Judul: The Rosie Project
Penulis: Graeme Simsion
Alih bahasa: Dharmawati
Editor: Siska Yuanita
Desain sampul: emte
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2015)
ISBN: 978-602-03-2193-6
Blurb:
Cinta
seharusnya bukan ilmu eksakta. Namun, tak ada yang pernah bilang begitu kepada
Don Tillman, profesor genetika ganteng berumur 39 yang tak pernah mengalami
kencan kedua. Maka, dia pun menciptakan Proyek Istri, suatu survei ilmiah untuk
menemukan mitra hidup yang tepat.
Kemudian
datanglah Rosie– “wanita yang paling tidak sesuai”. Tanpa dinyana, Rosie mampu
mengguncang dunia Don yang aman dan teratur, dan mengubahnya menjadi sesuatu
yang mirip chaos.
Jadi,
apakah gerangan perasaan asing yang menggelisahkan hati Don itu?
The Rosie Project adalah novel kedua yang aku
dapat dari hasil Bookcrossing. Bagi yang belum tau bookcrossing itu apa, boleh
mampir ke sini. XD
Seperti di blurb, novel ini bercerita tentang Don
Tillman, seorang profesor genetika, hidupnya tergantung pada jadwal yang
tertulis di whiteboard, selalu tepat waktu, tidak pernah menyia-nyiakan waktu
dan bahkan menjadwalkan makanan yang sama setiap minggunya XD
Keadaan yang seperti itu membuatnya hanya punya
sedikit teman; Gene, seorang dosen di departemen Psikologi dan istrinya,
Claudia. Don bahkan sering dijuluki sebagai orang aneh, terlebih dengan
ketidakmampuannya dalam berinteraksi sosial.
Suatu waktu, Don berpikir untuk menikah, tapi
sayangnya dia tidak pernah mengalami kencan kedua karena di kencan pertama pun,
selalu berakhir dengan tragis (read: ditinggalkan XD). Akhirnya dia memutuskan
untuk membuat sebuah survei ilmiah bernama Proyek Istri. Kuesioner yang berisi
pertanyaan konyol demi menemukan mitra hidup yang tepat.
Lalu, datanglah Rosie, atas usul dari Gene. Tapi
Don bingung kenapa Gene menyuruh Rosie datang padanya, ketika Rosie sama sekali
tidak sesuai dengan kuesioner yang telah dibuatnya. Kencan pertama bersama
Rosie seharusnya berakhir seperti kencan-kencan sebelumnya, namun Rosie
berbeda, dia mampu bertahan dengan Don sampai akhir kencan itu, dan bahkan
mengacaukan beberapa jadwal Don.
Hingga dimulailah sebuah Proyek Ayah, Rosie
menginginkan Don, yang seorang profesor genetika untuk menemukan ayah
kandungnya. Berkali-kali mereka bertemu untuk membahas proyek itu, dan mengunjungi
para kandidat ayah Rosie untuk mengambil sampel DNA-nya secara diam-diam. Tidak
hanya sampai di situ, mereka bahkan mengejar kandidat sampai ke New York. Momen-momen
bersama Rosie akhirnya membuat suatu perasaan aneh di hati Don, yang
memporak-porandakan hidupnya.
---
Novel ini memakai sudut pandang orang pertama,
yaitu Profesor Don Tillman. Di awal-awal bab, aku dibuat pusing dengan segala
macam istilah sains dan memang gaya bahasa yang dipakai sangat berat. Untuk memahaminya
saja aku perlu membaca beberapa kali XD
Tetapi ketika Rosie muncul, bahasa yang digunakan
mulai agak mudah tercerna. Aku suka penyusunan narasinya, kalimatnya indah
meski kadang butuh berpikir dua kali. Humor dalam cerita khususnya yang
dilemparkan Rosie kepada Don (yang hidupnya serius banget itu) apalagi
diceritakan dari sudut pandang si korban ledekan justru sangat menghibur.
Ide cerita yang disuguhkan juga unik, cerita ini
memang romance tapi tidak sepenuhnya hanya perjuangan mencari cinta Don ataupun
tentang pergulatan batin yang gak ada habisnya. Proyek Ayah serta petualangan
Rosie dan Don berperan penting dalam membangun alur yang kuat dan konflik yang
seru.
Aku suka bagaimana konflik membawa
pertemuan-pertemuan untuk Don dan Rosie, bagaimana perlahan-lahan Rosie
mengubah banyak hal pada diri Don. Don yang tidak bisa mencintai seseorang itu
mulai menginginkan Rosie, membuat hal yang biasanya dia ucapkan dengan serius,
ketika mengucapkan hal tentang cinta, membuatku langsung tersenyum (read: baper
XD)
Makin akhir, pergulatan batin antar kedua tokoh
mulai muncul. Don ingin mengubah dirinya untuk Rosie, tapi Rosie sendiri tidak
bisa menerima Don karena Don tidak benar-benar mengerti apa itu cinta. Sempat dilanda
frustrasi, Don membuatku ikut merasakan rasanya patah hati. Tapi justru
monolognya sepanjang kepatah-hatian itu membawanya untuk bangkit lagi,
menyatakan fakta bahwa dia telah jatuh cinta kepada Rosie.
Overall, aku sangaaat menyukai novel ini. Sedikit
kemungkinan untuk novel terjemahan mengecewakanku. Mulai dari gaya bahasa yang
memang berat, tapi aku suka dan menikmatinya. Makin sulit dimengerti makin seru
XD, ide cerita yang unik, tokoh Don yang bikin gemes, Rosie yang ‘berantakan’
tapi menarik, hingga ilmu-ilmu kegenetikaan yang lumayan bisa aku dipelajari. Pokoknya,
aku suka semua aspek yang ada di novel ini!
Dan sejujurnya, aku hampir-hampir nggak ngerti
endingnya, kaget pas buka halaman selanjutnya udah bab ucapan terima kasih
wkwk. Butuh hampir lima menit buat mengerti ending tentang teka-teki ayah
kandung Rosie dan itu bikin aku ketawain diri sendiri saking lemotnya XD
Oh ya, novel ini termasuk novel dewasa, memang
mungkin nggak ada adegan dewasa atau apa, tapi dilihat dari narasi, dialog dan
kebudayaan orang luar, novel ini cukup mencantumkan bahasa yang vulgar. Buat adek-adek
gemes jangan dulu baca yang beginian deh XD
Terakhir, 4.5 bintang buat kuesioner ajaibnya
Don! 0.5 kurangnya buat otakku yang hampir meledak berusaha memahami narasi dan
beberapa typo menuju ending. Membaca novel ini membuatku ingin kenal dengan
orang aneh macam Don XD aku juga mencoba kuesioner ciptaan Don di halaman
belakang buku, dan hasilnya aku gak cocok sama Don, tapi masih lebih nggak
cocok Rosie, sih XD
Qoutes:
Sebenarnya banyak kalimat yang ingin aku jadikan
qoutes, tapi aku gak bisa berenti baca buku ini untuk nyatet qoute XD
“Sepertinya semua yang pernah kulakukan seumur hidupku mengarahkan jalanku kemari, kepadamu.” – hlm 320
“Apa pun modifikasi perilaku yang kau butuhkan dariku merupakan perubahan sepele demi bisa mendapatkanmu sebagai pasanganku.” – hlm 321
*mimisan* XD