Halo semuanya!
Kali ini aku mau ceritain pengalaman aku kemarin, tepatnya tanggal 2 Maret 2017 yang menjadi salah satu tempat pemberhentian Book Crossing ke-2.
Oke, apa itu Book Crossing? Belum pernah denger? Pernah denger tapi nggak peduli?
Dunia literasi adalah dunia yang berpengaruh untuk kehidupan kita. Banyak membaca buku adalah salah satu cara untuk menambah ilmu dan wawasan kita. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa cinta kita terhadap dunia literasi.
Ya, salah satunya adalah dengan Book Crossing ini. Memang, istilah ini sangat awam keberadaannya di Indonesia. Istilah ini sendiri pertama kali digagas oleh situs BookCrossing.com yang berpusat di Sandpoint, Idaho, Amerika Serikat. Info lengkap bisa dilihat di www.bookcrossing.com/about.
Nah, orang Indonesia sendiri (maksudnya, aku) tahu istilah ini dari salah satu novel yang pertama kali kurensensi di blog ini. Yap, novel The Girl On Paper-nya Penerbit Spring adalah sumber pertama yang mengenalkanku pada Book Crossing.
Setelah novel itu terbit, aku melihat ada sebuah Giveaway bertemakan BookCrossing, jadi aku menduga kalau semuanya berawal dari novel TGOP. (maaf kalau daku salah XD)
Sebuah komunitas berpusat di Ponorogo, Jawa Timur, bernama Mocco Bukku (IG: moccobukku) adalah pencetus istilah BookCrossingID, kegiatan Book Crossing versi Indonesia. Aku dapet informasi ini langsung dari instagram Moccobukku:
Paham? :D Kalau nggak paham langsung meluncur ke IG-nya Moccobukku aja yaaaa!
Untuk permulaan, Moccobukku menyediakan 4 buah novel cikal bakal BookCrossingID dengan jalur giveaway. Waktu itu, aku ikut gelombang pertama, dari keempat novel (So I Married The Antifan, Cinderella Teeth, Serendipity, dan Cheeky Romance) aku pilih Serendipity-nya Penerbit Inari. Alasannya, aku sudah baca kedua buku K-Iyagi-nya, dan novel
Serendipity bikin aku penasaran :D
Sayangnya di gelombang pertama aku gagal dapetin Serendipity. Dan yang memenangkan novel itu adalah Kak Vina ( IG: orybun ). Setelah itu aku langsung follow Kak Vina untuk standby kalau-kalau ada pengumuman estafet selanjutnya.
Dan syukur, Alhamdulillah,rejeki anak sholehah nggak kemana, aku berhasil memenangkan GA dari Kak Vina dan menjadi pemegang kedua novel Serendipity. Selama tiga hari menunggu, akhirnya novel sampai dengan selamat dari Solo ke Bandung. (Nggak bosan kubilang, terima kasih paket++ nya ya, Kak Vina :D)
Suatu kebanggaan tersendiri bisa ikut berpartisipasi. Booklovers pasti tahu rasanya, deh. BookCrossing ini masih baru dan informasinya belum menyebar luas. Mungkin kalau aku adalah tangan ke-100 yang pegang novel ini pasti lebih kerasa senangnya. Secara, buku ini pernah jalan-jalan ke berbagai kota, dari tangan ke tangan!
Mencoba hal-hal baru juga sebenarnya sangat ingin aku lakukan dan aku selalu penasaran. Book Crossing ini menurutku adalah kegiatan yang sangat bermanfaat. Kayak perpustakaan keliling. Kita juga jadi bisa kenal sama banyak orang karena kita berurusan langsung sama pemegang buku sebelumnya, begitupun sama calon-calon tuan baru si buku yang mendadak nangkring di IG kita buat nungguin info GA! Hihi seru kan? :D
Kedepannya aku harap BookCrossingID bisa menyebar luas di seluruh Indonesia dan bukan lagi hal baru. Semakin banyak buku yang dilabeli stiker BookCrossing dan semakin banyak yang tertarik untuk ikutan kegiatan ini.
*Jangan mau kalah sama orang luar* Sebenarnya aku lebih tertantang kalau harus meninggalkan buku itu di sembarang tempat, mengunggah info terakhir buku itu di situs web daripada harus lewat GA dan kirim paket.
Tapi apa daya, karena tidak banyak orang yang bisa dipercayakan untuk meneruskan buku yang tergeletak begitu saja tanpa nama pemilik. Salah-salah, nanti dijadiin bahan buat bakar-bakaran di tong sampah, jadiin ganjelan pedagang kaki lima, atau dikilo sama orang yang kurang ngerti apa fungsi buku itu. Hihi :D
Tapi tentu lebih serem sama orang yang ngerobek stikernya… dan membawa pulang buku itu untuk
diri sendiri. Hiiii~ (Salah satu adegan di novel TGOP).
Nah, buat kalian yang penasaran gimana sih BookCrossingID dan pengin jadi salah satu tempat pemberhentian, boleh deh kalian follow IG moccobukku buat informasinya. Soalnya setiap pendonor baru ataupun pemegang buku yang terakhir diharuskan memposting foto buku tersebut ke IG dan men-tag moccobukku hingga bisa direpost oleh moccobukku.
Sejauh ini sudah lumayan banyak pendonor baru untuk kegiatan BookCrossingID. Tunggu apa lagi? Siap bersenang-senang dengan buku yang sudah jalan-jalan ke sana-sini? Yuk, ikut BookCrossingID!
*penampakan novel Serendipity yang sedang ada di tanganku*
Kali ini aku mau ceritain pengalaman aku kemarin, tepatnya tanggal 2 Maret 2017 yang menjadi salah satu tempat pemberhentian Book Crossing ke-2.
Oke, apa itu Book Crossing? Belum pernah denger? Pernah denger tapi nggak peduli?
Dunia literasi adalah dunia yang berpengaruh untuk kehidupan kita. Banyak membaca buku adalah salah satu cara untuk menambah ilmu dan wawasan kita. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa cinta kita terhadap dunia literasi.
Ya, salah satunya adalah dengan Book Crossing ini. Memang, istilah ini sangat awam keberadaannya di Indonesia. Istilah ini sendiri pertama kali digagas oleh situs BookCrossing.com yang berpusat di Sandpoint, Idaho, Amerika Serikat. Info lengkap bisa dilihat di www.bookcrossing.com/about.
Nah, orang Indonesia sendiri (maksudnya, aku) tahu istilah ini dari salah satu novel yang pertama kali kurensensi di blog ini. Yap, novel The Girl On Paper-nya Penerbit Spring adalah sumber pertama yang mengenalkanku pada Book Crossing.
Setelah novel itu terbit, aku melihat ada sebuah Giveaway bertemakan BookCrossing, jadi aku menduga kalau semuanya berawal dari novel TGOP. (maaf kalau daku salah XD)
Sebuah komunitas berpusat di Ponorogo, Jawa Timur, bernama Mocco Bukku (IG: moccobukku) adalah pencetus istilah BookCrossingID, kegiatan Book Crossing versi Indonesia. Aku dapet informasi ini langsung dari instagram Moccobukku:
Paham? :D Kalau nggak paham langsung meluncur ke IG-nya Moccobukku aja yaaaa!
Untuk permulaan, Moccobukku menyediakan 4 buah novel cikal bakal BookCrossingID dengan jalur giveaway. Waktu itu, aku ikut gelombang pertama, dari keempat novel (So I Married The Antifan, Cinderella Teeth, Serendipity, dan Cheeky Romance) aku pilih Serendipity-nya Penerbit Inari. Alasannya, aku sudah baca kedua buku K-Iyagi-nya, dan novel
Serendipity bikin aku penasaran :D
Sayangnya di gelombang pertama aku gagal dapetin Serendipity. Dan yang memenangkan novel itu adalah Kak Vina ( IG: orybun ). Setelah itu aku langsung follow Kak Vina untuk standby kalau-kalau ada pengumuman estafet selanjutnya.
Dan syukur, Alhamdulillah,
Suatu kebanggaan tersendiri bisa ikut berpartisipasi. Booklovers pasti tahu rasanya, deh. BookCrossing ini masih baru dan informasinya belum menyebar luas. Mungkin kalau aku adalah tangan ke-100 yang pegang novel ini pasti lebih kerasa senangnya. Secara, buku ini pernah jalan-jalan ke berbagai kota, dari tangan ke tangan!
Mencoba hal-hal baru juga sebenarnya sangat ingin aku lakukan dan aku selalu penasaran. Book Crossing ini menurutku adalah kegiatan yang sangat bermanfaat. Kayak perpustakaan keliling. Kita juga jadi bisa kenal sama banyak orang karena kita berurusan langsung sama pemegang buku sebelumnya, begitupun sama calon-calon tuan baru si buku yang mendadak nangkring di IG kita buat nungguin info GA! Hihi seru kan? :D
Kedepannya aku harap BookCrossingID bisa menyebar luas di seluruh Indonesia dan bukan lagi hal baru. Semakin banyak buku yang dilabeli stiker BookCrossing dan semakin banyak yang tertarik untuk ikutan kegiatan ini.
*Jangan mau kalah sama orang luar* Sebenarnya aku lebih tertantang kalau harus meninggalkan buku itu di sembarang tempat, mengunggah info terakhir buku itu di situs web daripada harus lewat GA dan kirim paket.
Tapi apa daya, karena tidak banyak orang yang bisa dipercayakan untuk meneruskan buku yang tergeletak begitu saja tanpa nama pemilik. Salah-salah, nanti dijadiin bahan buat bakar-bakaran di tong sampah, jadiin ganjelan pedagang kaki lima, atau dikilo sama orang yang kurang ngerti apa fungsi buku itu. Hihi :D
Tapi tentu lebih serem sama orang yang ngerobek stikernya… dan membawa pulang buku itu untuk
diri sendiri. Hiiii~ (Salah satu adegan di novel TGOP).
Nah, buat kalian yang penasaran gimana sih BookCrossingID dan pengin jadi salah satu tempat pemberhentian, boleh deh kalian follow IG moccobukku buat informasinya. Soalnya setiap pendonor baru ataupun pemegang buku yang terakhir diharuskan memposting foto buku tersebut ke IG dan men-tag moccobukku hingga bisa direpost oleh moccobukku.
Sejauh ini sudah lumayan banyak pendonor baru untuk kegiatan BookCrossingID. Tunggu apa lagi? Siap bersenang-senang dengan buku yang sudah jalan-jalan ke sana-sini? Yuk, ikut BookCrossingID!
*penampakan novel Serendipity yang sedang ada di tanganku*