source: google |
Judul: The Star
and I
Penulis: Ilana
Tan
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama (2021)
Jumlah halaman:
344 hlm.
Baca via:
Gramedia Digital
Siapa sih yang
nggak kenal Ilana Tan? Penulis lokal yang paling populer deh ini. Tetralogi
musimnya yang sukses dan sosok misterius yang kita nggak tau siapa, bikin nama
Ilana Tan dikenal di mana-mana.
Jujur, Ilana Tan
juga adalah penulis lokal pertama yang aku kepoin, dan bisa dibilang awal mula
aku suka baca novel-novel romance. Judul pertama yang aku baca waktu itu adalah
Sunshine Becomes You yang sukses besar bikin aku nangis sampai sakit hati
hahaha.
Book-hangover yang aku rasain setelah baca SBY tuh ada kali
sampai seminggu. Bengong dikit kepikiran Mia Clark, dasar lemah.
Disusul In A Blue
Moon, tapi aku nggak terlalu suka buku itu. Lanjut bertahun-tahun kemudian aku
mulai baca Tetralogi Musim, yang mana baru aja aku selesain bulan kemarin.
Terakhir baca adalah ini, The Star and I, karya terbaru dari Ilana Tan.
Bisa dibilang,
aku udah khatam semua karyanya Ilana Tan kecuali Season to Remember sama
collabnya.
Dan setelah mabok
baca karya Ilana Tan, diakhiri dengan TSaI, sepertinya ini saatnya untukku pensiun baca novel beliau...
Wait..why?
Jadi gini
ceritanya.
Setelah marathon
Tetralogi Musim (yang populer pada masanya), baca novel-novel itu sekarang
buatku udah terlalu biasa. Dari mulai ide cerita dan plot. Semuanya biasa aja.
Karakter? Apalagi. Cuma sekumpulan cewek baik dan cowok baik yang dipermainkan
takdir.
Lalu aku pikir,
oke sekali lagi baca novel Ilana Tan, yang terbaru, sekalian mumpung lagi mood
baca novel kontemporer ringan dari penulis yang sama pula.
The Star and I
bercerita tentang Olivia, seorang aktris teater asal Skotlandia yang merantau
ke Amerika dengan tujuan mencari orangtua kandungnya. Ya, Olivia diadopsi di
Amerika lalu dibesarkan di Skotlandia. Di Skotlandia, dia punya temen dari
kecil yang bernama Rex, seorang penulis lagu dan pemusik, Di Amerika, Rex
membantu Ollie untuk mencari ortu kandungnya sekaligus kangen-kangenan karena
mereka udah sembilan tahun nggak ketemu karena suatu kesalahpahaman.
Setelah namatin
novel ini, yang rasanya kering dan serak butuh minum itulah akhirnya aku
berpikir kayaknya aku harus udahan baca novel Ilana Tan. Soalnya, menurutku
nggak ada perubahan sama sekali dari semua novel yang beliau tulis. Semua
novelnya terasa warm tapi flat banget.
Melanjutkan
series sebelumnya mengambil latar belakang di luar negeri, The Star and I cuma
nyeritain kisah cinta biasa. Keseharian Ollie si gadis manis baik hati di
Amerika sebagai aktris teater, dateng ke pesta, jalan-jalan, jatuh cinta..dan
Rex si ganteng kalem yang cuma bisa senyum sama Ollie doang alias kaku sama cewek
lain.
Disisipi oleh
kisah dari pov sang detektif, Robert, yang nyeritain beberapa tokoh lain selama
pencarian orangtua kandung Ollie. Dan itu juga biasa aja, cuma selewat doang.
Part yang mulai bikin aku bersemangat adalah ketika akhirnya ada hilal buat
nemuin ibu kandung Ollie. But what did i
expect? Ilana Tan bukan penulis yang gemar bikin ‘drama makjang’ kalaupun
ada drama, ya masih normal aja gitu. Like
it will definitely happen in the real world, 100% make sense.
Plotnya datar,
konfliknya datar, karakterisasinya juga datar. Mungkin novel ini consists of 55% heartwarming lah ya,
karena karakter-karakternya yang seperti balls
of sunshine, serta gaya bahasanya yang adem dan ngalir. Terlebih, aku
lumayan suka sama gimana Olivia menghadapi masalahnya dengan ibu kandungnya.
Nggak lebay, tapi nggak sok kuat juga.
Well, it isn’t enough for me, tho.
Dari sinilah aku
mulai sadar..
Ini novel Ilana
Tan semua ternyata gini-gini aja ya. No
something new, no something fresh. Baca tetralogi musim sama baca The Star
and I (yang beda bertahun-tahun) malah jadi nggak ada bedanya buatku. Kayak
ditulis di satu timeline yang sama.
Jangan-jangan
kalau aku baca SBY sekarang pun rasanya udah biasa kali ya..yang bedainnya
mungkin Alex Hirano tuh cowok ngeselin awalnya, jadi ada characters development
lah walau sedikit. Ditambah aku suka trope
enemies-to-lovers juga sih.
Overall, nggak banyak yang bisa aku ceritain dari The Star and I. Buat yang kangen
novel-novel ala Ilana Tan, ya monggo dibaca, tapi ya kamu mungkin nggak akan
nemu hal baru. Buatku sendiri, novel ini terlalu datar dan nggak ada yang
menarik. Dunia seni peran juga cuma ada beberapa poin aja yang dijelasin tapi
nggak terlalu ngaruh sama keseluruhan cerita.
Eksekusinya entah
kenapa bikin lega haha. Nggak bisa jelasin, tapi ending-nya adalah hal terbaik nomor satu dari novel ini menurutku.
That’s all. Thank you for reading and see you on another review! Jangan lupa koleksi novel Ilana Tan yang ini tambahin ke rakmu dong, klik di sini!
Dont forget to click the follow button/submit your email for new updates!
0 komentar:
Posting Komentar