IG: arthms12 |
Judul:
Kana di Negeri Kiwi
Penulis:
Rosemary Kesauly
Ilustrasi
sampul: Orkha Creative
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama (cetakan keenam: Juli 2018)
Jumlah
halaman: 200 hlm.
ISBN:
9786020380315
Blurb:
Tak pernah terlintas di benak Kana bahwa dia harus pindah ke
Negeri Kiwi. Itu berarti dia harus meninggalkan Yogyakarta, kota asalnya, dan
Rudy, cowok yang dicintainya. Tapi apa boleh buat, mau tak mau Kana harus
menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya: ayah yang dikenalnya setelah
usianya lima belas tahun, teman-teman baru, sekolah baru, kebiasaan baru, dan
yang lebih penting pengalaman baru.
Untung ada Jyotika. Cewek imigran India yang cantik itu langsung menjadi teman baik Kana. Namun pada tahun kedua di Negeri Kiwi, Kana mulai merasakan berbagai perubahan. Banyak masalah yang membuatnya pusing. Berat badan yang naik, tugas-tugas yang menumpuk, obsesinya pada Rudy yang tak pernah berakhir, dan lebih parah lagi Jyotika, yang selalu diandalkan sebagai tempat curhat, tiba-tiba menjauh. Jyotika menjadi cepat tersinggung dan selalu menghindar. Apa yang terjadi? Bosankah dia menjadi temannya? Ataukah karena akhir-akhir ini Kana sering jalan bareng Tsunehisa, cowok Jepang kece di sekolahnya, yang juga cowok favorit Joy?
Untung ada Jyotika. Cewek imigran India yang cantik itu langsung menjadi teman baik Kana. Namun pada tahun kedua di Negeri Kiwi, Kana mulai merasakan berbagai perubahan. Banyak masalah yang membuatnya pusing. Berat badan yang naik, tugas-tugas yang menumpuk, obsesinya pada Rudy yang tak pernah berakhir, dan lebih parah lagi Jyotika, yang selalu diandalkan sebagai tempat curhat, tiba-tiba menjauh. Jyotika menjadi cepat tersinggung dan selalu menghindar. Apa yang terjadi? Bosankah dia menjadi temannya? Ataukah karena akhir-akhir ini Kana sering jalan bareng Tsunehisa, cowok Jepang kece di sekolahnya, yang juga cowok favorit Joy?
----
Kana
di Negeri Kiwi bercerita tentang Kana yang dipaksa ibunya untuk tinggal dengan
ayahnya di New Zealand karena ibunya mau menikah lagi. Di sana, dia memiliki
sahabat bernama Jyotika atau Joy. Konflik utama dibuka dengan Joy yang
tiba-tiba berubah sikapnya kepada Kana.
Padahal,
biasanya Joy tidak pernah marah dan selalu ada waktu untuk meladeni
keluhan-keluhan kecil dari Kana seperti berat badan dan Rudy, mantan pacarnya
di Jogja yang masih dicintai Kana.
Seperti
pada blurb, konflik utama ini lebih berfokus kepada masalah yang dialami Joy,
aku nggak bakal ceritain clue-nya masalah itu karena bisa spoiler dan nggak
kejutan :p
Yang
jelas, konflik yang diambil menurutku sangat berani. Saranku, jangan baca about author di halaman belakang novel
ini jika kalian suka iseng baca halaman belakang buku, apalagi pas belum masuk
konflik XD
Alasan
kenapa aku lebih menyukai Kana di Negeri Kiwi (KDNK) daripada Mamimoma adalah
gaya bahasa di KDNK lebih asik, mungkin karena sudut pandang orang pertama juga
latar di New Zealand otomatis membuat buku ini memakai gaya bahasa yang baku
tapi asik. Mirip novel-novel terjemahan deh pokoknya, aku sukak! Meski novel
ini menurutku didominasi oleh narasi ketimbang dialog.
Seperti
yang aku bilang, konfliknya memang cukup berani dan kadang aku pun dibuat
merinding sendiri ketika membacanya. Tapi ide Kana setelah ‘badai’ itu berakhir
justru lebih menarik perhatianku. Idenya membuat hm..semacam komunitas(?)
bernama R.A.S.A, yang nggak akan kukasih tau singkatannya XD Ide ini nggak
hanya menarik tapi mungkin memang patut ditiru oleh kebanyakan sekolah.
Selain
konflik utama, novel ini juga ada bumbu romance-nya loh. Tentu saja cowok itu
adalah Tsunehisa. Memang aku nggak terlalu mendapatkan chemistry antara mereka karena jatahnya udah banyak diambil sama
konflik ‘badai’ itu.
Menjelang
ending, entah kenapa aku jadi baru merasa bahwa novel ini adalah novel remaja.
Sisi keremajaannya seakan-akan baru benar-benar muncul ketika menjelang akhir.
Aku suka bagian cuplikan buku tahunan Kana yang diisi oleh teman-temannya.
Meskipun
novel ini berjudul Kana di Negeri Kiwi, tapi aku nggak merasa cerita ini
berfokus kepada Kana. Fokusnya lebih kepada Joy dan Kana yang mendapat
pelajaran berharga atas segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Aku bahkan
masih merasa cerita ini menggantung karena nggak ada kelanjutan hubungan Kana
dan ibunya, atau Rudy atau tentang tujuannya setelah lulus SMA.
Karakter
Kana ini bisa dibilang cewek yang bawel, narasi-narasinya juga penuh dengan
humor ala Kana yang ringan dan nggak bikin bosan. Dan yang membuatku terkesan
adalah, aku harus membayangkan banyak rupa di novel ini karena teman-teman Kana
berasal dari negara yang berbeda-beda. Itu salah satu kelebihannya menurutku,
novel ini jadi begitu berwarna :D
Overall, setelah bertahun-tahun baca
novel ini dan kembali membacanya lagi, aku masih suka! Konfliknya yang telah
lama aku lupakan sekarang membuatku kaget lagi serta tentang masa-masa SMA Kana
yang membuatku senyam-senyum lagi.
Aku
merekomendasikan kalian para remaja (atau bukan) yang mau membaca novel ringan
namun dengan konflik berani, di novel ini juga banyak sekali self-reminder yang akan kita dapatkan.
“Never trouble about trouble until trouble troubles you.” – Jyotika (hlm 39)
“Kadang hidup memang tidak berjalan sesuai yang kauinginkan. Dalam perjalanan hidupmu akan ada banyak orang yang meninggalkanmu dan menyakiti perasaanmu, tapi bersamaan dengan itu juga akan ada banyak orang yang memasuki hidupmu. Semuanya terus berputar.” – Dad (hlm 106)
“Love actually is everywhere.” – hlm 127
Dan qoute terakhir yang paling menggambarkan
novel ini adalah:
“Jangan ragu, tak usah malu, semua yang terjadi bukan salahmu.” – hlm 155