“Sahabat
Beda Dunia”
Judul: Crenshaw
Penulis: Katherine Applegate
Penerjemah: Prisca Primasari
Penyunting: Dyah Agustine
Proofreader: Emi Kusmiati
Desain Cover: Agung Wulandana
Penerbit: Mizan Fantasi (Maret, 2017)
Jumlah halaman: 172 hlm.
ISBN:
978-602-61099-2-7
Blurb:
“Teman-teman
khayalan tidak sembarangan muncul. Kami diundang. Kami akan tinggal selama yang
diperlukan. Dan baru setelah itulah kami akan pergi.”
Jackson tahu ada
yang salah dengan hidupnya, dengan hidup keluarganya. Dia dan adik perempuannya
selalu merasa kelaparan. Ayah dan ibunya diam-diam bertengkar sepanjang waktu.
Satu per satu barang di apartemen mereka raib. Puncaknya, muncul seekor kucing
raksasa bernama Crenshaw, yang hanya bisa dilihat oleh Jackson.
Ya, Jackson tahu,
Crenshaw adalah teman khayalannya yang telah lama menghilang. Crenshaw bilang,
ia kembali karena Jackson memerlukan bantuannya. Tapi apakah bantuan dari
seorang teman khayalan saja cukup untuk menyelamatkan keluarga Jackson dari
kehilangan segalanya?
Ketika pertama kali memutuskan untuk menyukai
novel ini dan ingin membacanya adalah karena kovernya! Aku suka warna dan
gambarnya, dan entah kenapa ya, buku-buku fantasi Mizan itu wanginya enak.
Wkwk. (perasaan doang kali ya)
Ketika membaca blurb, sejujurnya nggak terlalu
tertarik, tapi karena ini fantasi dan aku sangat suka fantasi, jadi kupikir:
okelah, mari kita baca.
Ternyata isinya memang nggak sesuai harapanku,
meski nggak bisa dikatakan jelek. Novel ini bercerita tentang kehidupan Jackson
dan keluarga miskinnya. Hidupnya sangat kesusahan sampai-sampai aku ikutan
baper.
Setiap hari, Jackson dan adiknya kelaparan. Mereka
biasa memainkan permainan sampai lapar itu menghilang. Lalu ketika ayah dan
ibunya menyuruh mereka mengumpulkan barang-barang untuk diloakkan, bagaimana
penulis menggambarkan Jackson yang baru kelas lima SD itu bersikap seolah-olah
dia mampu menanggungnya, padahal tidak. Dia tidak mau kamarnya kosong, dia
tidak mau menjual barang-barangnya.
Jujur itu membuatku nyesek. Penggambaran konflik
batin Jackson sangat bisa kurasakan karena sedikit banyak aku juga pernah
melalui hal-hal sulit seperti Jackson meski dalam situasi yang berbeda.
Terdapat banyak juga flashback, ketika pertama
kali Crenshaw muncul ketika Jacks kelas satu SD. Jacks sempat tinggal di van
selama empat belas minggu. Dan bagi siapa pun yang bacanya, termasuk aku, gak
punya hati banget kalau nggak langsung bersyukur!
Novel ini mengandung banyak pelajaran berharga
tentang pentingnya rasa syukur dan perjuangan. Walaupun terkadang di beberapa
bagian aku mengutuk kedua orangtuanya hahahaha yang membuat hidup Jackson dan
Robin, adiknya, sampai ikut menderita.
Tapi toh, orangtua mana yang mau anak-anaknya
ikut menderita yes? Nggak ada. Setelah baca tentang bagian ayah Jacks yang
menangis, aku ikut sedih.
Balik lagi soal fantasinya. Satu kata: kurang!
Aku nggak puas dengan kehadiran Crenshaw yang cuma dijelaskan berselancar,
mandi gelembung, dan selanjutnya ngobrol sama Jacks. Kurang keajaiban, kurang
peran penting dari Crenshaw. Kucing raksasa itu cuma bilang kepada Jacks untuk
berkata jujur. Dan setelah Jacks melakukannya.. Udah.
Jadi ya, aku merasa kehadiran Crenshaw nggak
istimewa, tapi tetep aja aku jadi pengin punya temen khayalan. Dan endingnya
pun nggak gereget, seperti yang sudah seharusnya terjadi. Tapi bikin lega.
Overall, aku kasih 3 bintang! Satu untuk kover,
satu untuk si maskot karena kucing hewan kesukaanku, bintang terakhir untuk
kisah Jackson yang memilukan. Ada yang perlu kisah inspirasi yang ringan? Aku
merekomendasikan Crenshaw.
p.s jangan lupa sayangi ayah dan ibu :)
0 komentar:
Posting Komentar