Sabtu, 27 Juli 2019

[RESENSI] The Prince’s Escape by Faradita


Resensi The Prince's Escape karya Faradita

instagram: @arthms12


Judul: The Prince’s Escape
Penulis: Faradita
Ilustrasi sampul: M. Kumara Dandi
Ilustrasi isi: Dadi Permadi
Penyunting naskah: Nurul Amanah dan Prisca Primasari
Penerbit: Pastel Books (2019)

Blurb: Noah boleh saja memiliki masa lalu yang kelam dan berteman baik dengan preman. Namun, itu tidak menghalanginya untuk menjadi laki-laki yang baik. Ketika dia bertemu Elata, gadis cantik, lucu, dan pemberani yang menolongnya, Noah semakin ingin menjadi yang terbaik. Dia memberi Elata cinta, petualangan, dan melindungi gadis itu dengan tulus.

Bagi Noah, Elata masa depan serta mimpinya. Noah pun tahu, Elata menganggapnya istimewa. Meski begitu, Noah tidak tahu sampai kapan cinta mereka bisa bertahan. Bisakah Noah mempertahankan Elata, meskipun itu justru akan mengancam keselamatan Elata?

-----

Blurbnya agak-agak drama banget nggak sih? Apalagi kalimat terakhirnya. Tapi jangan salah, novel ini isinya secantik kovernya!

Jujur setelah baca invalidite aku nggak berekspektasi lagi sama novel Faradita ini, tapi berhubung ini romance teenlit, aku nyantai aja bacanya.

Ternyata pas aku baca ceritanya, seru juga. Dan aku nggak mesti ngomentarin soal layout buku atau EBI atau apa soalnya novel ini rapiiiii banget, bikin enak bacanya, mungkin karena salah satu editornya itu penulis kesukaan aku juga, Prisca Primasari hehe.

Ditambah lagi adegan pembukaannya itu langsung dikejar-kejar preman, makin semangat lah aku bacanya XD

Dibanding invalidite, TPE ini narasinya lebih enak, ngalir, nggak kaku kayak inval, betah bacanya, nggak bosen, bikin senyam-senyum terus. Dan aku pun mutusin kalau aku suka novel ini.

Alurnya agak lambat, tapi karena interaksi Noah dan Elata yang bikin gemes, aku santai aja, bacanya juga pelan-pelan saking menikmatinya. Seperti inval, konflik ‘panas’ baru keluar di akhir, agak drama dan lebay juga sih, aku cuma bisa ketawa aja, tapi kesan ‘pertama’ di awal novel udah sangat baik buat aku, makanya aku tetep enjoy bacanya.





Awalnya suka konflik Elata dan ortunya, gimana Elata yang sebenernya rebel itu jadi penurut karena tuntutan mamanya. Mamanya keterlaluan banget, tapi entah kenapa aku sendiri dibikin nggak berkutik sih sama alasannya haha. Papa Elata baiiiik banget, iri deh, tapi tegasnya telat banget ya pak wkw.

Suka sama cara Noah bikin Elata rebel, kabur-kaburan, meskipun agak tepok jidat juga sama beberapa tingkah laku mereka. Selebihnya mereka manis banget.

Buat karakternya, sumpah aku suka dua-duanya, meskipun terkesan biasa aja sih nggak unik banget. Noah favoritku, dia ini manis, baik, sopan, misterius, agak nekat juga tapi kalem gitu deh sukaaa banget. Awalnya penasaran sama keluarga Noah dan kenapa dia bisa sampe berakhir sama para preman. Ternyata konflik utama yang agak drama ini semua berhubungan sama Noah.

Elata cewek yang baik dan manis, pemberani tapi naif, untungnya nggak lebay banget sih tau kalau Noah banyak diincer cewek lain terutama sama Regina, adik kelasnya yang cantik. Gaya pacaran mereka juga nggak lebay kecuali pas di pesta Mona itu geli banget dah wkwk.

Scene paling lebay menurutku itu pas kantin kebakaran. Helaw masa kudu murid yang nanganin, secara pasti di sana juga banyak orang dewasa. Trus sama lompat dari motor itu hadeh. Di blurb katanya Noah nawarin petualangan, menurutku petualangan mereka itu nggak lebih dari kabur dan pertama kalinya Elata berani nentang kebiasaan yang diatur mamanya. Udah.

Tapi meskipun nggak ada petualangan gimana gimana, kisah Noah dan Elata tetep menarik untuk dinikmati. Aku suka twistnya, yang membawa Noah dan Elata ke drama. Akhirnya rasa kepo gara-gara dikejar-kejar musuh preman itu terbayar di sini. Juna sekalinya muncul bikin gendok dan syok abis haha.

Overall, aku sukaaa ceritanya. Menarik dan manis banget, Noah dan Elata itu gemesin banget, aku suka pas Noah balikin senyum Elata huhu dan suka pas Noah abis nenangin Ginan, Elata nanya 'gimana?' Noah malah ngegombal hahaha. Konfliknya emang agak drama tapi masih bisa dimaafkan. Sampe sekarang penasaran gimana kelanjutannya mamanya Elata soal Noah, penasaran juga sama mimpinya Noah kesampaian nggak ya.

Terus tawaran Mila, guru les Elata biar Elata ikut ke pertunjukan(?) itu gimana juga ya? Masih banyak yang belum tertuntaskan seluruhnya sih. Dan di situ mungkin kekurangannya, novel ini udah tebel banget untuk ukuran teenlit sih tapi masa masih ada yang gantung gini wkwk

Tapi nggak apa-apa aku tetep terhibur dan suka ceritanya. Khususnya bagian Noah dan Elata yang cute abis. Noah bener-bener bukan cuma nyuri senyum Elata, tapi senyum aku juga. Enaknya, senyum Elata dibalikin, senyum aku nggak. Haha. 4ó

"Kadang, kita memang harus bersembunyi buat ngerasain sebuah kebebasan." - hlm 90

"Tapi, selagi kamu punya mimpi, hidup kamu enggak akan pernah mati." - hlm 158

[RESENSI] Invalidite by Faradita


Resensi Invalidite karya Faradita

instagram: @arthms12


Judul: Invalidite
Penulis: Faradita
Editor: Ranggi Ariliah & Windia Rini
Desain Cover: Agus Firmansyah
Layouter: Agus Firmansyah
Penerbit: Kubus Media (2018)
Jumlah Halaman: 398 hlm.

Blurb: Sangat cerdas dalam meremehkan orang lain, pandai berkelahi, dan juga mahir menyakiti perempuan adalah penjelasan paling kuat siapa itu Dewa Pradipta. Tapi kearoganannya tidak berpengaruh pada seorang gadis berpakaian kuno, Pelita Senja.

Dewa terusik oleh Pelita yang selalu menanggapi sikap kasarnya dengan senyuman. Apalagi ketika gadis itu memaksa untuk mengatur hidupnya.

Tanpa menyadari akibat yang mungkin bisa menyakiti dirinya sendiri, Dewa memulai sebuah permainan untuk menaklukan Pelita. Karena gadis itu adalah sebuah paket lengkap bagi Dewa. Untuk memenangkan taruhan dan menyakiti sepupu tirinya.

------

Invalidite, novel wattpad yang sanggup membuatku tergelitik buat kepo berat. Dari zaman masih PO sampai terbit, novel ini ada di mana-mana. Belum lagi banyaaaaak banget yang mengagungkan sosok Dewa. Malah sampe ada buku baru kumpulan quotes judulnya Untukmu Gadis Dewa.

Seberapa menariknya sih si Dewa ini? Inilah yang akhirnya bikin aku penasaran banget sama Invalidite. Dari kovernya sih, keliatan isinya cukup menjanjikan. Aku suka kovernya.
Aku juga mikir ceritanya bakal out of the box gitu apalagi tokoh Pelitanya difabel. Ternyata aku emang naruh ekspektasi ketinggian haha.

Sebelum lanjut ke ceritanya, aku mau ngomel dulu sama editornya (penulisnya juga ding), editornya ada dua ditambah penulis jadi tiga tapi aku masih menemukan kesalahan EBI huhu sedih banget ini kenapa bisa. Jujur mengganggu banget dah.

Belum lagi ini naskahnya kok dikasih spasi gitu tiap paragraf setau aku nggak usah (apalagi memang ada menjorok setiap awal paragraf) dan bikin nggak nyaman juga. Udah gitu aja.





Mari kita masuk ke ceritanya......

Narasi: oke lah cukup baik karena aku nggak masalah di sini, cuma banyak basa basi gitu ya, atau mungkin aku yang kepengen cepet-cepet bacanya kepo sama konfliknya.

Plot: lambat, tapi menyenangkan. Jujur awalnya agak kecewa kenapa Pelita sama Dewa harus dipertemukan karena Pelita disuruh pihak kampus buat jadi pembimbing Dewa biar kuliahnya terselamatkan hhuhu klise abis tapi takjub juga sama penulisnya yang nambahin kalimat: tentu saja, memangnya bagaimana lagi cerita ini akan jadi menarik.

Aku di situ kayak.....oke mari kita!! Nggak sabar menariknya!!

Dan...di awal aku sudah disuguhkan sama trio koplak Dewa-Rendi-Gerka. Wow sumpah mereka itu moodbooster banget. Aku langsung ngerasa nyatu sama ceritanya. Mereka kayak sahabatan cowok pada umumnya haha lucu banget, apalagi udah ngata-ngatain satu sama lain bikin ngakak.

Yang aku kurang suka sih karena ngomong kasarnya nggak disensor. Aku biasa sih sama omongan kasar ex bgst, anjng, tapi ini mereka pake kata t*i juga dan itu agak nggak betah, mana banyak pula. 
Aneh aja kalau yang lain lulus sensor tapi fck nggak lulus sensor haha.

Konflik: eh sumpah ya ini sekarang aku ngerti kenapa banyak banget yang mau jadi gadis Dewa hahah dia sweeettt banget. Tapi aku kepo sama konfliknya, udah beberapa bab sweet mulu jadi penasaran konfliknya apa. Ternyata ditaruh di akhir. Dan..yah..sesuai kata aku tadi, aku terlalu berekspektasi tinggi.

Konfliknya drama abis. Aku sampe ketawa-ketawa nggak kuat baca dramanya huhu awalnya sih masih oke, ada twist gituuuu kaget beneran, yang bagian dramanya pas di gudang itu yang bawa duit 2M hahah kocag. Tapi ada twist kedua sih! Dan kaget lagi! Sayangnya kurang dibikin tegang.

Karakter: UGH PALING MALES bahas ini tapi hayu. Dewa Pradipta. Someone please punch him in the face. Dewa ini awalnya menarik buatku, tipe bad-boy yang nantinya bakal mainin Pelita, aku udah biasa nemu karakter kayak dia, tapi ugh...

Dewa, dia ini beneran berengsek. Beneran bajingan. Dia udah keterlaluan banget buatku di awal. Jadinya agak ilfeel gitu. Dan ketika konflik muncul, aku udah bisa menduga kebrengsekan ini bakal kembali. Makin turun kadar sukaku ke Dewa. Udah brengski, ngelecehin, ngata-ngatain kasar ke cewek, ngehina, egois lagi ughhhhh kesel bat dah.

Tapi kalau lagi sweet sih aduhhh ga kuatttt >.< udah kayak beda orang ahaha.
Tapi yang membuatku nggak suka kelakuan Dewa yang itu tuh karena si Pelita yang bikin gemes pengen w cekik. Pelita ini katanya gadis baik, dan emangggg baiikkkk bangetttt full of positivity nggak paham lagi kenapa ada orang sebaik Pelita. Dan tentunya dia punya kekurangan yaitu polos-polos-bodoh hehe. Katanya dapet beasiswa kuliahnya tapi kok bodoh sih sayang sekali tidak sinkron.
Tapi setelah masa-masa kritis di awal yang bikin aku bergidik ngeri, mulai deh hubungan Dewa-

Pelita yeayyyy dan yang ini buat aku enjoy, malah sampe lupa kebajinganan Dewa dan kebegoan Pelita di awal. Saking menikmati interaksi mereka yang bikin melting >.<

Jujur di situ deh baru aku menikmati ceritanya. Kirain si Gilvy (sepupu Dewa) tuh bakal konflik kayak gimana gitu sampe Dewa mau nyakitin, taunya dia beneran sekenlid patah hati doang di buku ini.

Overall!! Novel ini lumayan menghibur, lumayan bikin baper dan aku suka cara Dewa bikin baper, Dewa kalau aja di awal nggak brengski pasti aku juga udah 100% sukanya haha. Meskipun konflik di akhir drama banget tapi boleh lah hiburan.

Terakhir, semenjak aku baca sebuah tweet di Twitter tentang good girl yang mengubah bad boy jadi baik, aku agak ngeri sekarang sama tema-tema ini yang berjamur di novel wattpad. Mana pembacanya kebanyakan ciwi-ciwi gitu kan.

Aku harap kalian yang masih remaja dan baca buku ini, beneran cuma nganggep cerita ini sekadar cerita ya. Jangan sampe kepikiran buat pengen nemu bad boy dan ngerasa kalau kalian bisa ngubah cowok itu dengan kebaikan hati kalian. No no jangan pernah. Sounds cute but it is actually not.

Nggak mau nasihatin panjang lebar sih, gitu aja. Aku yakin readers semua pinter-pinter! ;)

"Dunia boleh saja berlaku buruk padamu, tapi itu bukan alasan untuk membalasnya dengan cara yang sama. Ingat saja bahwa setiap orang memiliki gelap dan terangnya masing-masing. Jangan takut melangkah maju hanya karena kamu tidak sanggup merobohkan tembok besar, hanya perlu cari cara untuk melompatinya. Jangan mundur hanya karena kamu berbeda, cukup tunjukkan dirimu berguna bagi orang lain. Jangan malu hanya karena kamu mencintainya, cukup katakan dan beranikan diri menerima hasilnya.  – hlm 391
Kesempurnaan bukan ukuran sebuah kebahagiaan. Bukan juga cara untuk menilai seseorang. Dengan menerima diri apa adanya dan menghargai orang lain, itu merupakan cara terbaik menentukan siapa diri kamu sebenarnya. – hlm 392

[RESENSI] The General’s Wife by Saira Akira

source: goodreads

Resensi The General's Wife karya Saira Akira


Judul: The General’s Wife
Penulis: Saira Akira
Redesain Sampul: Wirawinata
Pewajah isi: DewickeyR
Penyunting: Kagita, Rafilus Olenka
Pemeriksa Aksara: Fenti Novela
Penerbit: Fantasious (cetakan kedua Juni 2017)
Jumlah halaman: 714 hlm

Blurb ala-ala: Setelah dunia hancur akibat perang nuklir, mereka yang bertahan membentuk koloni baru, sebuah negara bernama After Earth dan mendirikan ibukota di Marakesh City. Di sanalah Asia terbangun dan mendapati sosok tampan yang mengaku sebagai suaminya, dan bahkan dia sudah mengandung anak dari lelaki tersebut.

Ternyata lelaki tersebut adalah seorang Jenderal Besar bernama Akira, sosok paling ditakuti dan pembunuh keji tanpa perasaan. Asia yang hilang ingatan tidak bisa membantah hal itu karena bukti-bukti terlalu kuat. Bagaimana Asia yang hanya seorang anak panti asuhan bisa berakhir bersama Jenderal Akira? Dan siapa Cesar yang selalu hadir di mimpinya? Ternyata kehamilannya membuat pergolakan antara dua kubu menjadi lebih sengit.

------

Hati-hati baca resensi ini mungkin agak lebih subjektif di banding yang lain karena.... im a big fan of TGW!

Setelah menemukan Azhura’s Bride di wattpad pada zaman dahulu kala, ternyata aku kurang cocok dengan tema dewa dewi-an ini, lalu memutuskan untuk coba cek cerita selain AB di wattpad SairaAkira dan tada..ketemulah sama The General’s Wife.

KLISE banget iya oke tau aku juga. Cewek keras kepala ketemu cowok dingin. Tapi, entah kenapa dari awal part pertama pun aku udah betah baca cerita ini. Kesan pertama emang selalu jadi patokan buat lanjut apa nggak. Dan aku udah langsung suka sama kisah ini!!

Keadaan Asia yang hilang ingatan terus dia iya-iyain aja si Jenderal kutub yang penuh rahasia ini bikin gemes!! Terus pas Asia inget lagi semuanya dan mulai lah trope hater-to-lover yang paling aku suka haha.

Yang paling bikin aku suka itu ide untuk menyatukan Asia dan Akira. Masing-masing dari mereka sebenernya nggak ada yang mau berakhir bersama, tapi karena sistem genetik yang memaksa mereka bersama. Asia nggak akan bisa hamil kalau nggak sama JA. Mereka diciptakan buat satu sama lain haha. Pokoknya aku suka banget ide ini. Keliatan banget JA dan Asia ini saling bencinya tapi nggak bisa apa-apa, nggak ada pilihan lain.

Sebelumnya, aku ikutin cerita ini selagi masih ongoing di web PSA. Aku baca ini seminggu sekali. Panas dingin tiap nungguin part selanjutnya karena di part sebelumnya selalu aja bikin kepo. Selagi masih di web PSA, aku nggak bakal ragu ngasih 100 bintang buat TGW karena memang aku suka banget sama ceritanya dan nggak mikir soal kekurangannya.

Tapi setelah dicetak versi mayor ini....pikiranku berubah.

Mulai dari hal-hal yang aku kurang suka:

- Ketebelan. Sumpah ini tebel banget romance-fantasy 700an halaman menurutku tebel banget mana emang fantasinya tuh latar settingnya aja gitu, selebihnya sih emang dominan romance. Tapi waktu ngikutin masih ongoing sih nggak kerasa tebelnya. Malah masih nagih-nagih extra-part hahaha *plak.

- Fontnya mungiiiiil banget. Beneran capek mata baca ini. Apalagi kalau lagi banyak narasi beuhhh. Capek. Layoutnya padet banget bikin degdegan duluan pas baca. Trus masih ada kesalahan gitu, judul bab yang typo ini mengganggu banget, trus ada bab yang harusnya udah bab baru tapi separo malah nempel ke bab sebelumnya hm. Kurang niat layouternya apa gimana ini wkw. Tapi aku yakin ini karena udah puyeng aja sih ngedit 700an hlm!!





- Romancenya. Iya, serius, aku terganggu sama romancenya haha. Dulu mungkin karena bacanya seminggu sekali, udah seminggu penuh kangen Asia-Akira, aku selalu berharap ada adegan romantis antara mereka. Dan aku selalu suka sama tiap bab yang di-update. Tapi ternyata pas baca bukunya, langsung seabreg gini, aku mulai mengernyitkan dahi karena dikit-dikit romantis, dikit-dikit ciuman, dikit-dikit making love. Hadeh.............(yah, novel ini 17+ ya kawan haha)

- Jenderal Akira. Hahhaha. Dia karakter favoritku sebenernya. Nggak bisa nolak pesona pembunuh keji berhati batu, ganteng, pangkat Jenderal pulak. Tapi yang aku kurang suka dari dia, mesum juga ya haha. Gampang kepancing gitu. S*ng*an (iykwim). Genetik sih genetik. Tapi nggak gini juga kali haha.

- Series. Yah, tau kalau TGW dijadiin series sungguh sebenernya aku cukup kecewa. Karena aku udah suka dia standalone aja. Segitu cukup. Mana konflik utamanya romance gitu. Sekarang setelah endingnya, nggak kepikiran mau dibawa kemana konflik romancenya. Tapi mungkin konfliknya bakal lebih berat mengingat epilog yang gereget. Tapi kan tetep aja ngga ada konflik romance kurang nendang haha.

- Ending. Ini sih bukannya nggak suka, tapi kecewa aja. Ending di web itu yaaaa sumpahhhhh gereget banget. Bener-bener ciri khas JA. Bener-bener ‘hitam’, sempurna, daebak, uwu banget lah. Tapi sayang di versi buku ini malah nggak dimasukin. Yang mau baca ending daebak versi aku, cek ekstra part-nya di web kalau ngga salah haha.

Nah, segitu yang aku kurang suka dari TGW versi cetak ini. Selebihnya aku tetep suka banget sama ceritanya!!! Bener-bener kecanduan sama TGW! Suka karakter-karakternya. Nggak ada karakter menye. Si JA juga beneran sadis agak gore gitu serem lah haha.

Apalagi Letnan Paris, dia menggoda iman dicara yang berbeda dari JA. Duo maut banget kalau JA sama LP digabungin haha. Sayangnya novel khusus LP tidak sesuai seleraku jadi aku nggak baca versi dia.

Alurnya lambat, ditambah narasinya yang panjang-panjang gitu, tapi aku betah-betah aja bacanya soalnya menyenangkan. Dan setiap moment yang berkaitan itu menurutku worth it banget, nggak ada adegan klise gimana gitu. Plotnya bener-bener keren banget! Mind-blowing haha.

Bab favoritku itu yang judulnya Muslihat Dua-Sisi ini beneran dah nggak ngerti lagi kenapa authornya bisa bikin jadi begini ditambah emang settingnya fantasi dan masuk akal aja sih alurnya jadi begini huhu beneran cerdas dan badass T_T

Trus ditambah lagi feel-nya dapet banget. Penulis-penulis ini pinter banget nyusun kata-kata yang jleb dan ngena banget di hati. Kisah cinta Asia-Akira ini dilatari berantem terus tapi mereka ngga bisa pisah sebenernya saling butuh satu sama lain huhu. Dalem banget pokoknya.

Bagian favoritku dari novel ini itu banyak, tapi cuma satu yang bisa bikin aku nangis: waktu Cesar ketemu Asia. Sumpah ini ya aku langsung nangis pengen meluk Cesar T_T

Genre utamanya memang tentang cinta, tapi konflik utamanya lebih ke keberlangsungan After Earth yang melibatkan cinta eaa haha. Dan aku suka banget konfliknya. Bukan konflik pencarian cinta dan trope hater-to-lover biasa, tapi melibatkan perang kedua kubu dan perbedaan ideologi XD

Malah aku sendiri sampe bingung sebenernya bagusan ideologi JA apa ideologi Cesar sih.... :’) tapi kalau ada kesempatan boleh pindah ke After Earth, aku bakal dengan senang hati pindah kewarganegaraan haha.

Overall, nggak terlalu cocok sebenernya dibilang novel fantasi doang. Karena ini dominan romance, jadi harusnya romance-fantasy. Dan bisa dibilang ratednya sama kek ACOTAR series, nggak sevulgar acotar tapi di sini tersebar tiap bab jadi hati-hati dengan hatimu.

Sebagai fantasi lokal, aku menilai cerita ini cukup berhasil. Karena seru banget konfliknya. Mungkin jadi romance lokal yang paling aku cintai sejauh ini haha. Recommended tapi mending baca di web aja mwahaha.

Last but not least, aku nggak suka kover versi cetak ini. Terlalu wah dan makan tempat banget. Lebih suka kover versi web yang simpel dan elegan. Seandainya pake kover web aja....

4ó buat The General’s Wife versi cetak! Dan TGW akan selalu ada di hatiku selamanya <3





Kamis, 18 Juli 2019

[RESENSI] Dark Matter by Blake Crouch

Resensi Dark Matter karya Blake Crouch




Judul: Dark Matter
Penulis: Blake Crouch
Penerjemah: Jia Effendi
Penyunting: Maria Lubis
Penyelaras Aksara: Nunung Wiyati
Penata Aksara: CDDC
Perancang Sampul: Fahmi Ilmansyah
Digitalisasi: Elliza Titin
Penerbit: Noura Publishing
Baca via: Google Playbooks

Blurb: Suatu malam, Jason Dessen diculik. Sesuatu disuntikan ke tubuhnya. Dia mendapati dirinya terbangun di dunia yang berbeda. Di sana istrinya bukanlah istrinya dan anaknya tak pernah terlahir sama sekali. Di sana dia bukanlah dosen fisika biasa, melainkan genius terkenal yang telah melakukan hal-hal istimewa. Di sana segalanya tampak sama, sekaligus berbeda. Ke mana kehidupannya yang lama? Bagaimana caranya agar dia bisa kembali?

Hanya itulah yang Jason inginkan: kembali ke keluarga yang dicintainya, tempat dia merasa bahagia. Namun, perjalanan menuju ke sana demikian berliku dan menakutkan, melebihi imajinasi terliarnya.

----

Satu kata buat novel ini: KEREN. Oke, dua deh: KEREN BANGET!

Aku baca ini tanpa tau apa-apa soal novel ini, cuma denger-denger katanya novel ini thriller dan seru bangetttt. Cuma emang kurang nge-hype yaa nggak tau kenapa. Ternyata pas aku baca isinya, novel ini adalah novel sci-fi! Dan aku seneng hahah. Suka gabungan scifi/thriller/suspense/bla bla kayak gini!

Awal baca bukunya itu masih enak dibaca, masih belum bertanya-tanya, dan enaknya tuh langsung masuk ke konflik gak pake intro lama-lama. Trus, ketika Jason bangun di laboratorium itu otakku langsung digerus dipaksa bekerja terus menerus haha

Narasinya apa ya, dibilang nggak enak sih nggak, dibilang enggak enak juga nggak. Tapi emang agak berat, soalnya kebanyakan isinya pikiran-pikiran Jason yang emang lagi bingung. Secara harfiah. Oke gak tau juga. Pokoknya narasinya tuh kayak berbelit-belit, belum lagi penjelasan situasi yang lumayan detail. Jujur aku capek bacanya haha.

Ditambah penjelasan soal fisika-fisika, mekanika kuantum dan multiverse yang bikin kepala nyut-nyutan, tapi hasilnya, aku jadi lumayan paham soal teori multiverse. Seengggaknya ya haha.

Dan dari dulu aku selalu suka tema-tema yang gini, bahwa dunia kita tuh nggak sesederhana kelihatannya. Bahwa masih banyak rahasia-rahasia yang belum terpecahkan soal semesta ini. Tema-tema kayak ginilah yang menggelitik otakku. Meski banyak bingung dan capek, aku menikmati kisahnya.

Cukup gemes karena alurnya agak lambat menurutku, udah kepo akut tapi ampul senyawa yang Jason dan Amanda pake buat kembali ke dunia sebenarnya masih 44, dan aku yakin ini pasti nggak bakalan ketemu sampe ampulnya abis hahaha. Mungkin karena narasinya yang bikin capek makanya alurnya jadi kerasa lambat, who knows.





Karakternya, menurutku karakternya nggak terlalu menonjol ya. Jason cuma pria baik-baik yang sayang keluarga. Amanda wanita baik yang suka nolong. Gitu doang. Karena emang ceritanya tuh menekankan banget di konflik yaaaa.

Orang-orang bilang novel ini ada plot twistnya, tapi aku udah bisa nebak plot twistnya di halaman 180an yeaaaay, dan malah menurutku novel ini gak ada plot twistnya sih, secara kayak..gampang banget loh nebak apa yang terjadi sama Jason. Malah aku aja sebel kok baru ngeuh di halaman 180an sih hahaha.

Dan buat endingnya!! Ahhh bete banget mau nangissss!! Setelah baca endingnya perasaaan aku terbagi dua antara aku bener-bener suka konfliknya, suka temanya, suka alurnya, suka ketegangannya, tapi aku sebel kenapa endingnya begituh ahahhsdfd yang bikin aku mulai bertanya-tanya tentang karakter lain. akhir dari mereka tuh gimana?!! Berharap nemu ekstra part tapi ngga ada!! Pengen jambak rambut rasanya!

Aku penasaran gimana Amanda, gimana Leighton, dan pas ngelawan si palsu juga gitu doang ternyata hadehh, bahkan aku penasaran sama ending itu sendiri. Sumpah bikin emosi jiwa bacanya!1!

Overall, aku bener-bener rekomen novel ini bagi kalian yang suka scifi dan suka tema multiverse atau pengen tau multiverse itu kayak gimana. Ini novelnya worth it banget!! Keren abis 4.5ó


“Kita semua hidup hari demi hari tanpa benar-benar mengetahui fakta kalau kita adalah bagian dari realitas yang lebih besar dan lebih aneh daripada semua yang bisa kita bayangkan.” – hlm 144
“Hal paling indah yang bisa kita alami adalah yang misterius.” – hlm 219
“Sungguh sebuah anugerah memiliki orang-orang yang menunggumu pulang setiap hari. Dicintai. Diharapkan.” – hlm 324
“Hidup tidak berjalan seperti itu. Kau hidup dengan pilihan-pilihanmu dan mempelajari sesuatu dari itu. Kau tidak menipu sistem.” – hlm 452
“Jika kau pergi dengan ketakutan, ketakutanlah yang akan kau temukan.” – hlm 469


Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)