source: google |
Judul: Progresnya
Berapa Persen?
Penulis: Soraya
Nasution
Penerbit:
Elexmedia Komputindo (2019)
Jumlah halaman:
359 hlm.
Baca via:
Gramedia Digital
Lagi, penasaran
sama novel ini karena keracunan base di twitter haha. Seberapa kece sih si
tokoh utama laki-laki di Progresnya Berapa Persen? sampe orang-orang banyak
yang bucin?
Well, PBP?
bertema office romance. Agak jarang sih baca tema ini, yang aku inget tuh
pertama dan terakhir kali baca tema ini cuma Resign dan Ganjil-Genap punyanya
Almira Bastari. Sekarang nyoba lagi dari penulis lain.
Ini pertama
kalinya baca punya Soraya Nasution, kesan pertamanya, weh buseh, nyaris mirip
sama Resign dari segi premisnya. Bos yang diem-diem naksir pegawainya. Si bos
lempeng aja berasa lagi pdkt watados sementara si pegawai kebingungan sama
tingkah si bos.
Meski premisnya
mirip, tapi alur ceritanya tetep beda kok. Gue masih tetep penasaran sama sosok
Dewangga si tokoh utama ini.
Secara garis
besar, office romance ini termasuk yang slowburn dari sisi romance-nya. Di
awal, yang banyak diceritain adalah keseharian para pegawai kantor di
perusahaan. Meskipun gaya penulisannya enak buat diikutin, somehow gue ngerasa lagi masuk ke tongkrongan orang lain.
Banyak banget
dialog sehari-hari, becanda, ngobrol biasa, yang kadang bikin gue mikir ini
penting gak sih dimasukin ke novel. Karena gue mikirnya beberapa ada yang nggak
perlu dan nggak ngaruh sama konfliknya sendiri.
Tapi karena
konfliknya juga nggak terlalu keliatan, novel ini jadi kayak snack ringan yang
bisa dibaca kalau lagi nggak ada kerjaan aja. Jadi gue mewajarkan aja deh
banyak percakapan nggak penting.
Yang bikin gue
suka sama novel ini adalah banyaknya kegiatan kantor yang dimasukin, detail
soal pekerjaan konsultan bidang konstruksi. Meskipun gue nggak ngerti padahal
udah ada catatan kaki tentang istilah-istilah teknik, tapi gue tetep aja suka
baca novel yang membahas hal-hal baru buat gue. Anak teksip akan menyukai
novel ini mungkin ya haha.
Lanjut soal
karakter, di sini orangnya banyak, rame bener deh. Ada Pak Dewangga, April,
Sheila, Kenzo, Naufal, Clinton, Adrinta, sama Ryan. Maap kalo ada yang
kelewat. Untungnya, novel ini punya pov orang pertama April, jadi nggak
terlalu pusing sama karakter-karakter lain.
Kalo mereka
bilang mereka adalah circle yang paling bikin betah dan nyaman selama di
kantor, gue sebagai pembaca yang ngintip
obrolan dan keseharian mereka di kantor, mohon maaf untuk tidak setuju HAHA.
Apa ya, menurut gue nggak ada yang menarik dari pertemanan mereka. biasa aja.
Humornya juga gak banyak yang nyampe ke gue.
April sebagai
tokoh utama pun menurut gue biasa aja. Nothing special. Lalu buat Pak Dewangga
alias Pakde, menurut gue sama aja haha. Kalo bandingin sama Tigran sih, emang
lebih creepy Tigran. Tapi entah kenapa gue nggak terlalu suka sama tipe-tipe
kayak mereka, yang seolah-olah nggak mikirin posisi/perasaan partnernya dan
tetep ngelancarin serangan pdkt.
Konfik baru
dimulai saat Pakde mau deketin April, dan sekali lagi menurut gue alur konflik
sampai ke penyelesaian nggak begitu menarik. Apalagi dengan ending yang udah
kentara banget, makin bikin gue mikir nothing special with their relationship.
No baper baper kayak yang orang lain bilang. Atau gue yang aneh aja kali y?
Overall, novel ini cocok dibaca bagi penggemar office
romance yang asik, ringan, ngalir, dan nggak banyak drama. Nilai plus gue
buat novel ini cuma terletak di kegiatan kantornya aja yang bikin gue punya insight baru. Sisanya, so-so lah. Not exciting alias biasa aja haha.
Gue baca ini cuma
karna penasaran sama Pakde, turns out
he’s flat. Tigran memang creepy, tapi karena tokoh ceweknya yang rempong
dan abur-aburan, jadi Resign menurut gue lebih gereget. Nah PBP ini versi
kalemnya lah.
Jadi, gue cuma
ngasih 2.5¶ aja buat Progressnya Berapa Persen?
Mungkin bakal baca karya Soraya Nasution yang lain kalau mungkin premisnya
lebih menantang. Hehe.
Mau koleksi novel ini? Jangan lupa beli yang ori! Klik link di sini!
Dont forget to click the follow button or submit
your email below! See you on another review!