Hi guys how are youuuu? I hope y’all are doing well! mulai bulan ini aku berencana buat rutin ngonten minimal seminggu sekali, maksimal dua hehe mudah-mudahan terlaksana:)
By the way, masih inget rekomendasi teenlit jadul yang pernah aku
posting Februari lalu? Di sana ada lima judul buku teenlit karya
penulis-penulis Indonesia berbakat loh. Kalau belum baca, klik dulu di sini
biar afdol. Soalnya di part dua ada
rekomendasi yang nggak kalah seru, malah jauh lebih seru, yang ini
kalian beneran deh, wajib, kudu, harus, banget baca novel-novel di bawah ini
kalau kalian pecinta teenlit lokal sejati. HEHE.
Sebelumnya aku mau tanya, siapa yang pernah bercita-cita
jadi agen rahasia atau mata-mata? Sejujurnya aku sendiri nggak pernah kepikiran
punya pekerjaan kayak gitu, aku dulunya mau jadi dokter! Apalah daya akhirnya
cuma jadi penulis konten di blog pribadi.
Biasanya kalian bakal nemuin cerita tentang agen rahasia di
novel atau film-film luar negeri, yang plotnya keren, tegang, banyak plot-twists, kekerasan bla bla, kayak si
James Bond itu lah. Tapi sesungguhnya kalian nggak perlu jauh-jauh karena kita
semua punya penulis lokal, asli Indonesia, yang bikin novel tentang agen
rahasia dan bagaimana cara mereka beroperasi dengan segala macem detail tentang
organisasinya loh!
Yup, siapa lagi kalau bukan Clio Freya dan series Fay’s
Adventure-nya yang super duper keren. Jujur, aku kurang banyak nemu artikel
tentang betapa kerennya series ini, apa karena udah agak jadul? Atau underrated? Padahal nih ya, coba deh cek
goodreads dan liat rating series ini. Ketiga bukunya meraih rating di atas 4
bintang loh, masih ragu buat baca?
Dan terlebih lagi, novel ini adalah novel teenlit. IYA,
TEENLIT, kalian nggak salah baca. Novel teenlit, tokoh-tokohnya remaja, main
agen rahasia T_T segitu aja harusnya udah cukup buat kalian kepo sama
ceritanya, iya nggak sih?
Tenang aja, jangan dulu mikir:
“Ah, bukan terjemahan pasti ceritanya mainstream.”
“Paling nanti agen rahasianya cuma disebut-sebut doang,
nggak ada penjelasan.”
“Teenlit lokal bikin konflik agen rahasia? Paling versi
simpelnya doang.”
“Wah temanya berat, jangan-jangan nanti nggak masuk akal,
asal tempel.”
No, no, no, big NO.
Kalian salah besar. Meskipun aku juga sebenernya bego dan nggak ngerti apa-apa
sama tetek bengek agen rahasia, tapi aku jamin kalian bakal menemukan detail
yang memuaskan, nggak asal tempel, dan pastinya riset yang oke. Aku juga mikir
mungkin beberapa hal ada yang fiksi tapi setidaknya, penjelasannya masuk akal
kok.
Kalau gitu, siap kenalan sama Fay? Lanjut baca biar makin
kepo :p
Series Fay’s Adventure dengan buku pertamanya yang berjudul “Eiffel, Tolong!” terbit tahun 2009.
Waktu itu aku pertama kali baca sekitar tahun 2014. Dilihat dari kovernya yang
maaf, nggak eye-catching, dan
judulnya yang kurang menarik, aku nggak berekspektasi apa-apa sama novel ini.
Cuma dikasih pinjam temanku lalu aku baca aja kata dia seru. EALAH taunya, aku
bucin sendiri, tergila-gila sama ceritanya T_T
Buku satu bercerita tentang Fay Regina Wiranata yang tadinya
bakal menghabiskan liburan sekaligus kursus bahasa Perancis seminggu penuh di
Paris, sendirian, soalnya ada misscom sama kerjaan orangtuanya. Siapa sih yang
nggak seneng? Ide itu sendiri bikin aku seneng setengah mampus pas baca.
Tapi ternyata, baru satu hari di sana, Fay diculik!
Penculiknya adalah om-om keren bernama Andrew McGallaghan aku ngetik namanya
aja sambil senyam-senyum guys sumpah. Seorang direktur dari perusahaan
bernama Llamar Corp. Tentunya, Direktur cuma posisi di luar, di dalem, dia
adalah pemimpin agen rahasia sebuah organisasi bernama COU di bawah Llamar Corp
juga. Untuk keterangan lebih lanjut silakan baca novelnya.
Next
Fay diancam dan dipaksa untuk melakukan tugas dari Andrew
untuk berpura-pura menjadi gadis Malaysia bernama Senna dan menyusup ke rumah
seorang milliader bernama Alfred. Sebelum melakukan tugasnya, tentu saja Fay
harus dilatih dulu sedemikian rupa, literally sEdEmIkiAn rUPa yang dipenuhi
kekerasan T_T
Pagi ikut kursus malem disiksa. Itulah yang akan Fay jalani
selama di Paris. Tapi untungnya, ada Kent, pemuda tampan berambut pirang dan
bermata biru yang nemenin Fay ngelewatin hari-harinya yang berat, dan ada Reno
yang menemaninya di tempat kursus.
Ughhh. Masih belum penasaran juga sama ceritanya??
Oke masuk ke review,
berhubung aku udah baca ulang bukunya tahun lalu, ini pendapat aku yang
bukan remaja SMA lagi setelah bertahun-tahun baca buku satu: aku masih
tetap cinta. Cerita ini nggak gagal bikin aku senyum, kangen, tegang, dan heboh
sendiri pokoknya. Cuma satu yang menurutku kurang srek, yaitu eksekusinya yang
agak drama gitu, tapi tetep aja keren woy. Nggak banyak yang bisa aku
komentarin soalnya: SECINTA ITU aku sama novelnyaaaa. Ratingnya aku kasih 4,5
bintang.
Setahun kemudian, tahun 2015 yang pada saat itu aku masih
SMA, aku baru baca lanjutannya di buku kedua yang berjudul “From Paris to Eternity” terbit setahun setelah buku pertama yaitu
di tahun 2010. Buku kedua ini...makin gila. Sumpah. Nggak paham lagi.
Penderitaan Fay makin kejer aja tapi aku suka banget HUEE.
Ceritanya, Fay kembali ke Indonesia horeee. Abis ujian kelas
3 pula, siap-siap mau kuliah, eh taunya ada telepon dari institute di Paris
yang bilang Fay menang lomba essay waktu kursus di Paris setahun yang lalu.
Hadiahnya, dia bisa liburan lagi ke Paris! Horeee!
Tapi tentu saja itu cuma khayalan. Soalnya, itu semua cuma
kedok Andrew, pertanda bahwa Fay harus kembali ke Paris untuk ngejalanin misi
lagi. Fay sih jadi lemes lutut dengernya, tapi aku tetep bersorak: HORE makin
kenceng guys.
Di sana, dia kembali ngejalanin latihan berat. Tapi kali
ini, yang melatih bukan Andrew, melaikan sosok kakek sihir (julukan dari Fay)
yang bernama Philippe Klaan. Paman yang satu ini 100000x lipat lebih mengerikan
dari Andrew, aku bener-bener dibuat takut sendiri sama sosok Philippe.
Aku udah baca ulang novel ini bulan ini. Kebencianku ke
Philippe masih 100% segar tanpa berkurang sedikitpun. Aku juga agak lumayan
lupa sama eksekusi novel ini, dan sempet aku pengen protes, mikir ini terlalu
drama, mau ilfeel tadinya, tapi semua itu aku telan lagi bulat-bulat waktu baca
endingnya.
Rasanya malu sendiri udah mau ngomel-ngomel sama konfliknya,
kalau ada kak Clio di depanku, udah aku kubur diri sendiri dah saking malunya
XD tentu saja di sini ada plot twist yang sudah disusun Andrew dengan sangat
rapi.
Meskipun pada akhirnya aku tetap merasa hal-hal sebelumnya
jadi terkesan buang-buang waktu dan misinya jadi berlebihan, tapi aku nggak
bisa protes karena aku sangat menikmatinya. Belum lagi, romance di sini makin
kental loh, siapa yang kalau baca buku harus ada romance-nya? Nah tuh
puas-puasin di buku dua, romansanya bikin ngiri puol. Tentunya aku kasih 5
bintang buat novel kedua ini.
Aku bersyukur aku baru baca novel ketiga pertama kalinya
(bukan reread) kemarin. Soalnya kalau aku ikutin on-going pada masanya, buku ketiga yang berjudul “Traces of Love” baru terbit empat
tahun kemudian dari buku keduanya yaitu pada tahun 2014.
Aku lebih bersyukur lagi karena aku nggak harus nunggu
selama enam tahun buat nunggu kabar buku ke-empatnya seri Fay ini. Meskipun
sekarang statusku berubah jadi salah satu penunggu buku empat terbit,
setidaknya aku nggak nunggu dari enam tahun yang lalu haha.
Traces of Love masih bercerita tentang Fay, aku mungkin
nggak akan cerita banyak-banyak karena ending buku dua tuh GILA banget aku
nggak mau ngasih clue apa pun yang bisa ngurangin kenikmatannya haha. Intinya,
ya, Fay pasti di Paris lagi. Namun kali ini ada yang berbeda dari statusnya.
Apa hayo?
Di sini, nuansa romance-nya makin kerasa, konfliknya makin
keren, Andrew makin tampan sj di pikiranku. Ada banyak karakter-karakter baru
yang muncul. Andrew dan Philippe bukan cuma dua orang paman gila, tapi mereka
ada lima guys, LIMA.
Lalu, selain Kent dan Reno, kali ini Fay nambah satu
satelit: cowok seksi dari Venezuela bernama Enrique. Stok cowok ganteng Fay
nggak cuma empat paman (Philippe nggak diitung) dan tiga cowok perhatian, tapi
masih ada lagi loh haha. Dan Fay ini akan jadi satu-satunya cewek di “dunianya.”
Review-ku buat novel ini, karena ini pertama kalinya aku
baca buku ketiga, rasa penasaran dan senengku makin berlipat-lipat. Aku belum
tau apa yang bakal terjadi, nggak tau bakal gimana. Awal-awal aku ngerasa novel
ini cukup ‘tenang’ dan ‘menyenangkan’ lah ya, Fay masih disiksa tapi nggak
kayak dulu.
Ketika akhirnya aku masuk ke konflik yang sebenarnya, aku
nyaris pengen berenti baca karena takut sama apa yang bakal terjadi. Ini
beneran, aku sempet tutup bukunya, gak mau tau apa yang terjadi, tapi tentu
saja aku kalah sama rasa kepo. Meskipun nggak ada aksi yang cukup intens kayak
di buku sebelumnya, konflik ketiga ini lebih nusuk di hati.
Satu hal yang aku sadari: aku ternyata nggak begitu suka
karakter Fay karena dia kadang ngeselin banget pengen getok, pantes Andrew
gemes. Tapi justru perasaan itulah yang bikin aku makin suka sama seriesnya,
keliatan banget kalau Fay itu masih separuh manusia biasa yang bisa ngeselin,
bukan heroin yang tanpa cela.
Di novel ini pula, aku makin suka sama Kent. Dan yang
mengherankan, ternyata karakter favoritku nomor satu adalah Andrew McGallaghan
T_T aku kasih 5 bintang! setelah baca ketiga buku ini, pilihan kalian cuma ada dua: gak suka bukunya atau bucin banget sama McGallaghan family!
Seriously, aku
bisa ngabisin berlembar-lembar ms.word kalau aku nggak berenti fangirling sekarang! Padahal aku
belom nulis quote guys gimana dong. Dah, udah stop, kalian nanti bosen dan
capek bacanya.
Overall, yang
masih mau diyakinkan buat baca series ini silakan komen di bawah. Tapi masa sih
masih perlu diyakinkan?! Series ini adalah series lokal pertama, teenlit lokal
pertama yang bisa bikin aku bucin level 999. Biasanya aku selalu jatuh cinta
sama series western dan nggak nyangka aja aku ternyata bisa ditaklukan sama
novel lokaaaal. Bener deh, you should
give it a shot, dijamin nggak nyesel.
Terakhir, kabar bahagia buat kalian yang keracunin habis
baca curhatan fangirl ini: ketiga buku Fay’s Adventure bisa kalian baca GRATIS
di iPusnas! Hip hip horeee!
p.s: dari sebuah artikel aku baca katanya series ini bakal
berakhir di buku 4 dan kalau nggak ya paling banyak sampe buku 5. Buku keempat
tadinya bakal terbit Agustus tahun ini tapi lagi-lagi hilang kabar, katanya sih
gegara pandemi :(
Mari berdoa supaya aku (dan kalian yang sekiranya baru mulai
baca) nggak harus nunggu bertahun-tahun buat baca lanjutannya ya. Sekian.. happy reading, and see you in another post!
Oh, yaa, aku tahu ketiga buku tersebut, Kak 😍. Sudah cukup lama sebelum ini aku menemuinya di Ipusnas, tetapi belum kubaca, baru berkeinginan akan kubaca, xixix. Lalu saat cari-cari rekomendasi di google, liat di goodreads menemukan buku ini—pada bilang bagus. Dan sekarang, di sini, Kak Eksa juga merekomemdasikannya, jadi semakin yakin, dehh. Oooo, terima kasih!
BalasHapusDan, Kak, maaf, aku tidak bermaksud menyinggung, tapi ingin kusampaikan sesuatu. Menurutku tulisan Kakak kali ini sudah bagus, tetapi aku lebih menyukai model Kakak di rekomendasi sebelumnya. Maksudku, di yang sebelumnya diberi nomer, dan dilampirkan foto-foto bukunya, jadi lebih jelas juga semakin menarik. Ini hanya masukan kecil dariku.
Selamat malam.
Semoga hari Kakak besok berjalan indah.
🌻
Selamat baca kisah fay dan kent! Series ini favorit banget sih dan worth to read pastinya.
HapusMakasih yaa buat masukannya :D aku emang sengaja sih nggak kasih nomor karna isinya series, bukan novel yang beda2 authornya hihi.
Have a nice day for you too!