang kompleks perlindungan.

Nahas, kejadian tak mengenakkan terjadi pada Miley, juga Leo yang tergigir zombie. Lalu setelah mereka terjatuh di tebing belakang kompleks, mereka diselamatkan oleh dua orang wanita asing yang mengaku sebagai anggota dari Immoratore, orang-orang yang memutuskan untuk tinggal di luar kompleks peerlindungan. Fakta baru terungkap, tentang siapa sosok Zapher sebenarnya dan kenyataan bahwa Immoratore mempunyai penawar khusus bagi zombie, juga fakta-fakta baru tentang zombie itu sendiri.

Setelah melalui perjalanan panjang sampai menyusup ke istana presiden, hari Operasi Pemusnahan tiba, Vysteria dan Immoratore bekerja sama, namun hal itu justru membawa mereka ke sesuatu yang lebih buruk lagi. Kenyataan bahwa Long Island adalah sarang dari zombie dan Pak Brian harus mengirim sukarelawan untuk ekspedisi bunuh diri ke Hutan Berkabut, tempat yang dicurigai sebagai sarang dari zombie.

Di sanalah momen paling menegangkan terjadi antara Leo dan Zap. Berhasilkah mereka berdua menguak kebenaran tentang para zombie yang kian tidak ada habisnya? Dengan banyak fakta baru yang terkuak dan tipisnya harapan mereka untuk memenangkan pertarungan ini, apa yang akhirnya akan terjadi pada dua remaja itu?

---






Well, terlihat dari blurbnya, cerita ini tentu akan menjadi sesuatu yang serius apalagi berhubungan dengan teknologi, science-fiction yang banyak mengungkap rumus atau tetek bengeknya. Namun jangan salah, novel ini murni novel remaja yang ringan.

Memakai sudut pandang orang pertama yaitu Zapher, dan sifatnya yang boyish membuat narasi yang dibawakannya begitu ringan dan khas humor, cukup mirip terjemahan.

Namun ada yang kurang pas menurutku, soalnya di tengah-tengah POV Zap, terselip POV Leo dan di akhir ada pula POV orang ketiga. Memang membantu banyak dalam memperjelas alur tapi menurutku itu menjadikannya tidak rapi dan kurang konsisten.

Untuk konfliknya, adalah hal yang paling aku suka. Aku menilai sebuah cerita dan memutuskan untuk menyukai sebuah cerita adalah karena konfliknya. Penulisan narasi yang cenderung terlalu cepat, namun santai memang membuat aku tidak bosan saat membacanya namun terkadang ada hal yang menurutku butuh sedikit lebih banyak bagian agar feelnya kerasa.

Aku suka novel tebal dan banyak kejadian yang terjadi. Juga plot twist di bagian akhir tentang penawar milik Immoratore sedikit banyak mengejutkanku. Juga kebenaran tentang kejadian dibalik para zombie di masa lalu dan apa kebenaran di balik yang terjadi sampai saat ini.

Poin yang aku suka dari cerita ini adalah ceritanya yang cepat, banyak kejadian, humor dan penggunaan istilah yang unik seperti Vysteria, Vloender (pasukan khusus yang menjaga warga), Zom-E, Immoratore, Baltimore (kawasan tempat tinggal Presiden). Juga istilah yang dipakai untuk pembedaan para zombie: zombie original, whitebi dan giant.

Dan mengenai karakter, aku sangat suka semua karakternya kecuali...Jack (sahabat Zap di sekolah) oke, dia memang muncul dikit dan yang paling kesel waktu Jack gampang disingkirkan ketika Zap akan dibully. Itu doang sih wkwk. Selebihnya aku suka semua karakter yang ada di sini, terutama Kapten Leo, pemimpin yang hebat, berdedikasi, berani dan sifatnya yang dingin, tapi terkadang sifatnya membuat Zap bahkan aku jadi baper hahahaha.

---

Panjang ya? Oke sekarang lanjut ke shortage-nya yang menurutku agak banyak juga. Daripada soal scifi dan penjelasan tetek bengeknya, kisah ini dominan aksi. Sebab nggak banyak penjelasan apa yang membuat zombie bisa hidup, soal penawar yang terbuat dari apa atau kabut virus di Hutan Berkabut yang ternyata ‘dibuat’ atau bagaimana mereka menciptakan mesin dan bahannya. Penulis hanya menuliskan hal-hal itu agar cerita berjalan sesuai dengan alur yang dibuat.

Aku juga menemukan beberapa typo tapi gak banyak, trus yang paling agak mengganggu adalah penulisan kata ‘kau’ yang banyaaaak sekali digabung dengan kata selanjutnya padahal sepengetahuanku kata kau itu dipisah dengan kata selanjutnya. Contohnya kauyang, kaubegitu, kaumembuat. (bukan dari novel)

Juga plot hole seperti; Elen (sepupu Zap) yang katanya seumuran namun saat flashback ke tahun 2995, ketika Zap baru lahir, orangtua Elen masih berstatus bertunangan. Kecuali yah kau tahulah, pergaulan bebas, mungkin, hm, gak dijelasin sih.

Ah dan yang paling jelas adalah di blurb dikatakan bahwa teknologi telah lenyap dan semua hal yang berbau kecanggihan tak lagi berkembang, oke memang ketika memasuki markas dan menemukan segala kecanggihan, Zap berkata: ternyata teknologi tidak benar-benar musnah. Tapi apa kabar...gerbang otomatis yang mengurung kompleks?....

Banyak juga hal-hal yang membuat aku bertanya-tanya. Misal ketika Logan dan Zap menyusup ke Istana Presiden, kenapa mereka harus lompat dari mobil, kenapa gak mobilnya diberentiin aja toh mereka pas jatuh langsung ditangkap Vloender?

Atau saat Immoratore terkuak, kenyataan bahwa pemimpin Immoratore berselisih dengan pemerintah di masa lalu dan mereka membenci pemerintah yang seenaknya pada warga hingga memutuskan menyimpan penawar untuk diri sendiri membuatku berpikir, apa bedanya mereka dengan pemerintah yang menyengsarakan warga?

Dalam kisah diceritakan ketika Leo memberitahu apa saja yang terjadi pada warga akibat zombie, mereka melunak dan ingin bekerja sama dengan Vysteria, padahal seharusnya mereka sudah tahu sejak lama karena salah satu dari mereka kan... (maaf tapi spoiler)

Lalu yang paling membuatku butuh penjelasan adalah alasan kenapa Joanne masuk sebagai anggota Vysteria!! (mau tau kenapa aku menanyakan hal ini? baca bukunya :p)


Masih ada lagi juga pertanyaan-pertanyaan dalam benakku tapi yah, aku nggak bisa menuliskannya di sini karena selain spoiler, juga kepanjangan hahahaha.

---

Well, sekarang saatnya menunjukan sedikit kesalahan yang aku temukan, dalam bentuk foto ya.


ini lebih ke kesalahan penulisan.

Varey salah ngomong mungkin ya, atau biar kejutan :)
 setelahnya kebanyakan, Say.



 senyum tiga jari aja udah paling lebar, ini senyum lima jari :o gila lebar amat yak mulutnya XD

 
pertama-tama begini, katanya Leo gak pingsan.
 
tapi kayaknya Leo gak kuat ya, jadi pingsan.

Yeah, segitu aja review dariku. Bagi yang masih remaja dan doyan cinta-cintaan mulu, nih baca nihhh novel remaja keren yang gak mulu soal cinta-cintaan. Dan aku seneng pernah baca novel ini, idenya mungkin banyak tapi konflik dan alurnya mantap. Menurutku ini termasuk salah satu novel lokal yang bagus, terutama yang berojolan wattpad. Buat Kapten Leo-ku tersayang aku kasih 3.5 bintang!

Bagi yang penasaran ending ZaLeo shipper beda gak sih sama di wattpad karena aku tahu banyak yang kecewa ending di wattpad ya termasuk aku huhuL tapi maaf aku gak bisa ngasih spoiler di sini^^ HEHEHE *ketawa jahat* bagi yang penasaran dan ngefans banget Queen Rex khususnya Kapten Leo kita bersama, yuk segera cari Fearless di toko buku :)


“Keberanian yang sesungguhnya adalah di mana kau bisa melenyapkan rasa takut terbesarmu, bukannya tidak takut akan apa pun.” – Zapher Shadiev (hlm. 440)
Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)