IG: @arthms12 |
Judul; Once and For All (Sekali untuk Selamanya)
Penulis: Sarah Dessen
Alih Bahasa: Mery Riansyah
Editor: Dion Rahman
Penata Letak: Divia Permatasari
Penerbit: Elex Media Komputindo (2018)
Jumlah halaman: 364 hlm
ISBN: 978-602-04-8000-8
Blurb:
Louna, putri perencana pernikahan terkenal Natalie Barrett,
telah melihat setiap jenis pernikahan. Di pantai, di rumah mewah bersejarah, di
hotel, dan klub mahal. Mungkin, itulah sebabnya dia memandang sinis sebuah
akhir kisah bahagia selamanya, terutama sejak cinta pertamanya berakhir tragis.
Saat Louna bertemu dengan Ambrose Little, si
–cowok-penuh-pesona dalam sebuah acara pernikahan, dia membentangkan jarak
dengan cowok yang tidak mungkin masuk daftar kencannya tersebut.
Namun, Ambrose tidak berkecil hati atas penolakan Louna.
Cowok itu selalu punya cara brilian yang juga menakjubkan untuk memenangkan
hati gadis yang benar-benar diinginkannya.
Setelah kejadian pada malam di toko satu dolar, apakah Louna
masih berpikir tidak ada akhir yang bahagia dalam kisah cintanya?
----
Kisah bermula saat Louna harus menenangkan calon pengantin
yang mendadak gelisah. Deborah, namanya, bertanya apakah Louna percaya pada
cinta sejati?
Tentu saja tidak. Tapi dia tidak menjawab.
“Semoga beruntung. Semoga kalian selalu punya jawaban untuk pertanyaan penting satu sama lain.” – hlm 9
Lalu pernikahan selanjutnya adalah pernikahan milik Eve
Little. Di sana, dia terpaksa menyeret anak lelaki Eve Little yang desersi dari
acara. Dialah Ambrose Little, sedang tebar pesona kepada seorang gadis.
Bermula dari sanalah, Ambrose merasakan benih cinta itu,
yang tumbuh secara tiba-tiba untuk Louna. Tapi gadis itu, yang mempunyai kisah
suram tentang cinta, menolak mengakui bahwa dirinya juga tertarik kepada Ambrose
hanya karena lelaki itu senang berkencan dengan siapa saja dalam waktu yang
singkat.
Pernikahan selanjutnya adalah Bee Little, kakak dari
Ambrose. Demi membuat Bee tenang menghadapi pernikahannya yang juga diurusi
oleh Natalie Barrett, Natalie membuat Ambrose bekerja padanya. Itu artinya, dia
akan bekerja dengan Louna.
Jilly, teman Louna yang sangat berharap Louna bisa sembuh
dari lukanya dan kembali membuka hati, tidak berhenti mengenalkan gadis itu ke
beberapa cowok, namun tidak ada yang berjalan dengan lancar. Sampai akhirnya
Ambrose mengejeknya, Louna balas mengejek, lalu berlanjut dengan taruhan.
Ambrose ditantang untuk berkencan dengan satu cewek saja
selama 7 minggu sementara Louna harus banyak berkencan dengan cowok-cowok yang
berbeda selama 7 minggu pula. Yang menang, bebas memilih siapa pun untuk jadi
pacar selanjutnya bagi yang kalah. Siapa yang akan menang?
Kisah yang cukup unik buatku, bertemakan Wedding Planner, sedikit banyak
memberiku pengetahuan soal bagaimana proses dari perencanaan pernikahan.
Awalnya aku kira novel ini adalah novel dengan karakter tokoh dewasa, namun
ternyata novel ini adalah novel remaja, young-adult lah!
Aku suka kovernya yang cantik, dan agak sedikit serius
makanya aku pikir ini novel dewasa, tapi jujur aku lebih suka kover versi
aslinya XD
Pertama kalinya membaca novel Sarah Dessen dan di halaman
pertama aku langsung jatuh cinta sama novel ini. Dimulai dari pertanyaan yang
membuat aku langsung mengenal Louna dan memahami posisinya. Gaya bahasa yang
mengalir dan enak untuk diikuti, santai dan manis, terjemahannya pun enak.
Aku sempat berpikir juga novel ini akan penuh drama anak
muda atau gaya hidup ala barat yang terkesan liar namun di sini aku tidak
menemukan itu dan aku sukaaa. Memakai sudut pandang Louna yang merupakan anak
baik-baik dan sibuk membantu ibunya menjadi wedding planner, aku suka setting
ini.
Konfliknya bisa dibilang cukup sendu karena Louna kehilangan
mantan pacarnya yang sempurna itu secara tragis dan itu memengaruhi sikap dan
pandangannya saat ini. Dengan alur maju mundur, novel ini mengajakku kembali ke
masa lalu di mana Louna masih berbahagia dengan Ethan sekaligus suram di masa
sekarang.
Di situlah karakter Ambrose tepat berada pada tempatnya. Dia
tertarik pada Louna dalam satu pandangan. Namun gadis itu banyak menolaknya.
Ambrose adalah tipe cowok yang mudah penasaran dengan wanita, tapi Louna
membuat segalanya menjadi dua kali lebih sulit bagi Ambrose.
Tingkahnya yang tidak tertebak, selalu tebar pesona dan
penuh ide-ide jahil membuat karakter Ambrose menjadi lovable menurutku, dia iseng dan sarat akan kejutan, Ambrose bagai
pelangi di kisah hidup Louna yang datar dan muram.
“Aku semacam mirip enigma. Misterius, sulit ditebak.” – Ambrose (hlm 80)
Aku suka bagaimana Ambrose memberi tantangan itu kepada
Louna, yakin bahwa dia akan menang. Karena semua orang tahu, Jilly tahu,
William (rekan kerja Natalie) pun tahu, kalau Ambrose memenangkan taruhan ini,
dia akan membuat dirinya sendiri menjadi pacar Louna yang selanjutnya.
Louna, yang menurutku sedikit kurang peka ini tidak sadar
bahwa dia selalu gagal mencoba berkencan dengan seorang cowok, namun selalu
bisa mengatasi Ambrose seajaib apa pun tingkahnya.
Aku sangat suka interaksi keduanya yang menggemaskan.
Ambrose selalu punya cara untuk ‘mengganggu’ Louna. Tapi satu hal yang Ambrose
nggak tahu, yaitu masa lalu Louna dan Ethan.
“Aku tidak mau menghancurkan keyakinanmu, tapi hanya karena kau membuat banyak permohonan bukan berarti kesempatan itu dikabulkan akan semakin meningkat.” – Louna to Ambrose (hlm 241)
Louna adalah gadis yang murung sekaligus mudah untuk
dicintai. Dalam narasi-narasinya, dia mengajak pembaca untuk berpikir bahwa dia
baik-baik saja, dia hanya belum bisa menemukan cinta yang selanjutnya karena
masih terbayang Ethan dan bagaimana hubungan mereka berakhir.
“Terkadang melupakan sama buruknya dengan mengingat.” – hlm 113
“Kita berhenti memercayai harapan ketika satu-satunya yang kau inginkan tidak terkabulkan.” – hlm 242
Well, aku suka
kisah remaja ini, manissss dan sendu sekaligus, kemistri antara kedua tokoh
yang kuat, feel cerita yang sangat dapet. Ceritanya yang heartwarming dan
sekaligus membuat kita bakal percaya dengan yang namanya cinta sejati meskipun
setiap cerita tidak harus happy ending.
“Kita tidak bisa mengukur cinta dari waktu yang dihabiskan bersama, tapi dari betapa bermaknanya momen-momen tersebut.” – hlm 118
p.s ada satu rasa penasaran soal Phone Lady yang mendadak
bikin merinding di bagian akhir namun sayangnya nggak ada penjelasannya:’)
“Hidup membentuk seseorang dalam cara-cara yang unik. Tidak ada yang dapat benar-benar mengerti bagaimana masing-masing kejadian pada masa tahun lalu –berat dan ringan– telah mengasahku menjadi diriku sekarang, tajam di beberapa tempat, lebih kapalan dai tempat-tempat yang lain. Aku bukan monster. Belum.” – hlm 139
“Seluruh hal tentang jatuh cinta, sangat romantis, hal penting. Kapan kau mendapatkan itu?” – hlm 275
“Isn’t that the way everything begins? A night, a love, a once and for all.”[]