Kamis, 13 Juni 2019

[RESENSI] One of Us Is Lying by Karen M. McManus







source: goodreads

Judul: One of Us Is Lying (Satu Pembohong)
Penulis: Karen M. McManus
Penerjemah: Angelic Zaizai
Penyunting: Mery Riansyah
Penyelaras Aksara: Midya N. Santi
Perancang Sampul: sofianiartworks@gmail.com
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 408 hlm
Baca via: Gramedia Digital (@gramediaebooks)

Blurb:

Senin sore, lima murid memasuki ruang detensi.

Bronwyn, si genius, nilai akademis sempurna dan tidak pernah melanggar peraturan.
Addy, si cewek populer, gambaran sempurna pemenang kontes kecantikan.
Nate, si bandel, dalam masa percobaan karena transaksi narkoba.
Cooper, si atlet, pelempar bola andalan tim bisbol dan pangeran di hati semua orang.
Dan Simon, si orang buangan, pencipta aplikasi gosip terdepan mengenai kehidupan Bayview High.

Namun, sebelum detensi berakhir, Simon tewas. Menurut para penyidik, kematiannya disengaja. Apalagi kemudian ditemukan draft artikel gosip terbaru untuk ditayangkan pada Selasa, sehari setelah kematian Simon. Gosip heboh tentang empat orang yang berada dalam ruangan detensi bersamanya.

Mereka berempat dicurigai, dan semuanya punya rahasia terpendam. Salah satu di antara mereka pasti ada yang berbohong.

-----

Alasan kenapa tertarik sama novel ini awalnya karena judul. Dari judul aja, novel ini udah keliatan penuh misteri dan teka-teki, dan pas baca blurbnya aku langsung mikir: omg i’d love this book!

Nyatanya, setelah diterbitkan versi Indonesianya, aku hanya mampu baca dua bab aja waktu itu, tapi sekarang aku udah baca ulang semuanya dan damn, i really loved this book.

Bercerita tentang Simon, cowok yang berusaha ‘terlihat’ di lingkungannya, dia membuat situs bernama About That, dan di sana dia memasang gosip tentang orang-orang di sekolahnya, Bayview High. Banyak yang benci pada Simon karena About That merusak kehidupan mereka.

Suatu hari Simon, Bronwyn, Addy, Cooper dan Nate dipanggil ke ruang detensi (kalau di Indo sih ruang BK kayaknya) karena ketauan bawa hp di tas. Mereka yakin mereka dijebak, hp itu bukan milik mereka.

Sebelum hukuman nulis essay 500 kata selesai, Simon meninggal karena meminum air di gelas ruang detensi yang ternyata mengandung minyak kacang yang menyebabkan dia alergi. EpiPen milik Simon tidak ada di tasnya, bahkan di UKS pun tidak ada.

Setelah kematian Simon, muncul sebuah tumblr yang dikirim ke ponsel warga Bayview High berisi pengumuman yang menyatakan bahwa pelaku pembunuh Simon adalah satu dari keempat orang yang didetensi bersamanya. Salah satu di antara mereka menuturkan narasi bohong.

---

Dimulai dari narasi, ada 4 narasi di novel ini: Bronwyn si cewek cerdas, Nate si berandal ganteng, Cooper si atlet baik hati dan Addy si cewek imut populer. Narasi mereka menuturkan kejadian apa yang terjadi pada mereka setelah dituduh membunuh Simon. Menurutku, gaya bahasa yang dipakainya cukup simpel dan memang menjelaskan tentang kondisi serta lingkungan anak SMA. 

Anehnya, aku cukup berat membaca narasinya, menurutku terjemahannya kurang halus.
Hal itu yang bikin aku males baca OoUIL, tetapi lama kelamaan, rasa penasaran itu balik lagi, akhirnya aku memaksakan lanjut baca, meskipun bosen setengah mati. Penyelidikan..masa lalu..rahasia..bla bla..perasaan tertekan..bla bla. Nggak ada rasa degdegan, bingung, merinding, tebak-tebakan wow, pokoknya clueless banget.

Tetapi aku suka settingnya, karena mencerminkan kehidupan remaja yang cukup real dan aku bisa dengan mudah membayangkannya. Alur yang dipakai maju, dengan penuh tebak-tebakan kecil doang rahasia yang nggak bikin kepo. B aja.

Sejujurnya, aku selalu terdistraksi sama karakter badboy, maka dari itu aku suka sama narasinya Nate, terutama karena dia jadi dekat lagi sama Bronwyn (teman masa kecilnya). Narasi Nate dan Bronwyn bikin aku betah bacanya meskipun sama aja pengennya cepet terungkap, gemes banget. 

Sementara narasi Addy terlalu lembek, sesuai karakternya yang cengeng barangkali. Kalau Cooper, well, aku memang nggak tertarik sama dia, meskipun diceritain dia itu atlet ganteng yang dipuja banyak orang, i had no feeling for him. Dia b aja. Dan setelah rahasianya terbongkar....aku makin b aja hahaha.

Ada romance nggak di novel ini?
Buat kalian yang sama kayak aku, selalu cari-cari sisi keromantisan di genre apa pun, tenang, one of us is lying ada romancenya! Ada dua pasangan di cerita ini dan favoritku itu relationship antara Nate dan Bronwyn XD

Setelah berbosan-bosan 300an halaman, novel ini baru seru di seratus halaman terakhir. Sumpah. Semuanya mulai dipertanyakan. Kayak..300an halaman sebelumnya tuh cuma basa basi ga jelas wkwk. Setelah lewat halaman 300, clue mulai bertebaran, rahasia mulai terungkap, banyak yang ganjil. Sampe aku mikir: ini yang aku butuhin, ini ekspektasiku soal buku ini!

Dan plot twistnya mantap! Aku nggak bisa berenti bengong selama dua menit XD apalagi ada kejadian yang bikin aku mulai merasa ‘konek’ sama feel novel ini. Pokoknya semua yang aku inginkan ada di 100 halaman terakhir. Sempet harap-harap cemas sama endingnya, yang bener-bener ngaduk emosi.

Well, aku tadinya cuma mau ngasih 3 bintang karena 300 hlm yang membosankan tapi karena ending dan plot di akhir, aku kasih 4 bintang. Bener-bener mind-blowing!! Aku rekomen buat kalian yang suka nebak-nebak cerita hahaha dan suka tema-tema detektif lumayan sih ini.

Sebelum mulai baca novel ini, aku udah nebak duluan siapa di antara mereka yang bohong. Pas lagi baca novel ini, dugaanku semakin kuat. Setelah baca novel ini: tebakanku ‘bener’ ;)

Udah baca one of us is lying? Tebakan kalian bener ga?
Belum baca one of us is lying? Coba tebak siapa yang bohong!

"Tapi aku tahu seperti apa rasanya sering mengucapkan suatu kebohongan kepada diri sendiri sehingga kebohongan itu menjadi kebenaran." - hlm 256

2 komentar:

  1. aku juga tertarik sama judul dan blurbnya, tapi belum kesampean beli euy. untung udah baca ini duluan jadi kalau bosen di 300 halaman awal aku bisa bersabar dan menunggu kejutan di 100 halaman terakhir :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baca via gramedia digital aja kak biar gak usah repot jual lagi kalau seandainya nggak suka XD

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)