Sabtu, 27 Juli 2019

[RESENSI] An Ember In The Ashes by Sabaa Tahir


Resensi An Ember In The Ashes karya Sabaa Tahir

instagram: @arthms12


Judul: An Ember In The Ashes (An Ember In The Ashes #1)
Penulis: Sabaa Tahir
Penerjemah: Yudith Listiandri
Pemeriksa Bahasa: Brigida Ruri
Penyunting: Mery Riansyah
Proofreader: Titish A.K
Design Cover: Aufa Aqil Ghani
Penerbit: Spring (November 2016)
Jumlah halaman: 520 hlm.
ISBN: 978-602-74322-8-4

Blurb:

Laia seorang budak, Elias seorang prajurit. Keduanya bukan orang merdeka.
Saat kakak laki-laki Laia ditahan dengan tuduhan pemberontakan, Laia harus mengambil keputusan. Dia rela menjadi menjadi mata-mata Komandan Blackcliff, kepala sekolah militer terbaik di Imperium, demi mendapatkan bantuan untuk membebaskan kakaknya. Di sana, dia bertemu dengan seorang prajurit elite bernama Elias.

Elias membenci militer dan ibunya, sang Komandan yang brutal. Pemuda ini berencana untuk melarikan diri dari Blackcliff, menanggung risiko dicambuk sampai mati jika ketahuan. Dia hanya ingin bebas.

Elias dan Laia. Keduanya akan segera menyadari bahwa nasib mereka akan saling silang, dan keputusan-keputusan mereka akan menentukan nasib Imperium dan bangsa mereka.

----

I fell in love with this book at the first sight. Aku suka judulnya yang menurutku keren, kovernya jugaaa, dan sinopsisnya yang menjanjikan. Terlebih, fantasi adalah genre nomor satuku. Butuh ‘perjuangan’ HAHA buat ngedapetin novel ini dan akhirnya dia mendarat juga di tanganku ;)

Nah, cerita di mulai dengan prolog penculikan Darin aka kakak Laia, dan Laia yang saat itu memilih untuk kabur hanya karena kakaknya memintanya begitu. Dia terlalu panik, dan aku paham posisinya, jadi dia pergi.

Lalu Laia mencari kelompok Resistance, kelompok pemberontak yang diyakini sebagai alasan penangkapan Darin. Dia menemukannya, meskipun awalnya kelompok itu menolak, namun akhirnya Laia mengungkap jati dirinya, dan kelompok itu mau membantu juga. Tapi dengan satu syarat: Laia menyusup ke kediaman sang Komandan, wanita terbengis di Imperium dan menjadi budaknya untuk mendapatkan informasi tentang Ujian pemilihan Kaisar baru.

Infomasi ditukar dengan penyelamatan kakaknya. Laia be like: why not? Dia cuma terancam dicungkil matanya kok, asalkan Darin selamat.

Gambaran garis besar latar novel ini: sebuah negara, Imperium, awalnya diduduki bangsa Scholar yang berjaya, namun bangsa Martial merenggutnya, menjadikan bangsa Scholar budak, tawanan, dan bla bla. Bangsa Martial memiliki Kaisar, mendirikan sekolah Blackliff, semacam sekolah militer, ada tingkatan, paling atas namanya Skull dan jika sudah lulus dari Skull, mereka resmi jadi anggota pasukan Mask. Para anggoata militer memakai topeng (baja? Besi? Atau?) yang bisa menyatu dengan wajah mereka. Hiii.

Kedua ada Elias. Muak dengan ibunya, dengan Martial, Imperium, militer, dan bla bla. Berniat melarikan diri supaya bisa bebas dari semua itu saat hari kelulusannya dari Skull. Mumpung topengnya belum menyatu dengannya (yang membuat dia banyak dibully sebagai pemberontak) padahal teman-temannya yang lain udah pada nyatu.

Tapi gagal.

Soalnya, tepat besoknya ada pemilihan calon kaisar, karena kaisar yang lama nggak ada keturunan. Augur (peramal versi mitologi Romawi) bilang kalau Elias bakal bebas tapi caranya bukan dengan kabur. Dan terpilihlah Elias menjadi salah satu calon kaisar (Aspiran) yang wajib mengikuti 4 Ujian, bersama sahabatnya, Helene, satu-satunya cewek di tingkat Skull, dan si kembar Marcus-Zak, musuhnya.

Begitu. Panjang ya. Pokoknya Elias dan Laia bertemu di situ. Dan takdir mereka saling bersilangan. Gitu.

Saat pertama kali baca buku ini aku langsung suka sama gaya bahasanya yang simpel dan nggak berat, salah satu faktor yang krusial buat aku karena kalau novel fantasi dan berat rasanya...sulit.
Namun, entah kenapa aku merasa alurnya cukup lambat di awal, entah juga, padahal dialog dan narasi seimbangnya harusnya bikin aku betah, tapi aku malah jadi bosen dan sering ketunda, juga mungkin karena aku belum bisa menyatukan kemistri dengan cerita ini.

Konflik sudahhhh dimulai sejak awal mula. Sudah menegangkan sejak awal mula. Bagaimana Laia bertemu komandan dan tiap detiknya aku merasa di neraka, takut hal-hal buruk terjadi pada Laia. Sementara bagian Elias dipenuhi konflik batinnya yang tidak ingin berada di Blackcliff, juga momen bersama Helene, momen menjadi tentara di sana dan bla bla.

Kemudian, satu persatu Ujian datang. Novel ini menggunakan dua sudut pandang yaitu Elias dan Laia. Keduanya punya porsi yang sama besar dalam membuat jantung dagdigdug. Laia yang harus hati-hati mencuri dengan pembicaraan Komandan dan kabur diam-diam untuk menemui Keenan, penanggungjawab misinya dari Resistance untuk melapor. Sementar Elias dan dipaksa menghadapi ujian-ujian berat dan mengancam nyawa.

Selain itu, novel ini ada romance-nyaaa yeaaaay salah satu hal yang aku sukaiiii. Aku selalu suka fantasi berbumbu romance. Cinta segi empat barangkali? Laia menyukai Keenan tapi berdebar juga didekat Elias. Elias menyukai Laia tapi memendam perasaan terlarang yang dipendamnya untuk Helene.





Dan karena aku terbawa naluri kedua tokoh utama dalam setiap pov, aku suka Laia bersama Elias. Aku mengenal mereka lewat sudut pandang mereka dan menjadi lebih dekat dengan mereka daripada yang lain, jadi...aku memutuskan untuk melepas kapal Elaia untuk berlayar dan semoga mereka tidak tenggelam :’)

Untuk tokoh-tokohnya, jujur kuakui NGGAK ada yang kubenci yeayyy! Bahkan villainnya :D aku justru sangat mengagumi kebengisan Keris Veturia, sang Komandan yang entah kenapa sangat keren :’)

Elias yang kuat dan berani, selalu memilih sisi yang baik, dan penyanyang peduli dan bla bla. Dan dia tidak sesempurna ituloh, kadang dia nggak peka sama Helene, kadang dia juga nyebelin karena terlalu plin-plan(?) terlalu lama mengambil keputusan karena hati baiknya..yha..

Laia juga sama sering plin-plan namun bertekad kuat. Dia penakut tapi memaksakan diri. Manis dan mandiri. Baik hati haha. (sifat umum hero dan heroin).

Nah kalau Helene, dia nggak langsung mencuri hatiku sepenuhnya, kebanyakan, dia bikin aku jengkel karena alasan pribadi HEHE. Karena dia menyukai Elias. Yah. Gitu. Aku cemburu:’) tapi Helene ini kuat dan tipe cewek favoritku karena dia badass dan cerdas, jago bertarung, dia juga sangat setia entah itu kepada Imperium maupun Elias. Sifat ini perlu diacungi jempol.

Keenan, aku merasakan dia dianak-tirikan di novel ini karena termasuk dalam 4 besar tokoh utama namun nggak terlalu dieksplor :’) disamping Elias-Laia yang memang seharusnya punya banyak part, posisi Keenan harusnya sama kayak Helene tapi Helene punya porsi yang lebih banyak. Semoga di buku selanjutnya part Keenan banyak, soalnya dia ini tipe cowok lovable yang cuek-cuek-perhatian ehe.

Overall, aku mulai menyukai novel ini ketika halaman tengah ke akhir. Menurutku geregetnya lebih dapet. Belum lagi karena misteri mulai bermunculan meski belum terbongkar di novel pertama ini. Terutama keterlibatan sang Komandan yang haus akan kekuasaan.

Novel ini penuh dengan aksi, romance, intrik, darah, dan segalanya yang memacu adrenalinku. Terlalu geregetttt! I decided to give 5 stars!!

“Terlalu banyak rasa takut, kau akan lumpuh. Terlalu sedikit rasa takut, kau menjadi arogan.” – hlm 490
“Kau takkan pernah melupakan mereka, bahkan setelah bertahun-tahun. Tapi suatu hari nanti, kau bisa bertahan semenit penuh tanpa merasa sedih. Hatimu akan pulih. Aku janji.” – Keenan (hlm 114)
“Pasti ada orang lain di sini yang kesepian seperti aku. Namun, tidak ada yang mengerutkan kening, menangis, atau bersungut-sungut. Mereka punya alasan untuk tersenyum dan tertawa. Alasan untuk berharap.” – Laia (hlm 295)

[RESENSI] The Prince’s Escape by Faradita


Resensi The Prince's Escape karya Faradita

instagram: @arthms12


Judul: The Prince’s Escape
Penulis: Faradita
Ilustrasi sampul: M. Kumara Dandi
Ilustrasi isi: Dadi Permadi
Penyunting naskah: Nurul Amanah dan Prisca Primasari
Penerbit: Pastel Books (2019)

Blurb: Noah boleh saja memiliki masa lalu yang kelam dan berteman baik dengan preman. Namun, itu tidak menghalanginya untuk menjadi laki-laki yang baik. Ketika dia bertemu Elata, gadis cantik, lucu, dan pemberani yang menolongnya, Noah semakin ingin menjadi yang terbaik. Dia memberi Elata cinta, petualangan, dan melindungi gadis itu dengan tulus.

Bagi Noah, Elata masa depan serta mimpinya. Noah pun tahu, Elata menganggapnya istimewa. Meski begitu, Noah tidak tahu sampai kapan cinta mereka bisa bertahan. Bisakah Noah mempertahankan Elata, meskipun itu justru akan mengancam keselamatan Elata?

-----

Blurbnya agak-agak drama banget nggak sih? Apalagi kalimat terakhirnya. Tapi jangan salah, novel ini isinya secantik kovernya!

Jujur setelah baca invalidite aku nggak berekspektasi lagi sama novel Faradita ini, tapi berhubung ini romance teenlit, aku nyantai aja bacanya.

Ternyata pas aku baca ceritanya, seru juga. Dan aku nggak mesti ngomentarin soal layout buku atau EBI atau apa soalnya novel ini rapiiiii banget, bikin enak bacanya, mungkin karena salah satu editornya itu penulis kesukaan aku juga, Prisca Primasari hehe.

Ditambah lagi adegan pembukaannya itu langsung dikejar-kejar preman, makin semangat lah aku bacanya XD

Dibanding invalidite, TPE ini narasinya lebih enak, ngalir, nggak kaku kayak inval, betah bacanya, nggak bosen, bikin senyam-senyum terus. Dan aku pun mutusin kalau aku suka novel ini.

Alurnya agak lambat, tapi karena interaksi Noah dan Elata yang bikin gemes, aku santai aja, bacanya juga pelan-pelan saking menikmatinya. Seperti inval, konflik ‘panas’ baru keluar di akhir, agak drama dan lebay juga sih, aku cuma bisa ketawa aja, tapi kesan ‘pertama’ di awal novel udah sangat baik buat aku, makanya aku tetep enjoy bacanya.





Awalnya suka konflik Elata dan ortunya, gimana Elata yang sebenernya rebel itu jadi penurut karena tuntutan mamanya. Mamanya keterlaluan banget, tapi entah kenapa aku sendiri dibikin nggak berkutik sih sama alasannya haha. Papa Elata baiiiik banget, iri deh, tapi tegasnya telat banget ya pak wkw.

Suka sama cara Noah bikin Elata rebel, kabur-kaburan, meskipun agak tepok jidat juga sama beberapa tingkah laku mereka. Selebihnya mereka manis banget.

Buat karakternya, sumpah aku suka dua-duanya, meskipun terkesan biasa aja sih nggak unik banget. Noah favoritku, dia ini manis, baik, sopan, misterius, agak nekat juga tapi kalem gitu deh sukaaa banget. Awalnya penasaran sama keluarga Noah dan kenapa dia bisa sampe berakhir sama para preman. Ternyata konflik utama yang agak drama ini semua berhubungan sama Noah.

Elata cewek yang baik dan manis, pemberani tapi naif, untungnya nggak lebay banget sih tau kalau Noah banyak diincer cewek lain terutama sama Regina, adik kelasnya yang cantik. Gaya pacaran mereka juga nggak lebay kecuali pas di pesta Mona itu geli banget dah wkwk.

Scene paling lebay menurutku itu pas kantin kebakaran. Helaw masa kudu murid yang nanganin, secara pasti di sana juga banyak orang dewasa. Trus sama lompat dari motor itu hadeh. Di blurb katanya Noah nawarin petualangan, menurutku petualangan mereka itu nggak lebih dari kabur dan pertama kalinya Elata berani nentang kebiasaan yang diatur mamanya. Udah.

Tapi meskipun nggak ada petualangan gimana gimana, kisah Noah dan Elata tetep menarik untuk dinikmati. Aku suka twistnya, yang membawa Noah dan Elata ke drama. Akhirnya rasa kepo gara-gara dikejar-kejar musuh preman itu terbayar di sini. Juna sekalinya muncul bikin gendok dan syok abis haha.

Overall, aku sukaaa ceritanya. Menarik dan manis banget, Noah dan Elata itu gemesin banget, aku suka pas Noah balikin senyum Elata huhu dan suka pas Noah abis nenangin Ginan, Elata nanya 'gimana?' Noah malah ngegombal hahaha. Konfliknya emang agak drama tapi masih bisa dimaafkan. Sampe sekarang penasaran gimana kelanjutannya mamanya Elata soal Noah, penasaran juga sama mimpinya Noah kesampaian nggak ya.

Terus tawaran Mila, guru les Elata biar Elata ikut ke pertunjukan(?) itu gimana juga ya? Masih banyak yang belum tertuntaskan seluruhnya sih. Dan di situ mungkin kekurangannya, novel ini udah tebel banget untuk ukuran teenlit sih tapi masa masih ada yang gantung gini wkwk

Tapi nggak apa-apa aku tetep terhibur dan suka ceritanya. Khususnya bagian Noah dan Elata yang cute abis. Noah bener-bener bukan cuma nyuri senyum Elata, tapi senyum aku juga. Enaknya, senyum Elata dibalikin, senyum aku nggak. Haha. 4ó

"Kadang, kita memang harus bersembunyi buat ngerasain sebuah kebebasan." - hlm 90

"Tapi, selagi kamu punya mimpi, hidup kamu enggak akan pernah mati." - hlm 158

[RESENSI] Invalidite by Faradita


Resensi Invalidite karya Faradita

instagram: @arthms12


Judul: Invalidite
Penulis: Faradita
Editor: Ranggi Ariliah & Windia Rini
Desain Cover: Agus Firmansyah
Layouter: Agus Firmansyah
Penerbit: Kubus Media (2018)
Jumlah Halaman: 398 hlm.

Blurb: Sangat cerdas dalam meremehkan orang lain, pandai berkelahi, dan juga mahir menyakiti perempuan adalah penjelasan paling kuat siapa itu Dewa Pradipta. Tapi kearoganannya tidak berpengaruh pada seorang gadis berpakaian kuno, Pelita Senja.

Dewa terusik oleh Pelita yang selalu menanggapi sikap kasarnya dengan senyuman. Apalagi ketika gadis itu memaksa untuk mengatur hidupnya.

Tanpa menyadari akibat yang mungkin bisa menyakiti dirinya sendiri, Dewa memulai sebuah permainan untuk menaklukan Pelita. Karena gadis itu adalah sebuah paket lengkap bagi Dewa. Untuk memenangkan taruhan dan menyakiti sepupu tirinya.

------

Invalidite, novel wattpad yang sanggup membuatku tergelitik buat kepo berat. Dari zaman masih PO sampai terbit, novel ini ada di mana-mana. Belum lagi banyaaaaak banget yang mengagungkan sosok Dewa. Malah sampe ada buku baru kumpulan quotes judulnya Untukmu Gadis Dewa.

Seberapa menariknya sih si Dewa ini? Inilah yang akhirnya bikin aku penasaran banget sama Invalidite. Dari kovernya sih, keliatan isinya cukup menjanjikan. Aku suka kovernya.
Aku juga mikir ceritanya bakal out of the box gitu apalagi tokoh Pelitanya difabel. Ternyata aku emang naruh ekspektasi ketinggian haha.

Sebelum lanjut ke ceritanya, aku mau ngomel dulu sama editornya (penulisnya juga ding), editornya ada dua ditambah penulis jadi tiga tapi aku masih menemukan kesalahan EBI huhu sedih banget ini kenapa bisa. Jujur mengganggu banget dah.

Belum lagi ini naskahnya kok dikasih spasi gitu tiap paragraf setau aku nggak usah (apalagi memang ada menjorok setiap awal paragraf) dan bikin nggak nyaman juga. Udah gitu aja.





Mari kita masuk ke ceritanya......

Narasi: oke lah cukup baik karena aku nggak masalah di sini, cuma banyak basa basi gitu ya, atau mungkin aku yang kepengen cepet-cepet bacanya kepo sama konfliknya.

Plot: lambat, tapi menyenangkan. Jujur awalnya agak kecewa kenapa Pelita sama Dewa harus dipertemukan karena Pelita disuruh pihak kampus buat jadi pembimbing Dewa biar kuliahnya terselamatkan hhuhu klise abis tapi takjub juga sama penulisnya yang nambahin kalimat: tentu saja, memangnya bagaimana lagi cerita ini akan jadi menarik.

Aku di situ kayak.....oke mari kita!! Nggak sabar menariknya!!

Dan...di awal aku sudah disuguhkan sama trio koplak Dewa-Rendi-Gerka. Wow sumpah mereka itu moodbooster banget. Aku langsung ngerasa nyatu sama ceritanya. Mereka kayak sahabatan cowok pada umumnya haha lucu banget, apalagi udah ngata-ngatain satu sama lain bikin ngakak.

Yang aku kurang suka sih karena ngomong kasarnya nggak disensor. Aku biasa sih sama omongan kasar ex bgst, anjng, tapi ini mereka pake kata t*i juga dan itu agak nggak betah, mana banyak pula. 
Aneh aja kalau yang lain lulus sensor tapi fck nggak lulus sensor haha.

Konflik: eh sumpah ya ini sekarang aku ngerti kenapa banyak banget yang mau jadi gadis Dewa hahah dia sweeettt banget. Tapi aku kepo sama konfliknya, udah beberapa bab sweet mulu jadi penasaran konfliknya apa. Ternyata ditaruh di akhir. Dan..yah..sesuai kata aku tadi, aku terlalu berekspektasi tinggi.

Konfliknya drama abis. Aku sampe ketawa-ketawa nggak kuat baca dramanya huhu awalnya sih masih oke, ada twist gituuuu kaget beneran, yang bagian dramanya pas di gudang itu yang bawa duit 2M hahah kocag. Tapi ada twist kedua sih! Dan kaget lagi! Sayangnya kurang dibikin tegang.

Karakter: UGH PALING MALES bahas ini tapi hayu. Dewa Pradipta. Someone please punch him in the face. Dewa ini awalnya menarik buatku, tipe bad-boy yang nantinya bakal mainin Pelita, aku udah biasa nemu karakter kayak dia, tapi ugh...

Dewa, dia ini beneran berengsek. Beneran bajingan. Dia udah keterlaluan banget buatku di awal. Jadinya agak ilfeel gitu. Dan ketika konflik muncul, aku udah bisa menduga kebrengsekan ini bakal kembali. Makin turun kadar sukaku ke Dewa. Udah brengski, ngelecehin, ngata-ngatain kasar ke cewek, ngehina, egois lagi ughhhhh kesel bat dah.

Tapi kalau lagi sweet sih aduhhh ga kuatttt >.< udah kayak beda orang ahaha.
Tapi yang membuatku nggak suka kelakuan Dewa yang itu tuh karena si Pelita yang bikin gemes pengen w cekik. Pelita ini katanya gadis baik, dan emangggg baiikkkk bangetttt full of positivity nggak paham lagi kenapa ada orang sebaik Pelita. Dan tentunya dia punya kekurangan yaitu polos-polos-bodoh hehe. Katanya dapet beasiswa kuliahnya tapi kok bodoh sih sayang sekali tidak sinkron.
Tapi setelah masa-masa kritis di awal yang bikin aku bergidik ngeri, mulai deh hubungan Dewa-

Pelita yeayyyy dan yang ini buat aku enjoy, malah sampe lupa kebajinganan Dewa dan kebegoan Pelita di awal. Saking menikmati interaksi mereka yang bikin melting >.<

Jujur di situ deh baru aku menikmati ceritanya. Kirain si Gilvy (sepupu Dewa) tuh bakal konflik kayak gimana gitu sampe Dewa mau nyakitin, taunya dia beneran sekenlid patah hati doang di buku ini.

Overall!! Novel ini lumayan menghibur, lumayan bikin baper dan aku suka cara Dewa bikin baper, Dewa kalau aja di awal nggak brengski pasti aku juga udah 100% sukanya haha. Meskipun konflik di akhir drama banget tapi boleh lah hiburan.

Terakhir, semenjak aku baca sebuah tweet di Twitter tentang good girl yang mengubah bad boy jadi baik, aku agak ngeri sekarang sama tema-tema ini yang berjamur di novel wattpad. Mana pembacanya kebanyakan ciwi-ciwi gitu kan.

Aku harap kalian yang masih remaja dan baca buku ini, beneran cuma nganggep cerita ini sekadar cerita ya. Jangan sampe kepikiran buat pengen nemu bad boy dan ngerasa kalau kalian bisa ngubah cowok itu dengan kebaikan hati kalian. No no jangan pernah. Sounds cute but it is actually not.

Nggak mau nasihatin panjang lebar sih, gitu aja. Aku yakin readers semua pinter-pinter! ;)

"Dunia boleh saja berlaku buruk padamu, tapi itu bukan alasan untuk membalasnya dengan cara yang sama. Ingat saja bahwa setiap orang memiliki gelap dan terangnya masing-masing. Jangan takut melangkah maju hanya karena kamu tidak sanggup merobohkan tembok besar, hanya perlu cari cara untuk melompatinya. Jangan mundur hanya karena kamu berbeda, cukup tunjukkan dirimu berguna bagi orang lain. Jangan malu hanya karena kamu mencintainya, cukup katakan dan beranikan diri menerima hasilnya.  – hlm 391
Kesempurnaan bukan ukuran sebuah kebahagiaan. Bukan juga cara untuk menilai seseorang. Dengan menerima diri apa adanya dan menghargai orang lain, itu merupakan cara terbaik menentukan siapa diri kamu sebenarnya. – hlm 392

[RESENSI] The General’s Wife by Saira Akira

source: goodreads

Resensi The General's Wife karya Saira Akira


Judul: The General’s Wife
Penulis: Saira Akira
Redesain Sampul: Wirawinata
Pewajah isi: DewickeyR
Penyunting: Kagita, Rafilus Olenka
Pemeriksa Aksara: Fenti Novela
Penerbit: Fantasious (cetakan kedua Juni 2017)
Jumlah halaman: 714 hlm

Blurb ala-ala: Setelah dunia hancur akibat perang nuklir, mereka yang bertahan membentuk koloni baru, sebuah negara bernama After Earth dan mendirikan ibukota di Marakesh City. Di sanalah Asia terbangun dan mendapati sosok tampan yang mengaku sebagai suaminya, dan bahkan dia sudah mengandung anak dari lelaki tersebut.

Ternyata lelaki tersebut adalah seorang Jenderal Besar bernama Akira, sosok paling ditakuti dan pembunuh keji tanpa perasaan. Asia yang hilang ingatan tidak bisa membantah hal itu karena bukti-bukti terlalu kuat. Bagaimana Asia yang hanya seorang anak panti asuhan bisa berakhir bersama Jenderal Akira? Dan siapa Cesar yang selalu hadir di mimpinya? Ternyata kehamilannya membuat pergolakan antara dua kubu menjadi lebih sengit.

------

Hati-hati baca resensi ini mungkin agak lebih subjektif di banding yang lain karena.... im a big fan of TGW!

Setelah menemukan Azhura’s Bride di wattpad pada zaman dahulu kala, ternyata aku kurang cocok dengan tema dewa dewi-an ini, lalu memutuskan untuk coba cek cerita selain AB di wattpad SairaAkira dan tada..ketemulah sama The General’s Wife.

KLISE banget iya oke tau aku juga. Cewek keras kepala ketemu cowok dingin. Tapi, entah kenapa dari awal part pertama pun aku udah betah baca cerita ini. Kesan pertama emang selalu jadi patokan buat lanjut apa nggak. Dan aku udah langsung suka sama kisah ini!!

Keadaan Asia yang hilang ingatan terus dia iya-iyain aja si Jenderal kutub yang penuh rahasia ini bikin gemes!! Terus pas Asia inget lagi semuanya dan mulai lah trope hater-to-lover yang paling aku suka haha.

Yang paling bikin aku suka itu ide untuk menyatukan Asia dan Akira. Masing-masing dari mereka sebenernya nggak ada yang mau berakhir bersama, tapi karena sistem genetik yang memaksa mereka bersama. Asia nggak akan bisa hamil kalau nggak sama JA. Mereka diciptakan buat satu sama lain haha. Pokoknya aku suka banget ide ini. Keliatan banget JA dan Asia ini saling bencinya tapi nggak bisa apa-apa, nggak ada pilihan lain.

Sebelumnya, aku ikutin cerita ini selagi masih ongoing di web PSA. Aku baca ini seminggu sekali. Panas dingin tiap nungguin part selanjutnya karena di part sebelumnya selalu aja bikin kepo. Selagi masih di web PSA, aku nggak bakal ragu ngasih 100 bintang buat TGW karena memang aku suka banget sama ceritanya dan nggak mikir soal kekurangannya.

Tapi setelah dicetak versi mayor ini....pikiranku berubah.

Mulai dari hal-hal yang aku kurang suka:

- Ketebelan. Sumpah ini tebel banget romance-fantasy 700an halaman menurutku tebel banget mana emang fantasinya tuh latar settingnya aja gitu, selebihnya sih emang dominan romance. Tapi waktu ngikutin masih ongoing sih nggak kerasa tebelnya. Malah masih nagih-nagih extra-part hahaha *plak.

- Fontnya mungiiiiil banget. Beneran capek mata baca ini. Apalagi kalau lagi banyak narasi beuhhh. Capek. Layoutnya padet banget bikin degdegan duluan pas baca. Trus masih ada kesalahan gitu, judul bab yang typo ini mengganggu banget, trus ada bab yang harusnya udah bab baru tapi separo malah nempel ke bab sebelumnya hm. Kurang niat layouternya apa gimana ini wkw. Tapi aku yakin ini karena udah puyeng aja sih ngedit 700an hlm!!





- Romancenya. Iya, serius, aku terganggu sama romancenya haha. Dulu mungkin karena bacanya seminggu sekali, udah seminggu penuh kangen Asia-Akira, aku selalu berharap ada adegan romantis antara mereka. Dan aku selalu suka sama tiap bab yang di-update. Tapi ternyata pas baca bukunya, langsung seabreg gini, aku mulai mengernyitkan dahi karena dikit-dikit romantis, dikit-dikit ciuman, dikit-dikit making love. Hadeh.............(yah, novel ini 17+ ya kawan haha)

- Jenderal Akira. Hahhaha. Dia karakter favoritku sebenernya. Nggak bisa nolak pesona pembunuh keji berhati batu, ganteng, pangkat Jenderal pulak. Tapi yang aku kurang suka dari dia, mesum juga ya haha. Gampang kepancing gitu. S*ng*an (iykwim). Genetik sih genetik. Tapi nggak gini juga kali haha.

- Series. Yah, tau kalau TGW dijadiin series sungguh sebenernya aku cukup kecewa. Karena aku udah suka dia standalone aja. Segitu cukup. Mana konflik utamanya romance gitu. Sekarang setelah endingnya, nggak kepikiran mau dibawa kemana konflik romancenya. Tapi mungkin konfliknya bakal lebih berat mengingat epilog yang gereget. Tapi kan tetep aja ngga ada konflik romance kurang nendang haha.

- Ending. Ini sih bukannya nggak suka, tapi kecewa aja. Ending di web itu yaaaa sumpahhhhh gereget banget. Bener-bener ciri khas JA. Bener-bener ‘hitam’, sempurna, daebak, uwu banget lah. Tapi sayang di versi buku ini malah nggak dimasukin. Yang mau baca ending daebak versi aku, cek ekstra part-nya di web kalau ngga salah haha.

Nah, segitu yang aku kurang suka dari TGW versi cetak ini. Selebihnya aku tetep suka banget sama ceritanya!!! Bener-bener kecanduan sama TGW! Suka karakter-karakternya. Nggak ada karakter menye. Si JA juga beneran sadis agak gore gitu serem lah haha.

Apalagi Letnan Paris, dia menggoda iman dicara yang berbeda dari JA. Duo maut banget kalau JA sama LP digabungin haha. Sayangnya novel khusus LP tidak sesuai seleraku jadi aku nggak baca versi dia.

Alurnya lambat, ditambah narasinya yang panjang-panjang gitu, tapi aku betah-betah aja bacanya soalnya menyenangkan. Dan setiap moment yang berkaitan itu menurutku worth it banget, nggak ada adegan klise gimana gitu. Plotnya bener-bener keren banget! Mind-blowing haha.

Bab favoritku itu yang judulnya Muslihat Dua-Sisi ini beneran dah nggak ngerti lagi kenapa authornya bisa bikin jadi begini ditambah emang settingnya fantasi dan masuk akal aja sih alurnya jadi begini huhu beneran cerdas dan badass T_T

Trus ditambah lagi feel-nya dapet banget. Penulis-penulis ini pinter banget nyusun kata-kata yang jleb dan ngena banget di hati. Kisah cinta Asia-Akira ini dilatari berantem terus tapi mereka ngga bisa pisah sebenernya saling butuh satu sama lain huhu. Dalem banget pokoknya.

Bagian favoritku dari novel ini itu banyak, tapi cuma satu yang bisa bikin aku nangis: waktu Cesar ketemu Asia. Sumpah ini ya aku langsung nangis pengen meluk Cesar T_T

Genre utamanya memang tentang cinta, tapi konflik utamanya lebih ke keberlangsungan After Earth yang melibatkan cinta eaa haha. Dan aku suka banget konfliknya. Bukan konflik pencarian cinta dan trope hater-to-lover biasa, tapi melibatkan perang kedua kubu dan perbedaan ideologi XD

Malah aku sendiri sampe bingung sebenernya bagusan ideologi JA apa ideologi Cesar sih.... :’) tapi kalau ada kesempatan boleh pindah ke After Earth, aku bakal dengan senang hati pindah kewarganegaraan haha.

Overall, nggak terlalu cocok sebenernya dibilang novel fantasi doang. Karena ini dominan romance, jadi harusnya romance-fantasy. Dan bisa dibilang ratednya sama kek ACOTAR series, nggak sevulgar acotar tapi di sini tersebar tiap bab jadi hati-hati dengan hatimu.

Sebagai fantasi lokal, aku menilai cerita ini cukup berhasil. Karena seru banget konfliknya. Mungkin jadi romance lokal yang paling aku cintai sejauh ini haha. Recommended tapi mending baca di web aja mwahaha.

Last but not least, aku nggak suka kover versi cetak ini. Terlalu wah dan makan tempat banget. Lebih suka kover versi web yang simpel dan elegan. Seandainya pake kover web aja....

4ó buat The General’s Wife versi cetak! Dan TGW akan selalu ada di hatiku selamanya <3





Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)