source: goodreads |
Judul: A Sky Full
of Stars
Penulis: Nara
Lahmusi
Penyunting: Irna
Permanasari
Penyelaras
aksara: Vania Adinda
Desain sampul:
Bella Ansori
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama (2019)
Jumlah halaman:
240 hlm.
Baca via: Ipusnas
Hi! Udah lama yaa nggak nulis di blogku. Setahun ini aku sibuk banget jadi
nggak terlalu banyak baca buku. Kalau baca pun nggak ada niat buat bikin
resensi hehe.
Tapi kali ini aku
mau banget nulis review buat novel teenlit terbitan GPU yang baru aja aku
selesain beberapa waktu lalu. Karena menurut aku buku ini bagus banget isinya.
A Sky Full of
Stars bercerita tentang Raya, seorang anak yatim yang cerdas dan pekerja keras.
Demi nambah-nambah uang buat keluarganya, Raya yang udah kelas 3 SMA ini
bela-belain ngelamar kerja jadi tutor private.
Dari situ,
akhirnya dia ketemu sama Dika, cowok yang berusia setahun di bawahnya untuk
jadi muridnya. Nggak cuma Dika, ternyata Raya juga harus berurusan sama Dirga,
kakak Dika yang bandel dan terkenal di sekolahnya. Ditambah lagi, ternyata Raya
dan Dirga satu sekolah.
Dikelilingi oleh
dua kakak beradik yang diam-diam tertarik sama Raya, nggak bikin Raya balik
tertarik sama mereka karena sebenarnya Raya sendiri udah punya cinta
pertamanya. Cowok yang beliin dia buku waktu SMP.
Tapi, apa jadinya
kalau cinta pertama Raya ternyata adalah salah satu dari kakak beradik itu?
Ini pertama
kalinya aku baca novelnya Nara Lahmusi, dari novel-novel beliau, aku paling
tertarik sama A Sky Full of Stars ini karena cover-nya cakeeep. Meskipun
sebenarnya aku sangka novel ini bakal bertema agak kelam dan diakhiri dengan acceptance tokoh utamanya. Emang
guenya aja yang pikirannya kemana-mana.
Ternyata novel
ini hanya teenlit biasa dengan bumbu romance dan nilai moral yang baik. Aku
berharap cover-nya bisa lebih unyu aja gitu haha.
Dari gaya
penulisannya, aku suka karena nggak terlalu berat dan mengalir. Konfliknya
ringan dan disampaikan dengan baik, nggak bertele-tele, nggak loncat-loncat,
pokoknya padet. Ini salah satu hal yang bikin aku betah bacanya.
Selain konflik
cinta Raya yang masih teka-teki, di sini pun ada konflik tentang bahaya merokok
buat remaja, hubungan orangtua-anak, dan pentingnya belajar serta cita-cita.
Aku bersyukur karena konfliknya nggak ditambah-tambahin ini itu lagi, jadi
ceritanya bener-bener fokus. Alurnya juga dibuat maju dan sederhana dengan POV
orang ketiga.
Penokohan yang
paling penting di sini cuma ada 4. Yaitu Raya, Dika, Dirga, dan Rila (adik
Raya). Sesekali bapaknya double D muncul, ibu Raya, trus sama ada side story dua guru di sekolah yang
aku skip ceritanya karena nggak penting menurutku haha jangan ditiru.
Tokoh favorit aku
hmm..siapa ya. Kayaknya nggak ada. Semua peran berbeda-beda dan unik, tapi
nggak ada yang sampe bikin aku nge-crush.
Pada akhirnya mereka semua cuma remaja biasa.
Menurut dan
seinget aku, Raya ini terlalu dewasa. Bahkan bisa dibilang dia hampir nggak
punya kesalahan di sini. Dia baik, cantik, pinter, tegas, penyayang, peduli
sesama, bla bla. Tapi ada satu sih yang bikin aku nggak terlalu suka, dia ini
tukang ikut campur urusan orang.
Alasan kenapa aku
bilang dia hampir nggak punya kesalahan..? Karena sifat ikut campurnya ini
punya output yang bagus bagi
tokoh-tokoh di sekitarnya, dan bikin konfliknya mengarah ke arah yang lebih
baik.
Tapi bagi aku
pribadi, sorry to say, ngeselin
banget kalau sampe segala macem dikomenin Raya. Kalau blurb aslinya bilang Raya
terpaksa terlibat, errr I disagreed. Just mind your own business deh Rayyy!
Lalu ada Dirga,
cowok yang paling keliatan character development-nya. Ofc. Not surprised lah
ya. Dirga ini selain punya father-issue,
dia juga punya karakter yang ngeselin-gemesin, tukang ngerokok dan bolos jam
pelajaran. Tapi di balik itu semua dia orang baik sie.
Lain Dirga, lain
juga adeknya, Dika. Dika ini cowok manis yang sakit-sakitan. Dia orangnya tulus
dan baik. Ah prince charming deh ya. Minor character development. Lalu ada
Rila, sifatnya jauh dari kakaknya si Raya. Rila ini tipe yang lebih aktif dan
ceria. No character development.
Bisa dibilang,
novel ini adalah paket lengkap teenlit deh buat remaja-remaja yang mau nyari
bacaan ringan gemes sekaligus metik hal yang berharga.
Anyway, karena aku bukan anak sekolahan lagi yang butuh edukasi kayak gini *ea*
bagian favorit aku di novel ini tentunya kisah cinta Raya. Cinta segitiga emang
paling ngeselin tapi menantang.
Di antara dua
kapal ini, jujur aku bingung pilih siapa. Sebagai orang yang sering kena sub-complex, aku sebenarnya cenderung
ada di pihak calon sadboy HAHA.
Pas lagi baca
bener-bener dukung Dika, tapi ternyata..aku nggak bisa kena sub-complex karena aku ngerasa di sini
semuanya nggak ada yang berhak jadi sadboy
aaaak. Bener-bener terombang-ambing deh dibikin sama novel ini T_T Apalagi
menuju ending, dahlah nyerah aku main kapal-kapalan, mending nyebur aja ke laut
hiks.
Overall, novelnya cukup memuaskan. Hanya satu yang kurang bikin aku sreg, yaitu
endingnya. Aku udah siap gagal move-on tauk! Hmm. Nggak ada yang salah
sebenarnya di endingnya cuma aku prefer
nggak usah dibikin tiba-tiba berubah haluan aja gitu. Akan lebih baik kalau
dipelanin kayak alur keseluruhan.
3¶ dari aku buat nambah-nambahin bintang di langit
mereka.