Kamis, 12 April 2018

[RESENSI] Love, Again by Nathalia Theodora



Judul: Love, Again
Penulis: Nathalia Theodora
Editor: Cicilia Prima
Desain kover: Dyndha Hanjani P
Penata isi: Helfi Tristeawan
Penerbit: Grasindo (Februari, 2018)
ISBN : 978-602-452-809-6
Jumlah halaman:  226 hlm.

Blurb:

Setelah tunangannya menghamili sahabatnya, Bianca tidak lagi memercayai cinta dan persahabatan. Baginya, orang lain hanya akan menyakitinya. Dia pindah ke Jakarta, dan memulai kehidupan baru.

Sampai kemudian dia bertemu dengan Richie.  Richie, yang adalah seorang vokalis band, terkenal sebagai playboy. Insiden ponsel yang tertinggal menjadi awal mula hubungan anehnya dengan Bianca, karena sikap dingin gadis itu justru membuatnya tertarik.  Dengan berbagai triknya, Richie membuat pertahanan Bianca melemah.

Tapi saat Bianca mulai mempertanyakan perasaannya pada Richie, Evan--mantan tunangannya--kembali dalam hidupnya...

---
Review

Ayo kita bahas dari kovernya :D 5/5🌟 buat kover yang super cantik ini! Aku yakin siapapun yang liat kover Love, Again pasti langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kedua, blurb. Oke aku memang agak kaget karena blurbnya (menurutku yang masih 'polos' ini😂) agak frontal. Cuma kata "menghamili" sih, tapi aku langsung memelototkan mata *plak*😂

Lalu, label YA pada novel ini, hm, aku merasa bagian ini kurang cocok. Karena setelah membaca seluruh isinya, novel ini nggak seperti YA yang aku bayangkan, tokohnya pun sudah dewasa semua.

Bahasannya dewasa semua. Mungkin lebih cocok romance biasa/chicklit/metropop(?)
Love, Again bercerita tentang Bianca yang dikhianati sahabat sekaligus tunangannya. Dia sempat drop setahun lalu kemudian pindah ke Jakarta dan menetap di sana sudah 4 tahun. Bianca memiliki kafe di Jakarta, dan di sanalah dia bertemu Richie.

Richie adalah vokalis band bernama ETERN4L yang dikontrak untuk perform di kafe milik Bianca selama 4 akhir pekan.
Suatu ketika, ponsel milik Richie tertinggal di kafe Bianca seusai dia perform. Sialnya, Bianca yang menemukannya dan membawa ponsel itu pulang. Dari sanalah hubungan mereka berlanjut.

Pada bab-bab awal Love, Again aku merasa ada detail-detail yang 'nggak banget deh' menurutku. Tapi nggak banyak. Cuma 2. Pertama, aku merasa alasan 'kecelakaan' antara Evan (tunangan Bianca) dan Nadine (sahabat Bianca) terlalu aneh(?). I'm not going to spoiler you guys. So, cuma itu yang bisa kukatakan. Kayak..wth..cuma karena alesan itu, bisa langsung lepas kendali gitu aja? Seriously?

Kedua. Alasan Bianca ngaku-ngaku jadi Tonya (mantan Richie) kepada ibu Richie (yang nelepon pas hp Richie lagi dipegang Bianca) dan menyebabkan dia harus ketemu ibunya Richie. Ini juga menurutku agak.....ngahshajsjs. Memang waktu Bianca jelasin alesannya ke Richie, masuk akal.
Tapi, apa salahnya dengan bilang "maaf bu, hp anak ibu tertinggal di kafe saya selesai dia tampil..." mungkin dengan begitu ibunya akan coba hubungi Roland atau Hugo (rekan se-band) kalau Bianca mikir takut ibunya khawatir. Itu reaksi yang lebih logis menurutku daripada ngaku-ngaku jadi Tonya hanya karena ibunya langsung 'nebak' dia Tonya.

Aku akui memang hal itu yang bikin Richie dan Bianca makin terikat. Tapi ya gitu, menurutku, nggak begitu logis :D but, its okay. Aku tetap menikmati bagaimana hubungan mereka berjalan.

Selesai bab-bab awal itu, setelah Richie dan Bianca terus-terusan berurusan, I THINK I'M IN LOVE WITH THIS BOOK!

Plot/Writing

So, ini pertama kalinya aku baca novel karya Nathalia Theodora, dan aku sukaaaaa. Aku suka bagaimana cara Kak Nath menyusun narasi dan dialognya, ringan dan menyenangkan pokoknya! Aku bacanya happy banget.  Feelnya dapet banget.

Aku kira plotnya bakal klise mengingat blurbnya adalah konflik yang mungkin sudah banyak ditemukan di novel lain. Tapi..tapi..nggak deh. Novel ini beda. Aku dibuat banyak terkejut oleh keputusan Bianca di puncak klimaks. Dan itu bikin aku geregetan sendiri😂 terutama ketika Evan muncul lagi ke hidup Bianca, I really really love this part.

Apalagi ketika Nadine ngajak Bianca ketemu. Di situ aku kaget, speechless sama apa yang Nadine omongin, meskipun nggak sebanding sama kekagetanku dengan ucapan Bianca! Wow. Aku suka Bianca :D

Characters

Fokus utama novel ini adalah Bianca, jadi apa-apa yang membentuk karakter Bianca sangat jelas dan rinci menurutku.

Kebalikannya dengan Richie. Aku merasa nggak terlalu 'kenal' sama dia. Richie hanya disebutkan punya ayah yang nyuruh dia kuliah advokat dan gak setuju dia jadi anak band. Tetapi ibunya dukung apa pun keputusan Richie. Nah, yang bikin Richie jadi playboy? Ayahnya sama sekali gak muncul? Ibunya yang sempat ketemu Bianca (sebagai Tonya) juga gak dimunculin lagi? Ibarat hanya jembatan yang mempersatukan Richie dan Bi. Aku menyayangkan karena keluarga Richie dan latar belakangnya kurang dieksplor.

Tapi, aku suka nama Richie. Kalau dipanggil jadi "Rich.." :v

Richie juga karakter favoritku di novel ini, entah knp dari dulu suka tokoh badboy:') gayanya bicara, gombalnya, isengnya, suka pokoknya!!

Tokoh yang paling nggak aku suka adalah Evan. Kenapa? Jelas. Gak tau diri hahahaha😂 Aku tercengang aja pas Bianca diundang ke pesta ultah *peeeep*. Ingin rasanya memaki: ini org kalau ngomong dipikir dulu nggasehhh?

Overall, I REALLY LOVE this book. Aku suka gaya berceritanya, karakternya, plotnya, dialog, RICHIE, Richie pas nyebur, Richie pas bilang "bermaksud baik, nenek moyangnya", semua pokoknya :D  terlepas dari beberapa hal yang kurang cocok yang kusebutkan di atas. Semua itu terlupakan karena keseluruhan cerita ini:')

Ah ya, soal label YA tadi, aku menyarankan bagi pembaca yang kategori YA beneran kalau nggak suka liat kata-kata yang vulgar, pikir-pikir lagi untuk baca novel ini^^ tapi menurutku sih nggak begitu banyak...dan mungkin ya..anak-anak cowok memang terbiasa dengan bahasa yang seperti itu :D boro-boro cowok dewasa, yang masih SMA aja kadang obrolannya melampau jauh hehehe.

So, sebelum aku mengoceh lebih panjang lagi, mari kita kita akhiri saja :D
4🌟 buat Love, Again❤ jadi penasaran karya Kak Nath yang lain, khususnya yang Badboys😁


P.s aku benar-benar menginginkan kisah Damian yang misterius itu dibuat jadi sekuel Love, Again :')

Kamis, 29 Maret 2018

[RESENSI] Elantris by Brandon Sanderson

"The Curse of The Holy City"

Dok pribadi. IG: arthms12


Judul: Elantris
Penulis: Brandon Sanderson
Penerjemah: Nur Aini
Penyunting: Esti Budihabsari
Proofreader: Emi Kusmiati
Penerbit: Mizan Fantasi (2015)
Jumlah halaman: 544 halaman

Blurb:

Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.

Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Raoden demi kepentingan politik. Ternyata Raoden sudah meninggal dan Sarene harus hidup tanpa pelindung di bawah ancaman serangan kaum Fjordell yang fanatik. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Raoden telah disingkirkan sang Ayah ke kota Elantris yang terkutuk. Karena Raoden telah ternoda oleh Shaod yang menyerang penduduk Elantris. Sementara itu, Hrathren dan para pendukung fanatiknya dari Fjordell ingin menghancurkan Elantris yang mereka anggap sebagai bukti kebusukan dan kejahatan penghuni kota itu. Bisakah Arelon bertahan dari serbuan Fjordell? Raoden harus menguak rahasia terpendam di Elantris demi menyelamatkan negara dan tunangannya.

————

Novel ini terbit tahun 2005 di negara asalnya, baru terbit di Indonesia 10 tahun kemudian. Dan aku baru baca novel ini tahun 2018😭

Oke, aku nggak akan banyak bct. Hehe. Langsung aja kesan-kesanku soal novel Elantris ini:


The first one, I really really adore this cover. Indah, megah, keren, cantik, sukakkkk banget pokoknya. Kedua, dari sinopsisnya aku udah tau kalau I'm going to love this book. 

Meskipun awal-awalnya agak tegang karna tokoh utama Raoden langsung terkena shaod, tapi menurutku dari bab awal sampe tengah nggak begitu banyak adegan yang bikin degdegan/memacu adrenalin. Banyaknya datar...dan narasi panjang soal konflik politik di Arelon. Emang sih aku tertarik dan sama sekali gak bosen sama konfliknya, tapi kadang capek aja gitu bacanya😂

Aku juga di awal masih bingung sama istilah-istilah di novel ini. Semuanya hampir sama, kayak ga ada yg mencirikan. Aku gabisa bedain nama orang, tempat, agama, gelar, dll. Bingung banget tapi lama-lama oke kok.

Terus yang bikin aku capek juga adalah karena ada 3 pov di novel ini. Raoden, Sarene dan Hrathen. Aku semangat tiap baca pov Raoden karena dia tinggal di Elantris yang mana, fantasinya kental banget. Ketika baca pov Sarene, agak seneng, senengnya karena dia karakter cewek favoritku dan membahas politik. Cantik, tegas, pembangkang dan kuat. Nah kalau pov Hrathen, aku paling bosan karena dia ngebahas agama; bagaimana cara memengaruhi orang-orang supaya menganut Shu-Dereth.

Lalu karena novel ini cukup tebal dan panjang. Padahal klimaksnya bener-bener di akhir-akhir bab. Aku merasa udah ngalamin banyak hal dan perjalanan panjang banget deh. Pokoknya aku suka banget novel ini! Tapi novel ini bukan termasuk ke dalam novel yang bisa bikin aku gamon😂 (kenapa? Soalnya dari awal sampe akhir, gak semua-muanya bikin degdegan-semangat, dan karena akhirnya yang....)

Tapi novel ini masuk jajaran novel fantasi terbaik dan terfavorit yang pernah aku baca❤

Untungnya endingnya begitu, coba kalau kayak seri Brandon Mull, aku pasti udah marah banget sama Brandon yang ini😆

Terakhir, aku selalu suka kalau ada sihir, simbol atau aksara-aksara kunonya, dan buku ini memenuhi seleraku. Simbol-simbol Aon sangat cantik dan menarik❤

——

It's quotes time!~~•


Orang bekerja dengan lebih baik kalau merasa diri mereka penting. - Raoden hlm 118


Pengetahuan akan mendatangkan kekuatan. - Sarene hlm 142


Laki-laki biasanya lebih mendahulukan harga diri dibandingkan akal sehat. - Ashe


Kau dan sikap optimistismu tidak mengerti bahwa orang yang depresi tidak ingin dihibur. Itu cuma akan membuat kami mual. - Galladon 312


Sarene sangat menginginkan sesuatu—pertanda bahwa setidaknya ada laki-laki yang menganggapnya menarik meskipun dia tidak mungkin menanggapi perasaan itu. — hlm 323


Susahnya jadi orang cerdik, semua orang selalu menyangka kita merencanakan sesuatu. — Sarene hlm 354



Sabtu, 03 Februari 2018

[RESENSI] Ketua Osis Koplak by Wisnu Maulana


dok.pribadi

Judul: Ketua Osis Koplak
Penulis: Wisnu Maulana
Penyunting naskah: Moemoe Rizal dan Nurul Amanah
Ilustrasi isi dan sampul: TOR Studio dan M. Kumara Dandi
Penyunting ilustrasi: Kulniya Sally
Desain sampul dan isi: Kulniya Sally
Proofreader: Hetty Dimayanti
Layout sampul dan isi: Tim Pracetak dan Sherly
Penerbit: Pastel Books PT Mizan Pustaka (2017)
Jumlah halaman: 352 hlm.
ISBN: 987-602-6716-12-5

Blurb:

Jomblo itu urusan perjuangan. Enggak akan ada lagi di belahan dunia mana pun calon ketua OSIS-nya paling rajin menyejahterakan para jomblo. Bukan karena dirinya sama-sama jomblo, jadi merasa setali sepenanggungan, tapi emang urusan jomblo menjomblo udah rada dianggap ahli sama pihak berwajib. 

Kenalin, nih, NURMAN! Bukan sejenis superhero yang pake sayap di punggung dan dipertanyakan aerodinamikanya gimana, kayak SUPERMAN. Dia hanya sekadar cowok butuh kasih sayang dari SMA Mandiri yang ujug-ujug dicalonkan menjadi Ketua OSIS oleh kepala sekolah tercinta. 

Nurman harus ngadepin masalah baru berupa terpaksanya jiwa raga mengikuti pidato calon ketua OSIS, ikut debat, ikut kampanye, hingga diklat anggota baru yang mesti diadakan di pegunungan. Okelah, Nurman nurut-nurut aja dijebloskan ke dalam kawah pergolakan calon ketua OSIS. Tapi kenapa semua usaha Nurman untuk menang banyak yang menggagalkan? Mulai dari kertas pidato yang hilang, sampe lawan main yang memikat perhatian. 

Ya Tuhan, apa yang harus Nurman lakukan?

---

Summary:
Nurman dikenal sebagai cowok yang koplak, tukang telat, langganan dihukum dan pastinya jomblo. Suatu hari saat sedang melaksanakan upacara bendera, tiba-tiba kepala sekolah mengumumkan dia sebagai salah satu dari empat siswa yang terpilih menjadi calon ketua osis!

Nurman yang bingung, ngikutin aja semua rangkaian proses menjadi ketos, dari mulai bikin pidato, latihan pidato, kampanye, debat dan diklat. Tetapi semuanya nggak berjalan semulus keinginannya, banyak hal yang terjadi misalnya kertas pidatonya tiba-tiba hilang, belum lagi karena sering telat, dia juga sering banget dihukum.

Dibantu kedua temannya yang bernama Samsuri (koplak lemot) dan Udin (koplak pinter) yang jadi timses, juga karena janji kampanye yang menyejahterakan jomblo SMA Mandiri, Nurman berhasil jadi ketos.

Selain kekocakan kisahnya, ada juga kisah semi-romansa Nurman dan Endryani, salah satu kandidat ketos juga. Endryani banyak membantu Nurman, meski mereka setiap ketemu udah kayak anjing dan kucing.

Debat sudah, diklat sudah, waktunya Nurman menjalankan tuntutan warga sekolah atas kampanyenya. Acara yang dibuatnya tidak berjalan mulus karena ada suatu kejadian. Belum lagi, setelah acara tersebut, Nurman justru dipecat jadi Ketua OSIS!

Nurman jelas curiga, ada yang tidak beres dengan pemecatannya tersebut, dan hal itu menghantarkannya kepada rahasia yang tersimpan di sekolahnya.

---





Review:
Awal mula membaca cerita ini, nuansa humor sudah langsung terasa. Seperti nonton film komedi saja. Setiap kalimat dalam narasi mengandung unsur humornya, bahasanya ringan dan mengalir dan sudah tidak asing di telinga. Selain narasi, dialog setiap tokoh dalam novel ini juga berbalut dengan humor. Ajaib banget baca setiap jawaban Nurman kepada orang-orang yang diajaknya bicara XD

Cuma rasanya masih ada fakta-fakta yang kurang real menurutku (sebagai mantan anak SMA XD) atau mungkin memang penulisnya yang menginginkan detail-detail seperti itu untuk melangsungkan konflik yang dipakai.

Contohnya, 1) ketua osis dipilih kepsek: setauku nggak gitu. 2) Anggota osis yang lain dipilih para kandidat caketos (setelah pemilihan ketos, semua caketos otomatis jadi anggota osis): nah ini nggak bener juga, anggota osis daftar atas keinginan diri sendiri dan ada tahap/seleksinya. 3) Diklat post to post cuma minta ttd guru: nggak deh XD

Yha, aku tau penulis pasti pernah SMA dan tau gimana proses sebenernya ya, cuma aku rasa kelogisan cerita juga lebih baik mengikuti real life-nya :D

Untuk konfliknya. Nggak berat sama sekali /genrenya aja humor/ dan lebih cenderung ke perjuangan kocak Nurman menjadi seorang Ketua Osis. Murni buat fun aja kayaknya. Tapi aku suka konflik terakhir, nggak nyangka banget bakal ada ‘rahasia sekolah’ XD ((dan tentunya nyesek ending Nurman sama Endryani huhu:( )) sayangnya terlalu cepet beres, dan meskipun clue udah disisipkan, tapi ketutup sama humornya (aku mikirnya ya Nurman lagi sial aja biar ceritanya seru XD)

Dan hm, aku menemukan sedikit plot hole. 1) warung Mang Uhe katanya di seberang sekolah, tapi ada juga scene yang bilang di kantin. 2) Nurman dan Samsuri beda kelas, tapi ada juga scene yang menyatakan mereka ada di satu kelas (akhir-akhir). 3) Bab Persiapan (hlm 261) katanya Nurman pergi ke sekolah pake seragam, tapi ternyata itu hari sabtu dan katanya gak ada kegiatan belajar-mengajar:’). Yep, segitu aja.

Karakter. Yha, aku cukup sukak sama Nurman. Selain koplak bisa juga sok-sokan bijak HAHA. Selain humor, kalian juga bakal dapetin pelajaran yang diselipkan di setiap alurnya;) (khususnya bagi para jomblo, Nurman adalah panutan yang baiq.) Karakter lain yang ada juga cukup menunjang untuk humornya.

Aku suka pendeskripsian Endryani yang tembam dan sipit. Rasanya jarang ada yang pake karakter gitu. Cuma ada satu yang aku kurang srek sama Nurman, yaitu saat dia bicara sama Kepsek. Menurutku, meskipun kepseknya sama-sama kocak, nggak sopan aja ngejawab pertanyaan kepsek tapi dibercandain;’)

Dan yang palinggggg aku suka dari novel ini adalah ilustrasinya! Yas! Bener-bener tjakep dan seneng aja gitu tiap liat ilustrasi di novel. Jadi berasa nyata banget kisahnya. Nurman-nya ganteng, Endryani-nya cantik :D

Overall, aku merekomendasikan bagi kalian-kalian yang mau baca cerita yang ringan dan menghibur. Seriously dari bab pertama sampai bab terakhir, kalian bakal dibuat ngakak nggak berenti. Jawaban-jawaban ajaib Nurman bikin geleng-geleng kepala. Cocok buat yang lagi mumet atau mabok romance, cerita Nurman ini simpel dan nggak drama kayak novel teenlit lain :D 3/5(

Qoutes(?) favoritkuuu:

“Saya akan membuat sekolah kita menjadi lebih maju dan berkembang biak.” – Nurman (hlm 38)
“Masih banyak jalan menuju Cibaduyut.” – hlm 78 (ngakak XD)
“Kamu setiap hari ganti nama aku terus, udah manusia kardus, manusia kegelapan, sekarang manusia karet? Kapan aku jadi manusia yang membimbing kamu untuk jadi keluarga sakinah?” – hlm 218 (njirrrr XD)
“Cowok nggak usah disuruh peka, kalau memang sudah saatnya dia juga akan peka.” – Nurman hlm 226 (Oh jadi gt y. XD)
“Membantu itu tak perlu alasan. Apalagi membantu seorang teman. Tak ada untung rugi di dalamnya, karena membantu sesama itu bukan jualan.” – hlm 306 (benul :D)

Jumat, 02 Februari 2018

[RESENSI] Athala by Maharani

Dok.pribadi


Judul: Athala
Penulis: Maharani
Penyunting Naskah: Sissy Atmadja
Penyelaras Akhir: Fenny
Penata Letak Naskah & Olah Grafis: Kirskey
Desain Sampul: Mariane
Penerbit: Aksara Plus+ (Penebar Plus+ Grup)
Cetakan: 1, Jakarta 2017
Jumlah Halaman: 439 hlm.

Blurb:
Galak dan cerewet. Setidaknya itu yang ada di pikiran Kavi saat pertama kali bertemu dengan Athala. Mereka teman satu angkatan di sekolah, namun tidak pernah sekali pun bertegur sapa. Hingga akhirnya, sebuah kecelakaan kecil membuat Kavi harus berurusan setiap hari dengan cewek galak itu.

Meskipun Kavi terbilang ganteng, namun Athala tidak begitu saja tertarik karena hatinya masih terikat dengan mantannya, Reno. Apalagi, Kavi dikenal bandel dan tukang bolos.

Kebersamaan mereka selama beberapa waktu, membuat Athala perlahan membuka hatinya untuk Kavi. Tanpa Athala sadari, bahwa cowok itu menyimpan sebuah rahasia besar. Rahasia yang kan membuat Athala paham tentang arti kesetiaan dan cinta sejati.

---

Summary:
Benci jadi cinta, itulah kiranya tagline yang pas untuk kisah ini. Cerita dimulai ketika Kavi tidak sengaja menabrak Athala, membuat gadis itu kesulitan berjalan. Mau tak mau, Kavi menyanggupi tawaran untuk menjadi asisten Athala selama gadis itu sakit.

Kavi bertugas mengantar jemput gadis itu, meskipun setiap kali mereka bertemu, selalu saja diwarnai adegan humor karena mereka bertengkar. Lama kelamaan, Kavi mulai mengenal sifat Athala yang sebenarnya, begitupula sebaliknya.

Athala berpikir Kavi tidak senakal yang dia pikirkan dan selalu ada untuk menolongnya. Sejak saat itu, dia memutuskan untuk memaafkan Kavi atas insiden kecelakaan dan Kavi tidak perlu lagi jadi asistennya karena dia juga sudah sembuh. Kavi yang justru sudah merasa nyaman, tidak ingin berhenti jadi asisten Athala.

Kemudian mereka berdua berteman,  –teman tapi mesra XD, mereka sering jalan-jalan, sekelompok di kelas bahasa Indonesia, serta hal-hal lain. Namun setelah kedekatan itu, justru beberapa masalah muncul. Mulai dari kedua mantan Kavi yang datang, serta gangguan dari seorang adik kelas bernama Hanna.

Bukan hanya itu, Athala mulai menyadari ada sesuatu yang berbeda pada Kavi setiap kali mereka jalan bareng. Kavi terlihat sakit dan badannya tampak lesu. Athala tahu ada yang salah, namun Kavi bilang dia baik-baik saja.
Kemunculan Hanna rupanya berkaitan dengan sebuah rahasia yang disimpan Kavi. Hal itu membuat Athala salah paham dan mereka berdua banyak bertengkar setelahnya. Bagian-bagian ini penuh dengan emosi antara pasangan ini, hingga akhirnya Athala tahu apa yang membuat Kavi berubah..





--- Review
Udah ngikutin ObrolinBuku di akun instagramku @arthms12? Sekarang giliran aku ngupas semuanya di blogku ya!

Awal aku liat kover buku ini, satu kata: cantik! Aku suka ngelus-ngelus kovernya XD tapi ternyata, gambar perempuan yang sedang memunggungi ini terlihat begitu dalam setelah aku selesai membaca novel ini.

Plot:
Premis cerita yang digunakan memang kedengaran klasik; benci jadi cinta. Tapi konflik tidak berhenti sampai di situ. Dan aku salut kepada penulis yang berani mengangkat tema yang berat, bukan hanya sekadar benci menjadi cinta.

400+ halaman untuk novel remaja kiranya memang terlalu panjang, tapi jujur aku menikmati setiap kemana penulis membawa Athala dan Kavi. Plotnya nggak membosankan, tapi nggak bikin semangat juga (kecuali menuju ending HAHA).

Aku menemukan beberapa plot hole, bahkan masih pada awal cerita!
1. Dikatakan kalau insiden saat Athala kecelakaan, dia baru saja memarkir mobilnya di lahan kosong di samping sekolah. Tapi, saat dia tertabrak Kavi, dia justru lagi nyebrang(?)
2. Donna datang menemui Kavi buat ngasih undangan pertunangan.(hlm 202) tapi di halaman 227, Kavi dibilang dateng ke pernikahannya Donna(?)
3. Halaman 229 tiba-tiba ada nama Fauzy(?) padahal maksudnya Reno, mantan Athala.
4. Halaman 335 Intan dibilang masuk ke akademi kepolisian, tapi di halaman 351 tiba-tiba dia berubah jadi pramugari:”
Well, mungkin cukup segitu aja.

Gaya bahasa/ide cerita:
Beralih ke gaya bahasa, aku memang nggak menemukan keunikannya, hanya gaya bahasa yang dipakai to the point dan tidak bertele-tele. Malah cenderung tidak terlalu banyak narasi, dialog mendominasi sebagian besar isi novel. Tapi ada bagian yang paling aku suka yaitu chat gengnya Kavi di grup. Bikin ngakak XD. Aku juga suka bagaimana penulis menggambarkan interaksi mereka semua. Dialog yang segar dan penuh humor.

Namun ada satu hal yang bikin aku kurang srek, yaitu latar belakang para tokoh. Aku mungkin nggak terbiasa menemukan gaya hidup seperti itu apalagi yang dilakukan anak SMA. Seperti bawa mobil ke sekolah, mabuk, free s*x (sorry), narkoba dan lain lain yang buat aku risih (ngerokok dan bolos masih masuk akal dilakukan anak SMA).

Jadi buat yang mau baca, harap bijak ya, novel ini bukanlah novel teenlit menurutku tapi young-adult. Meski banyak hal negatif yang dilakukan tokoh, novel ini juga mengandung dampak yang akan terjadi.

Tapi ada satu poin plus buat penulis, aku suka bagaimana dia menyampaikan perasaan para tokoh. Dapet banget feel-nya. Percaya gak percaya, aku nangis baca novel ini (juga ikut mengumpat, guling-guling, gereget dll). Seriuosly. Novel ini bikin emosi dan perasaanku teraduk-aduk. ARGH.

Karakter:
Dari awal, aku nggak suka Athala. Dia galak, bener kata blurb. Namun, tanpa alasan yang jelas. Kadang ikut kesel juga, Kavi udah baik tapi dimarah-marahin mulu. Tapi lama-lama Athala jadi manis kok.

Kavi. Aku suka dia dari awal. Apalagi kalau udah gabung sama temen-temennya. Beneran boyfriend material kids jaman now XD. Tapi ketika konflik mulai klimaks, aku jengkel setengah mati sama dia. HAHA. But, he’s still my favourite.

Hanna. Our bit*h. HAHA. Karena aku paling benci tokoh ketiga cewek, aku benci dia:)
Reno. Sang Mantan. Karena aku suka tokoh ketiga cowok, Reno oke juga.

Tetapi ada poin-poin yang kurang dapet juga soal tokoh. Seperti: saat mereka SMA, aku merasa mereka berpikir sudah terlalu dewasa. Namun, saat mereka sudah dewasa, aku merasakan mereka masih berpola pikir seperti anak kecil. Saranku untuk penulis, coba lebih gali dan perbanyak riset untuk mengenal pola pikir manusia berdasarkan umurnya. :)

Favourite scene:
Aku suka penggunaan kata handicraft dari Deny buat Kavi yang mau ke sekolah. KERAJINAN XD
Aku suka tiap Athala sama Kavi lagi ngobrol yang nggak serius. Bikin ngakak XD

Overall:
Aku suka bagaimana novel ini mengaduk-aduk perasaanku sampe rasanya ingin pingsan aja, nggak tahan sakit hatiny. Meski ada beberapa point yang aku kurang srek seperti yang kubilang di atas, secara keseluruhan novel ini bagus.

Bahkan mungkin lebih bagus dari semua novel remaja keluaran wattpad yang pernah aku baca sejauh ini, banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari novel ini:’) Dan buat yang mau baca, recommended bagi kalian yang berjalan menuju kedewasaan alias YA (young-adult) inget yaaa! Terakhir, 3.5 bintang untuk Athala. Aku siap menunggu novel Maharani selanjutnya. Good job!

Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)