source: google |
Judul:
Over(love)weight
Karya: Desy Miladiana
Penerbit: Elex
Media Komputindo (2021)
Jumlah halaman:
282 hlm.
Baca via:
Gramedia Digital
Hola! Setelah dua
bulan hiatus bikin resensi, akhirnya aku balik lagi! Kali ini aku baru aja
beres baca novel Over(love)weight (yang selanjutnya akan kusingkat OLW aja ya) karya
Kak Desy. Ciatt so akrab. Ini kedua kalinya aku baca novel beliau, yang
pertama itu novel Val(l) for Mars kerjasama dengan penulisnya sendiri.
Jujur aku cukup
suka Vall for Mars, drama abis tapi setidaknya plotnya cukup menarik lah ya
buat diikutin haha. Yang kepo boleh baca minireview-ku
di sini.
Nah, OLW
bercerita tentang childhood
friends/bestfriends to lovers sekaligus friendzone
antara Desya dan Deon. Desya yang kelebihan berat badan dan kelebihan cinta
buat Deon dan Deon yang gonta-ganti pacar mulu akhirnya sepakat buat dijodohin
sama orangtua mereka karena usia mereka yang udah mau kepala tiga.
Yup, stereotip
umur buat masa ideal menikah jadi bumbu utama di novel ini. Alasan klasik sih,
tapi mau gimana lagi. Cuma itu satu-satunya jalan biar Desya punya kesempatan
buat dapetin Deon.
Sambil pura-pura ‘ikutin
aja deh kemauan ortu’ padahal dalem hati seneng, Desya berusaha stay cool mau dinikahin sama sahabatnya
itu. Sementara Deon, si anak baik penurut juga iya-iya aja karena dia mikir
Desya pasangan yang ideal meskipun nggak ada cinta.
Orang ketiga buat
menyadarkan perasaan para pemeran utama jadi bumbu kedua di OLW. Again, classic but acceptable. Muncullah
si mantan seksi bernama Bella yang bikin Deon galau lagi. Bukan cuma orang
ketiga dari pihak Deon, gak mau kalah Desya juga punya kok orang ketiganya
sendiri haha.
Mulai dari
karakter-karakternya, aku lumayan suka penggambaran karakter mereka daripada
karakter-karakter di novel sebelumnya (Vall for Mars) rasanya mereka lebih
mudah dipahami lah.
Meskipun ya ada
beberapa scene yang bikin gereget pengen gigit like would anyone at their thirties did something like this..? Of course yes, tapi aku gemes aja HAHA.
Desya yang kekanak-kanakan dan Deon plin-plan dan nggak tegas mengomandoi alur
novel ini. Jadi setiap tindakan yang mereka lakukan tuh buat aku nepok jidat.
Plot ceritanya
sendiri nggak ada yang bisa dibilang istimewa lah ya, kecuali kenyataan bahwa
tokoh utama perempuannya anti-mainstream.
Kelebihan berat badan emang jadi hal yang bikin insecure banget buat para
cewek. Dan di sini memang nggak ada wacana khusus tentang healthy lifestyle karena 100% temanya romance. And somehow, aku
juga agak kecewa di bagian ini.
Tapi, ada satu
hal yang mau aku garisbawahi di sini. Deon si anak baik jadi highlight sub-tema insecurity di OLW ini. Intinya, gals,
masih banyak cowok kayak Deon kok di dunia ini, tapi tetep jangan terlena gitu
aja mentang-mentang orang kayak Deon exists
ya. Hewhew.
Selanjutnya
kemistri. 6/10. I dont really get their
chemistry tbh. Kurang sweet aja kalinya interaksinya karena si Deon flat (like he’s just trying to act nicely hiks)
dan si Desya suka diem-diem, entah kenapa aku juga ngerasa meskipun udah ada scene romatisnya tapi tetep ga cukup
buat ngebangun kemistri di antara mereka.
Label friendship-nya nggak mau ilang dari
otakku :’D
And note about the kiss, it’s disgusting for me. Bukannya jadi nambahin kemistri, jujur
itu malah buat aku ilfeel sama Deon. Deon
is a nice person tho. Ada kelebihan, ada kekurangan haha. Aku ga akan tulis
kebanyakan karena nanti spoiler.
Overall, ceritanya yang nggak page-turner
ini aku selesain seminggu bahkan sempet dijeda. Gaya bahasanya masih enak dan
luwes buat diikutin. Konflik dan karakterisasi aja yang bikin aku mandeg baca
OLW. Aku kasih 2.5/5 buat OLW. It means
it was okay! Lumayan menghibur dan tipis pula.
Again, this is personal opinion. Buat kalian yang sukaaaa banget tropes dan subtema yang udah aku sebutin
di atas, what are you waiting for? Go
grab the novel here!
(no quotes for
today)
Don’t forget to click follow and/or submit your
email for next updates! See you and have a great day!
0 komentar:
Posting Komentar