Kamis, 18 Juli 2019

[RESENSI] Dark Matter by Blake Crouch

Resensi Dark Matter karya Blake Crouch




Judul: Dark Matter
Penulis: Blake Crouch
Penerjemah: Jia Effendi
Penyunting: Maria Lubis
Penyelaras Aksara: Nunung Wiyati
Penata Aksara: CDDC
Perancang Sampul: Fahmi Ilmansyah
Digitalisasi: Elliza Titin
Penerbit: Noura Publishing
Baca via: Google Playbooks

Blurb: Suatu malam, Jason Dessen diculik. Sesuatu disuntikan ke tubuhnya. Dia mendapati dirinya terbangun di dunia yang berbeda. Di sana istrinya bukanlah istrinya dan anaknya tak pernah terlahir sama sekali. Di sana dia bukanlah dosen fisika biasa, melainkan genius terkenal yang telah melakukan hal-hal istimewa. Di sana segalanya tampak sama, sekaligus berbeda. Ke mana kehidupannya yang lama? Bagaimana caranya agar dia bisa kembali?

Hanya itulah yang Jason inginkan: kembali ke keluarga yang dicintainya, tempat dia merasa bahagia. Namun, perjalanan menuju ke sana demikian berliku dan menakutkan, melebihi imajinasi terliarnya.

----

Satu kata buat novel ini: KEREN. Oke, dua deh: KEREN BANGET!

Aku baca ini tanpa tau apa-apa soal novel ini, cuma denger-denger katanya novel ini thriller dan seru bangetttt. Cuma emang kurang nge-hype yaa nggak tau kenapa. Ternyata pas aku baca isinya, novel ini adalah novel sci-fi! Dan aku seneng hahah. Suka gabungan scifi/thriller/suspense/bla bla kayak gini!

Awal baca bukunya itu masih enak dibaca, masih belum bertanya-tanya, dan enaknya tuh langsung masuk ke konflik gak pake intro lama-lama. Trus, ketika Jason bangun di laboratorium itu otakku langsung digerus dipaksa bekerja terus menerus haha

Narasinya apa ya, dibilang nggak enak sih nggak, dibilang enggak enak juga nggak. Tapi emang agak berat, soalnya kebanyakan isinya pikiran-pikiran Jason yang emang lagi bingung. Secara harfiah. Oke gak tau juga. Pokoknya narasinya tuh kayak berbelit-belit, belum lagi penjelasan situasi yang lumayan detail. Jujur aku capek bacanya haha.

Ditambah penjelasan soal fisika-fisika, mekanika kuantum dan multiverse yang bikin kepala nyut-nyutan, tapi hasilnya, aku jadi lumayan paham soal teori multiverse. Seengggaknya ya haha.

Dan dari dulu aku selalu suka tema-tema yang gini, bahwa dunia kita tuh nggak sesederhana kelihatannya. Bahwa masih banyak rahasia-rahasia yang belum terpecahkan soal semesta ini. Tema-tema kayak ginilah yang menggelitik otakku. Meski banyak bingung dan capek, aku menikmati kisahnya.

Cukup gemes karena alurnya agak lambat menurutku, udah kepo akut tapi ampul senyawa yang Jason dan Amanda pake buat kembali ke dunia sebenarnya masih 44, dan aku yakin ini pasti nggak bakalan ketemu sampe ampulnya abis hahaha. Mungkin karena narasinya yang bikin capek makanya alurnya jadi kerasa lambat, who knows.





Karakternya, menurutku karakternya nggak terlalu menonjol ya. Jason cuma pria baik-baik yang sayang keluarga. Amanda wanita baik yang suka nolong. Gitu doang. Karena emang ceritanya tuh menekankan banget di konflik yaaaa.

Orang-orang bilang novel ini ada plot twistnya, tapi aku udah bisa nebak plot twistnya di halaman 180an yeaaaay, dan malah menurutku novel ini gak ada plot twistnya sih, secara kayak..gampang banget loh nebak apa yang terjadi sama Jason. Malah aku aja sebel kok baru ngeuh di halaman 180an sih hahaha.

Dan buat endingnya!! Ahhh bete banget mau nangissss!! Setelah baca endingnya perasaaan aku terbagi dua antara aku bener-bener suka konfliknya, suka temanya, suka alurnya, suka ketegangannya, tapi aku sebel kenapa endingnya begituh ahahhsdfd yang bikin aku mulai bertanya-tanya tentang karakter lain. akhir dari mereka tuh gimana?!! Berharap nemu ekstra part tapi ngga ada!! Pengen jambak rambut rasanya!

Aku penasaran gimana Amanda, gimana Leighton, dan pas ngelawan si palsu juga gitu doang ternyata hadehh, bahkan aku penasaran sama ending itu sendiri. Sumpah bikin emosi jiwa bacanya!1!

Overall, aku bener-bener rekomen novel ini bagi kalian yang suka scifi dan suka tema multiverse atau pengen tau multiverse itu kayak gimana. Ini novelnya worth it banget!! Keren abis 4.5ó


“Kita semua hidup hari demi hari tanpa benar-benar mengetahui fakta kalau kita adalah bagian dari realitas yang lebih besar dan lebih aneh daripada semua yang bisa kita bayangkan.” – hlm 144
“Hal paling indah yang bisa kita alami adalah yang misterius.” – hlm 219
“Sungguh sebuah anugerah memiliki orang-orang yang menunggumu pulang setiap hari. Dicintai. Diharapkan.” – hlm 324
“Hidup tidak berjalan seperti itu. Kau hidup dengan pilihan-pilihanmu dan mempelajari sesuatu dari itu. Kau tidak menipu sistem.” – hlm 452
“Jika kau pergi dengan ketakutan, ketakutanlah yang akan kau temukan.” – hlm 469


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Fav-Qoutes

"Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan." (Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

"Billie tidak bisa berhenti bertanya-tanya dengan naif mengapa beberapa wanita mendapatkan banyak hal sejak mereka dilahirkan -kecantikan, pendidikan, kekayaan, bakat- sementara yang lain harus memulai hidup dengan begitu sedikit anugerah." (The Girl On Paper by Guillaume Musso)

“Dia akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi dan lagi sampai umurnya cukup dewasa dan tidak ada lagi yang bisa mengirimnya pulang.” – hlm 363 (Little Fires Everywhere by Celeste Ng)