IG: @arthms12 |
Judul: Illuminae (The Illuminae Files 01)
Penulis: Amie Kaufman & Jay Kristoff
Penerjemah: Brigida Ruri
Pemeriksa Bahasa: Orinthia Lee
Penyunting: Mery Riansyah
Proofreader: Selsa Chintya
Penata Letak & Sampul: @fadiaaaa_
Penerbit: Spring (2017)
ISBN: 9786026682093
Jumlah halaman: 576 hlm.
Blurb:
Pagi ini, Kady kira putus dengan Ezra adalah keputusan
terberat yang pernah gadis itu buat. Siang harinya, planetnya diserang.
Sekarang tahun 2575. Ketika musuh menembaki mereka dari
udara, Kady dan Ezra–yang sudah tidak bicara satu sama lain lagi–terpaksa harus
memperjuangkan jalan mereka menuju pesawat evakuasi.
Namun, pesawat tempur musuh yang
memburu bukanlah masalah terbesar. ----- mematikan menyebar. Belum lagi AI
pesawat evakuasi yang seharusnya melindungi mereka bisa saja menjadi musuh.
Tidak ada seorang pun dari pihak berwenang yang mau memberi tahu apa yang
sebenarnya sedang terjadi.
Saat Kady mulai mencari tahu dengan meretas timbunan data,
gadis itu sadar, satu-satunya orang yang mungkin bisa membantunya adalah Ezra.
Padahal Kady sudah bersumpah tidak akan berhubungan lagi dengan Ezra, mantan
pacarnya itu.
Catatan singkat: buku
ini diceritakan dalam bentuk hasil sadap dokumen, termasuk E-mail, skema,
dokumen militer, pesan pribadi, laporan medis, wawancara, dan lain-lain.
---
Pencinta science
fiction akan jatuh cinta sama novel ini. Maybe it won’t be a very detail review, I just wanna share what I have
thought about this novel. Let’s check it out:
Honestly, aku
benar-benar ingin membaca novel ini karena hype-nya
yang tinggi di kalangan bookstagram yang aku kenal. Begitu liat judulnya, aku
juga langsung tertarik dengan judulnya yang aneh ini. Kover dan blurb juga gak
akan bisa lepas dari salah satu alasan kenapa aku mau baca novel ini.
Alasan terkuat kenapa aku ingin baca novel ini adalah karena
formatnya! Yes. Seperti yang udah
banyak nyebar atau disebutkan di blurbnya, novel ini diisi dengan format hasil
sadapan, wawancara, dokumen, e-mail dan lain-lain, yang mana ini adalah
pengalaman pertamaku membaca novel seperti ini. Dan lagi, latarnya adalah di
luar angkasa, tepatnya di pesawat bernama Alexander dan Hypatia.
Bingung? Pasti. Tapi karena liat video dari salah satu bookvlogger favoritku, Kak Maggie, aku
makin semangat buat ‘makan’ Illuminae. (5 Reasons Why You Should Read Illuminae by Maggie Chen)
Jujur, aku bener-bener gak bisa ngulas tentang gimana gaya bahasa penulisnya, selain karena
mereka ada dua, di novel ini minim sekali narasi. Aku diajak berpetualang ke
banyak sudut pandang. Ada sudut pandang Kady, AIDAN, percakapan kru pesawat,
bahkan sudut pandang yang diambil dari rekaman CCTV.
Sudut pandang
inilah yang bikin aku justru cepat menangkap karakteristik setiap tokoh. Aku
lebih mudah mengenal sosok Kady, AIDAN dan Ezra (walaupun tetep ketipu sama
twistnya HAHA) aku tetep punya feel yang kuat sama mereka bertiga.
Kesimpulannya adalah, I really love this
form. Poin plusnya adalah, novel ini tebal dan karena formatnya, aku jadi
gak ngabisin waktu lama buat bacanya, tapi gak dibikin bosen karena saking
tebelnya! Dijamin novel ini tidak akan sama sekali bikin kalian bosan. Aku puas©
Belum lagi konfliknya
yang apik banget! Well, aku juga mau
kasih tau satu hal, kalau kalian gak begitu tertarik sama science fiction, sebaiknya jangan ambil resiko dengan baca novel
ini takutnya nyesel karena udah beli mahal tapi gak paham isinya HAHA. It happened to me, actually. Aku memang
pencinta fantasi dan suka genre yang berhubungan dengan something full of imagination. Tapi Illuminae ini beneran bikin
kepalaku hampir pecah! Bahasanya berat terutama ketika menjelaskan konflik yang
sedang terjadi. Belum lagi istilah-istilah scifi
yang sama sekali gak aku paham, rasanya ada footnote
pun nggak membantu karena aku bener-bener ‘blank’
with those kind of stuff L
Yeah, rasa penasaranku gak bikin aku nyerah baca novel ini.
Lama-kelamaan, aku mulai bisa mengikuti alurnya. Aku bisa mendapatkan feel antara Ezra dan Kady yang
gemesinnya luar biasa ini. Aku bisa dapet feel ketegangan yang terjadi di pesawat Alexander dan Hypatia. Aku
juga mulai bodo amat sama istilah scifi
yang muncul karena aku udah bener-bener ‘masuk’ ke cerita yang disampaikan.
Istilah scifi jadi gak begitu berarti
lagi buatku;)
Trust me or not,
konflik novel ini bener-bener luar biasa hebat, bisa dibilang, di luar
ekspektasiku, apalagi twistnya yang bikin aku susah bernapas dengan benar
seperempat akhir dari novel ini. Nggak, nggak, aku gak lagi berusaha jadi
lebay, ini beneran sesuai apa yang aku rasain waktu baca novelnya. Because I really really love reading so I
took too seriously to every good book. I’m sorry if I’m such a weirdo.
Okay, let’s talk about
characters:
1. Kady Eleanora Grant. She’s actually my type of heroin! Dia pintar, badass, fun, dan nekat!
Tapi di balik semua itu, Kady juga punya banyak kekhawatiran yang dia tuangkan
di diary ‘digital’nya. Aku bener-bener bisa memahami Kady karena dia punya
banyak porsi di novel ini.
“Aku paling benci menangis. Perasaan itu merayap di dalam dirimu entah dari mana, lalu tiba-tiba kau berada di tengah-tengah melakukan sesuatu dan menyadari mata sialanmu basah lagi dan kau tidak tahu bagaimana itu terjadi. Dan hal terakhir–hal TERAKHIR– yang kau inginkan adalah seseorang melihatnya. Karena hal berikutnya, mereka mulai berbicara lembut dan mengasihanimu, dan mereka ingin agar kau berbicara, dan semua itu lebih dari apa yang bisa kuterima.” – Kady (hlm 74)
“Kenapa, aku tidak tahu, kecuali karena semakin besar kau kehilangan, semakin kau sadar tidak banyak lagi milikmu yang tersisa.” – Kady (hlm 75)
2.
Ezra Mason. Yeah, sejauh ini Ezra ‘belum’
terlihat ‘gagah’nya, tapi trust me, he’s soooo cute. Tapi meskipun gagahnya
belum keliatan, Ezra adalah Letnan Dua, dia jadi pilot di pesawat di Alexander
dan sosok yang menurutku sangat solid kepada rekan-rekannya. Dia, sebagaimana
remaja cowok yang baru diputusin sama ceweknya juga suka curhat ke
temennya tentang Kady, and that was
warming my heart©
Ezra ini tipe cowok yang romantis dan lucu. Masa di tengah-tengah tegangnya
pertempuran luar angkasa, dia masi sempet gombalin Kady HAHA. What a lovely guy©
“Menakjubkan apa yang dilakukan waktu enam bulan dan beberapa ribu kilometer ruang hampa udara sehingga hati kita semakin dekat.” – Ezra (hlm 115)
“Kau punya aku. Sampai bintang terakhir di galaksi ini mati. Kau punya aku.” – Ezra (hlm 222)
3.
AIDAN. Tapi kayaknya aku gak boleh nulisin dia
deh XD aku cuma mau bilang kalau AIDAN ini istimewa banget buat aku, buat yang
penasaran, silakan temukan sendiri keistimewaan dia. Kesanku buat AIDAN adalah
“kamu itu cute tp brngsk hehe.”
“Bukankah aku murah hati? (Am I not merciful?)” – AIDAN
Overall, yes, the
conclusion is.. I love this story. Aku memang sempet ingin lempar bukunya,
ingin robek-robek bahkan, tapi karena gak mungkin aku lakukan, aku jadinya cuma
ingin langsung jual buku ini dan gak akan baca Gemina maupun Obsidio. Kenapa? HAHA
baca aja deh sendiri. Tapi setelah menyelesaikan novel ini, aku berubah
pikiran, sekarang aku punya OTP kedua setelah Percabeth, aku punya seri yang
aku favoritin setelah buku-bukunya Rick Riordan.
Hal-hal yang aku suka
dari novel ini: hampir SEMUANYA aku suka. Heu.
Hal-hal yang aku kurang
suka: istilah scifi *cry*, dialog AIDAN yang berwarna abu
pada kertas berlatar hitam (woy pusing woy bacanya harus deket banget sama
cahaya *cry*), dan halaman yang
isi tulisannya melingkar kebanyakan kehimpit sama laminasi di tengah buku. (aku
kira terbitan Spring doang yang begini, ternyata setelah gak sengaja cek
Goodreads, ada juga yang sama, tulisannya tenggelam ke tengah buku *sad*)
Maybe that’s all.
Rating akhirku adalah full stars.
Disamping hal-hal yang membuat otakku serasa mau pecah dan kekurangan yang aku
rasakan, semua itu udah ketutupin sama betapa cerita ini sangat berkesan
buatku. Aku maafin kamu, Sayang. I
think I have fallen in love with this series. Can’t wait to read the second book, Gemina. Penerbit Spring, ayo
cepetan terbitin :D